• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 26 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita

Siaga Gunung Anak Krakatau Disebut Berpotensi Picu Tsunami, Ini Penjelasan Ahli

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Berita
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
siaga gunung anak krakatau

Ilustrasi gunung meletus. Foto: CNN

1.3k
BAGIKAN

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi tsunami karena Gunung Anak Krakatau kini dalam status siaga (level III). Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang meningkat ini disebut bisa kembali memicu terjadinya tsunami.

Ketua Ikatan Ahli Tsunami Gegar Prasetya mengaku sudah melihat citra satelit kondisi Gunung Anak Krakatau. Saat ini, katanya, dimensi gunung yang ada di Selat Sunda itu sudah tinggal seperempat.

“Semalam saya dapat citranya, aktifnya sepertinya semalam. Sekarang cuma seperempat, cuma sekitar segitu,” kata Gegar, Kamis (27/12/2018).

BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Siaga, Waspada Potensi Tsunami

ArtikelTerkait

Peneliti Ungkap Lebih dari 3.000 Miliar Ton Es Antartika Hilang, Ada Ancaman Banjir Ekstrem

Mahfud Md Tegaskan Jangan Main-main dengan Jadwal Pemilu, Bisa Chaos Jika Ditunda

KH Said Aqil Tak Masalah Bila Anies Baswedan Dekati NU Cari Cawapres

MAKI Bakal Laporkan PPATK ke Polisi Buntut Rp 349 T, Ini Alasannya

Hal yang mesti diketahui pertama, kata Gegar, yakni dimensi dari Gunung Anak Krakatau. Setelah itu baru dapat diperkirakan potensi besarnya tsunami yang bisa terjadi.

“Cuma apakah tsunami atau tidak, perlu dilihat struktur dari volcano-nya masih komplet nggak? Karena itu yang menentukan nantinya seberapa besar tsunami yang bisa dibangkitkan,” ucap Gegar.

Menurutnya, penting untuk memiliki batimetri atau penampakan dimensi gunung di bawah air. Selain itu, diperlukan juga observasi langsung ke lokasi agar tahu secara pasti.

Secara umum, Gegar menjelaskan ada empat aktivitas Gunung Anak Krakatau yang dapat memicu terjadinya tsunami. Hal yang paling pertama yakni erupsi dari gunung tersebut. Erupsi bisa menyebabkan terjadinya guguran material yang memicu terjadinya longsor dalam laut. Selain itu erupsi yang kuat bisa memunculkan getaran yang kuat hingga kemudian memicu terjadinya gelombang air.

“Pertama, kalau dia gunung aktif pasti erupsi. Jadi letusan itu apakah dari kolaps kolom atau guguran lava pijar yang jatuh. Selain itu kalau getaran kuat, kalau menyemburkan dia meledak, kalau meledak akan menghasilkan getaran dari tekanan ya,” ucap Gegar.

Mekanisme kedua yakni kolaps atau rontoknya dinding gunung. Kondisi ini terjadi seperti pada Sabtu (22/12) lalu.

Gegar menyebut kondisi ini sebenarnya yang paling potensial menyebabkan tsunami. Namun, lanjutnya, perlu dipastikan dimensi Gunung Anak Krakatau saat ini.

“(Paling potensial) kemarin kolaps itu, tapi sudah terjadi kan kemarin. Terus tinggal nanti dicek sisa dimensi gunung,” ujar dia.

Potensi ketiga yang bisa memicu tsunami ialah piroklastik. Piroklastik adalah aliran letusan gunung berapi yang bergerak dengan cepat dan terdiri dari gas panas, abu vulkanik, dan bebatuan.

Kondisi terakhir, tsunami bisa terjadi jika Gunung Anak Krakatau meledak (eksplosif). Gegar mengatakan Gunung Anak Krakatau tak berpotensi meledak seperti ledakan dahsyat 1883 lalu. Apa alasannya?

