• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Melatih Khusyu dalam Shalat

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
tata cara sujud tilawah, shalat ketika istihadhah, yng menyebabkan sujud sahwi,

Ilustrasi. Foto: Adobe Stock

56
BAGIKAN

UDARA berembus di atas kepalaku. Aku bisa merasakan angin dari baling-baling kipas menggetarkan khimar-ku. Mataku terfokus pada permadani kasar berwarna oatmeal yang terasa seperti pijatan di bawah kakiku.

Gangguan Tak Berujung

Aku berdiri, membungkuk, bersujud. Kuulangi lagi.

“Apa yang bisa aku masak untuk makan malam? Akankah itu bagus?”

ArtikelTerkait

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

Istighfar dan Para Ulama Salaf

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Aku perlu fokus. Aku menunduk.

“Apakah itu noda di permadani ataukah  serangga?! Tidak peduli seberapa banyak aku membersihkannya, aku tidak pernah bisa mengikutinya.”

Fokus.

“Jika aku harus bangun pagi di hari Kamis, jam berapa aku harus tidur atau aku bisa minum kopi lagi? Bagaimanapun, pikiranku akan berkabut jadi apa bedanya?”

Fokus!

Aku sujud. Ponselku berbunyi dari ruangan lain.

“Siapa itu?”

Fokus!!

Betapa sulitnya untuk fokus dalam shalat ketika memiliki anak berlarian.

FOKUS.

Aku berdiri. Aku membaca bacaan. Dan aku ulangi lagi.

BACA JUGA: 5 Tingkatan Khusyuk dalam Shalat Menurut Ibnu Qayyim

17 tahun dalam praktek seperti ini dan aku masih berjuang terus menerus dengan pikiranku saat khusyu menyelinap masuk dan keluar selama shalat (doa).

Aku adalah seorang anak kecil saat shalat sementara semua orang lainnya telah menjadi sangat dewasa dalam praktiknya. Aku berada di tengah lautan pakar yang berpura-pura sesuai.

Pikiranku melayang dengan pikiran-pikiran ini di luar shalat:

“Setiap orang lebih baik darimu. Kamu menyedihkan dan gagal bahkan pada praktik dasar imanmu. Mengapa kamu mencoba? Kamu sudah gagal. Mengapa bangkit kembali hanya untuk gagal lagi?“

Pikiran ini tentu saja tidak masuk akal. Kebanyakan orang mengalami kesulitan dengan kekhusyuan dalam shalat dan satu-satunya kegagalan sejati adalah berhenti. Berjuang atau melakukan yang terbaik adalah kesuksesan. Tetapi jika aku membiarkannya, renungan yang kejam ini akan mengambil alih. Mereka berkembang seperti pohon anggur yang tumbuh cepat, mencekik kehidupan dari segala sesuatu yang dilaluinya.

Bagiku dan banyak orang sepertiku, bukanlah hubungan dengan Allah SWT atau bahkan doa yang menghalangi. Ini adalah dialog internal yang gelap. Bagi mereka yang belum mendirikan shalat dalam hidup mereka, biasanya masalah yang sama ini. Pikiran yang mengecilkan hati seperti:

“Mengapa mulai sekarang? Apakah kamu pikir dirimu bisa konsisten? Mungkin tidak, jadi mengapa mencoba?… ”

Sangat lucu bahwa kebanyakan dari kita membiarkan suara jahat di kepala kita menggertak kita ketika dalam kehidupan nyata, kebanyakan dari kita tidak akan pernah membiarkan orang lain berbicara kepada kita seperti itu.

Siapa yang akan berdiri dan mendengarkan seseorang mengatakan hal-hal buruk seperti:

“Kamu sangat bodoh! Dan gemuk! Tidak ada yang akan mencintaimu. Aku bahkan tidak tahu bagaimana kamu mencapai sedikit yang kamu miliki. Pasti kebetulan.”

Tetapi banyak orang membiarkan pikiran-pikiran ini mengambil alih dialog dalam pikiran mereka dan mengendalikannya. Masalahnya adalah kita sebenarnya memiliki kendali lebih besar atas dialog ini daripada yang kita pikirkan.

Apakah itu dalam shalat, atau berdoa secara teratur, atau bahkan hanya citra diri kita sendiri, kita membiarkan suara ini–apakah itu Setan atau hanya dialog internal kita sendiri– mendorong kita.

Tapi kenapa? Bagaimana kita bisa menghentikan pola merendahkan diri kita dengan pikiran jahat dan mengalahkan pikiran dalam hidup dan agama?

Jawabannya lebih sederhana dari yang diperkirakan banyak orang.

Sama seperti menyingkirkan tanaman merambat yang mencekik; dialog negatif ini dapat dipukul mundur. Setiap kali pikiran negatif muncul di benak kita, secara aktif memikirkan sesuatu yang menguatkan, positif, atau membangun akan menghilangkan yang negatif.

BACA JUGA: Agar Shalat Khusyu dan Pikiran Tidak Kemana-mana, oleh Ustadz Abdul Somad

“Tulis ulang dialognya!”

Ini terdengar seperti omong kosong untuk membantu diri sendiri yang terlalu disederhanakan. Tebak apa? Itulah dialog gelap yang menyuruhmu berhenti sebelum kamu berhasil. Itu adalah suara ‘gadis kejam’ yang kita semua miliki dalam diri kita, memberitahu kita untuk tidak repot-repot karena kita tidak cukup kuat untuk membuat perubahan.

Mengarahkan pikiran negatif yang merusak diri sendiri membutuhkan waktu dan latihan. Tetapi setiap kali kamu berpikir tidak mampu, katakan pada pikiran itu untuk duduk dan diam, karena Allah SWT memampukanmu.

Kapanpun ocehan ‘gadis jahat’ di benakmu mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah bisa konsisten dalam shalat jadi mengapa mencoba, katakan padanya untuk enyah karena jika Allah SWT telah mewajibkan itu berarti kamu mampu mengerjakannya.

Ketika kamu berdiri dalam doa dan pikiran hari itu menyelinap masuk meskipun tidak negatif, itu adalah suara yang sama yang mencoba mengalihkan perhatianmu dari tindakan meneguhkan hidup yang kamu lakukan. Ganti itu. Pikirkan apa yang kamu katakan. Pikirkan berdiri di hadapan Tuhan. Dan pikirkan hubunganmu dengan-Nya.

Aku kini masih bergumul dengan gangguan internal ini selama shalat dan seterusnya. Tetapi dengan latihan, itu menjadi lebih mudah. Aku telah membiarkan diriku tumbuh dalam kepercayaan diri dan khusyu’. Tapi aku juga tahu itu adalah perjuangan seumur hidup.

Ini adalah semacam jihad untuk menegaskan bahwa, sebagai bagian dari ciptaan Allah SWT, kita semua diciptakan dengan sempurna sebagaimana adanya dengan kesuksesan tertulis di DNA kita. Kita hanya harus Hayya ‘ala-l-Falah — bersegera menuju kemenangan. []

Diterjemahkan dari tulisan Theresa Corbin berjudul “Developing Khushu in Salat – Learning a Life Skill” di laman About Islam 

Tags: KhusyuShalat
Share56SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pengadilan Irak Bebaskan 2 Pembantai Jemaah Sunni yang tengah Shalat Jumat, Alasannya Tak Masuk Akal

Next Post

Dimana Nabi Adam Pertama Kali Menginjakkan Kaki di Bumi?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Sultan Abdul Hamid II

Sapu Cinta dari Sultan Abdul Hamid II

7 Juli 2025
Imam Syafi'i, Ulama, Madzhab, Istighfar

Istighfar dan Para Ulama Salaf

5 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Kunci Menjadi Kaya: Sedekah dan Keberkahan harta

4 Juli 2025
Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

21 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 khusyu

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.