• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 28 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Pena Wanita

Ridho terhadap Qadha Allah

Oleh Haura Nurbani
9 bulan lalu
in Pena Wanita
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

Foto: AI/Islampos

0
BAGIKAN

Ridho terhadap Qadha Allah 1 RidhoRIDHO adalah tingkat tertinggi dalam menghadapi ujian. Tingkatannya di atas sabar.

Perbedaannya menurut Ibnu Rajab adalah sesugguhnya sabar adalah menjauhkan, menjaga dan menahan diri dari merasa marah, murka (terhadap takdir –pen) namun masih ada perasaan pahit, sakit (di hati -pen) serta masih berharap sesuatu yang tidak mengenakkan di hati itu hilang.

Sabar juga mencakup menahan anggota badan dari perbuatan yang menunjukkan adanya perasaan keluh kesah.

Sedangkan ridho adalah lapangnya dada atas takdir, tidak berharap hilangnya kepedihan dari takdir Allah tersebut walaupun masih merasakan pahitnya. Namun keridhoannya mampu meringankan perasaan tersebut disebabkan dia telah mampu mengendalikan hatinya dengan ruh keyakinan dan dalamnya ilmunya (terhadap takdir -pen). Jika ridho semakin kuat maka rasa pahit di hati itu akan hilang hilang semuanya”
( Jami’ Al Ulum wal Hikam)

ArtikelTerkait

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Makna Jamaah dalam Hadits Nabi

Asma binti Yazid, Sang Juru Bicara Wanita Pertama Dalam Islam

7 Keutamaan Pemimpin yang Adil

Jadi, ridho itu sabar plus hati yang lapang, sama saja baginya kepedihan yang Allah takdirkan padanya hilang atau tidak. Sementara sabar masih berharap bahwa ujian atau musibah akan berlalu darinya.

3 Tingkat Manusia dalam Menghadapi Cobaan

1. Marah dan tidak terima (Tingkat paling rendah)

2. Bersabar: Menerima dan menahan diri (Tingkat menengah)

3. Bersyukur: Menerima dengan senang hati (ridho terhadap qadha Allah) karena semua dianggap nikmat. (Tingkat tertinggi)

Makna syukur dalam menghadapi musibah adalah Ridho terhadap qadha Allah.

Musibah adalah penghapus dosa secara mutlak. Bahkan walaupun orang yang mendapat musibah tersebut tidak meniatkan mencari pahala dari musibahnya, selama ia bersabar dan tidak marah kepada takdir.

Jika ia meniatkan mencari pahala dari musibahnya maka selain mendapatkan penghapusan dosa, ia juga mendapatkan pahala.

BACA JUGA: Masih Ingin Mengubah Takdir?

Advertisements

Tingkatan yang paling tinggi dalam hal ini adalah ridha. Sebagian orang ketika mendapat musibah ia ridha (senang). la merasakan musibah sebagai nikmat dan ia bersyukur kepada Allah atasnya.

Adapun orang yang tidak bersabar ketika mendapat musibah, dan ia tidak bisa menahan hatinya untuk marah kepada takdir. dan tidak bisa menahan lisannya untuk mengeluh. maka tidak ada pahala baginya. Begitu menurut Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi.

Bentuk ridho terhadap qadha adalah menerima segala sesuatu dengan rasa syukur. Apapun dari Allah baginya adalah hal yang patut disyukuri dan ia ridho terhadapnya. Inilah maqam para wali Allah yang kedudukan keimanannya di atas rata-rata manusia lain.

Saat kepanasan tidak meminta dingin. Ketika dingin tidak minta panas. Saat hujan tidak minta cerah. Ketika cerah tidak minta hujan. Saat sakit tidak minta sehat. Ketika sehat tidak minta sakit. Saat miskin tidak minta kaya. Ketika kaya tidak minta miskin. Saat diberi pasangan tidak minta jadi jomblo. Ketika jomblo tidak memaksa bisa menikah. Saat punya anak tidak minta bebas dari anak. Ketika tak punya anak tidak memaksa bisa punya anak.

BACA JUGA: Adakah Qadha Shalat yang Ditinggalkan?

Namun apakah sikap ridho ini seperti tidak punya harapan? Ikhtiar, atau pun tidak berdoa?

Maka dalam hal ini perlu diketahui bahwa ridho adalah sikap/ amalan/ kondisi hati saat menerima segala ketentuan Allah. Sedangkan berharap, berdoa, dan ikhtiar adalah bentuk ibadah yang memang senantiasa dilakukan setiap saat. Baik sebelum menerima ketentuan Allah ataupun setelahnya. Karena ikhtiar, raja’ dan doa adalah bentuk ibadah.

Wallahu a’lam bi showab. []

Tags: ketentuan AllahQadhaTakdir
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pentingnya Jima Menurut Ulama

Next Post

Wafatnya Ahli Wirid Surat Al-Ikhlas

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

23 Mei 2025
Makna Jamaah

Makna Jamaah dalam Hadits Nabi

6 Mei 2025
Asma binti Yazid

Asma binti Yazid, Sang Juru Bicara Wanita Pertama Dalam Islam

23 April 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

7 Keutamaan Pemimpin yang Adil

12 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Limfoma, Demam

Cara Mudah Mengatasi Tubuh Demam, Cukup di Rumah Saja

Oleh Haura Nurbani
28 Mei 2025
0

10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, haji, haji mabrur, Dzulhijjah

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

Oleh Yudi
28 Mei 2025
0

hewan peliharaan, kucing, bulu kucing

Hukum Bulu Kucing yang Rontok, Suci atau Najis?

Oleh Yudi
28 Mei 2025
0

Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan, Munafik

Mengapa Orang Munafik Sulit Bangun Shubuh?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2025
0

Mukjizat Nabi Sulaiman, Nasrulloh Baksolahar, Perbedaan Nabi dan Rasul,, Nabi Musa.,, Bani Israil,

Karakter Bani Israil, Pasca Kezaliman dan Kebangkitan

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Penyebab Perempuan Terkena Kista di Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0
kista

Namun, pada usia mendekati menopause, risiko kista berubah menjadi jenis yang lebih kompleks dan berpotensi ganas juga meningkat.

Lihat LebihDetails

Menguburkan Ari-ari Bayi, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Rizka Kurniasari
4 Maret 2020
0
Foto: Mummy

ada sebuah kepercayaan yang berkembang jika ari-ari bayi tersebut tidak dikuburkan, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada si bayi

Lihat LebihDetails

Mengapa Orang Munafik Sulit Bangun Shubuh?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2025
0
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan, Munafik

Orang munafik akan berat untuk mendapatkan waktu shubuh. Kenapa?

Lihat LebihDetails

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0
Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Kadang, hukuman Allah tidak datang dalam bentuk bencana besar atau musibah yang menggemparkan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.