BACA JUGA: Cerita Satu Keluarga yang Jadi Korban Tsunami Anyer saat Wisata

“Karena kalau dia hanya tinggal single point explotion, dari hasil riset saya, nggak potensial menimbulkan tsunami seperti dulu. Karena dimensinya masih kecil cuma 2 km x 2 km. Sementara kalau dulu, yang tahun 1883, dimensi gunungnya 7 km dan masih ada tubuh gunungnya belum pecah waktu terjadi letusan besar,” tuturnya.

Namun begitu, Gegar mengatakan masyarakat mesti tetap waspada. Dia mengatakan imbauan untuk tidak beraktivitas dan menjauh dari 1 km pesisir pantai cukup aman.

“Cukup (aman). Kenapa 500-1 km, saat itu diumumkan kemarin malam itu dalam posisi Gunung Krakatau, dari citra satelit masih 2/3 itu berpotensi besar. Hasil riset saya dari 1990-2008, kalau dia meletus semua, tinggi gelombang 3-4 meter. Itulah kenapa diambil jarak aman dari garis pantai sekitar 500-1 km,” ujar dia. []

SUMBER: DETIK

Tags: gunung anak krakataugunung krakatauTsunami
Share1342SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tak Kuat Hadapi Konflik, 3,5 Juta Orang Tinggalkan Yaman

Next Post

Benarkah Wanita Haid Tak Boleh Potong Rambut dan Kuku?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

antartika

Peneliti Ungkap Lebih dari 3.000 Miliar Ton Es Antartika Hilang, Ada Ancaman Banjir Ekstrem

26 Maret 2023
pemilu

Mahfud Md Tegaskan Jangan Main-main dengan Jadwal Pemilu, Bisa Chaos Jika Ditunda

26 Maret 2023
anies

KH Said Aqil Tak Masalah Bila Anies Baswedan Dekati NU Cari Cawapres

26 Maret 2023
PPATK

MAKI Bakal Laporkan PPATK ke Polisi Buntut Rp 349 T, Ini Alasannya

25 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas, qanaah, Manfaat Puasa, Hukum Orang yang Tidak Puasa tanpa Alasan, Hukum Shalat tapi Tidak Puasa Ramadan

Hukum Shalat tapi Tidak Puasa Ramadan

Oleh Amang Dede
26 Maret 2023
0

Apa hukum shalat tapi tidak puasa Ramadan bagi seseorang?

Target Amalan Harian Ramadhan, Ramadhan bulan syukur, Amalan di Akhir Ramadhan, Hari Raya, Yang Dilakukan oleh Seorang Muslim di Bulan Ramadhan:

Apa yang Dilakukan oleh Seorang Muslim di Bulan Ramadhan?

Oleh Haura Nurbani
26 Maret 2023
0

Jika ada yang bertanya, utamanya non-Muslim, apa yang dilakukan oleh seorang Muslim di Bulan Ramadhan?

antartika

Peneliti Ungkap Lebih dari 3.000 Miliar Ton Es Antartika Hilang, Ada Ancaman Banjir Ekstrem

Oleh Yudi
26 Maret 2023
0

Akibatnya, wilayah ini menjadi yang paling cepat berubah di Antartika sekaligus penyumbang terbesar kenaikan permukaan laut dari lapisan es Antartika.

pemilu

Mahfud Md Tegaskan Jangan Main-main dengan Jadwal Pemilu, Bisa Chaos Jika Ditunda

Oleh Yudi
26 Maret 2023
0

Kemudian, Mahfud mengatakan menjaga agar Pemilu tetap dilaksanakan di 2024 mendatang merupakan tugas bersama.

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Bintang Berekor; 1400 Tahun Lalu Alquran Sudah Merincikan

Oleh Yudi
18 Desember 2020
0
Surat Al Maidah

Lalu dengan meteor atau bintang berekor  yang jatuh ke bumi, sesungguhnya fenomena itu sudah jauh-jauh hari dirincikan al-quran, yakni 1400...

Lihat Lebih

Ketika Al-Mahdi Muncul di Akhir Zaman, Ini Tanda-tandanya

Oleh Eva F Hasan
24 Oktober 2019
0
Foto: Abu Umar/Islampos

SETIAP Muslim tentu mengetahui bahwa di akhir zaman kelak, kita akan mengalami masa kejayaan. Di mana sosok panglima pembela kebenaran,...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications