• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 28 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Luka Kaum Muslimin di Perang Uhud

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Momen Terakhir Umar Bin Khaththab

Ilustrasi: Unsplash

1
BAGIKAN

DALAM perang Uhud, Abu Sufyan radhiallahu ‘anhu –ketika itu menjadi pemimpin pasukan kufur- meyakini kemenangan bagi kaum Quraisy, maka dia menaiki sebuah bukit seraya memanggil kaum muslimin dengan sekeras-keras suaranya: “Apakah di antara kalian ada Muhammad? Ada Abu Bakr? Ada Umar?”

Hal ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan ketiga orang ini di antara para sahabat dan di mata musuh bahwa menurut mereka ketiga orang inilah tulang punggung utama dan penentu ketinggian kalimat Allah di permukaan bumi.

BACA JUGA: Detik-Detik Abu Sufyan Masuk Islam

Menurut mereka apabila ketiganya telah terbunuh, maka tidak ada lagi kekuatan bagi Islam dan akan mudah bagi mereka untuk meruntuhkan Islam dan kaum muslimin.

ArtikelTerkait

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Para sahabat diam tidak menjawabnya hingga dia semakin ujub dan takabur dan mempersembahkan rasa syukurnya kepada patung berhala tuhan sesembahannya dengan mengatakan: “Agungkan patung Hubal.”

Maka para sahabat menjawabnya bahwa orang-orang yang kamu sebutkan itu ketiganya masih hidup belum terbunuh dalam peperangan ini, Allah penolong kami sedang kalian tidak memiliki penolong.

Abu Sufyan berseru lagi: “Kalau begitu hari untuk menentukan kemenangan yang sesungguhnya maka kita akan kembali bertemu di medan perang pada tahun depan di Badar.”

Abu Sufyan radhiallahu ‘anhu mengatakan demikian karena masing-masing dari kedua belah pihak telah meraih sekali kemenangan yaitu kaum muslimin di Perang Badar sedang kaum kafir menang di Perang Uhud. Maka untuk perang penentuan sebagai final untuk mengetahui siapa sesungguhnya yang kuat dan menang di antara keduanya, maka dia mengajak dan menjanjikan untuk mengulangi peperangan. Maka para sahabat menjawab dan menyambut ajakan ini dengan mengatakan: “Ya kita berjanji akan bertemu di Badar pada tahun depan.”

Dalam kesempatan ini orang-orang kafir melampiaskan amarah dan kedengkian mereka terhadap kaum muslimin dengan menyobek dan memotong-motong jasad para syuhada Perang Uhud. Hindun binti Utbah radhiallahu ‘anhu (sebelum masuk islam, pen) menyobek perut Hamzah bin Abdul Mutholin dan mengambil jantungnya lalu memakannya. Karena dia tidak dapat menelannya maka dimuntahkannya. Hindun juga memotong telinga dan hidungnya. Ini menunjukkan betapa jeleknya perangai orang-orang kafir dan betapa besar dan kedengkian yang mereka pendam di dada-dada mereka hingga saking parahnya membuat mereka mati atau hampir mati. Firman Allah:

“Matilah kalian dengan kedengkian kalian.” (QS. Ali Imron: 119)

Setelah orang-orang akfir merasa puas dengan kemenangan itu mereka pulang ke Mekah akan tetapi mereka berhenti di tengah jalan dan bermaksud untuk kembali menyerang kaum muslimin di kota Madinah karena mereka merasa belum meraih kemenangan secara penuh sebab mereka belum membunuh Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar.

BACA JUGA: Abu Sufyan Menyangka Rasulullah Wafat di Perang Uhud

Advertisements

Kemudian Rasulullah pergi mencari jenazah Hamzah dan mendapatinya dalam keadaan tersayat-sayat maka beliau mengafaninya dan menyolatinya.

Para sahabat dalam keadaan sakit, luka-luka, menderita kekalahan, dan lemas, mereka mengurusi tujuh puluh jenazah para syuhada. Mereka mengadu kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya terasa berat bagi kami jika menggali setiap jenazah masing-masing satu galian kubur.” Maka Rasulullah memerintahkan mereka untuk menggali kuburan yang luas dan rapi untuk dua atau tiga orang jenazah.

Sebahagian sahabat ingin membawa jenazah kerabat mereka untuk dimakamkan di Madinah akan tetapi Rasulullah memerintahkan mereka agar memakamkan jenazah di tempat mereka mati syahid.

Sumber: Kisah 25 Nabi dan Rasul dilengkapi Kisah Sahabat, Tabiin, Hikmah Islam, Rasulullah, wanita shalihah/ kajian Islam 2

Tags: abu sufyanperang uhudsirah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anak-anak Itu …

Next Post

Jangan Cabut Uban, Nabi Melarangnya, Kenapa?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama, Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Ini Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0

Micin

Benarkah Micin Bikin Bodoh?

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Sunnah, Marah

Jangan Marah

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

pernikahan, ta'aruf

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Menguburkan Ari-ari Bayi, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Rizka Kurniasari
4 Maret 2020
0
Foto: Mummy

ada sebuah kepercayaan yang berkembang jika ari-ari bayi tersebut tidak dikuburkan, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada si bayi

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Oleh Haura Nurbani
26 Mei 2025
0
Keutamaan Sabar, Teman

Tidak semua orang layak dijadikan teman dekat. Sebab, pergaulan sangat berpengaruh terhadap cara kita berpikir, bersikap, bahkan menentukan arah hidup...

Lihat LebihDetails

Larangan Memotong Kuku ketika Hendak Berkurban dan 2 Hikmahnya

Oleh Haura Nurbani
6 Juli 2022
0
Hari Kiamat, memotong kuku, Hukum Mewarnai Kuku, Sebab Kenapa Harus Memotong Kuku, Tanda Tubuh Tak Mendapat Nutrisi dengan Baik, Cara Potong Kuku dalam Islam, Gunting Kuku

Salah satu perkara yang sering dibicarakan adalah larangan untuk memotong kuku menjelang Idul Adha.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.