• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 24 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Kisah Pembunuh 100 Nyawa

Oleh Ari Cahya Pujianto
3 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Bukti Kebangkitan

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

DALAM sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa dahulu ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang.

Lelaki ini telah berlumuran darah, jari jemarinya, pakaiannya, tangan dan pedangnya semuanya basah oleh darah.

Lelaki pelaku kejahatan ini telah melumuri dirinya dengan darah jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya serta mencabut nyawa mereka.

Sesudah dirinya berlumuran dengan kejahatan dan dosa besar ini, dia menyadari kesalahannya.

ArtikelTerkait

Seorang Pemuda yang Mendatangi Imam Hassan Al-Basri, Memberitahukan bahwa Dia Lakukan Dosa namun Allah Tidak Menghukumnya …

Kisah Sedekah di Masa Nabi Sulaiman AS

Shalawat Hari Ini oleh Ustadz Yusuf Mansur

Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit

BACA JUGA: Bertahun-tahun Bekerja, Kau Tak Bisa Bedakan Buah Masam dan Manis?

Maka keluarlah ia dengan pakaian yang berlumuran darah, sedang pedangnya masih meneteskan darah segar dan jari jemarinya belepotan darah juga.

Ia datang bagaikan seorang yang mabuk, gelisah, ketakutan seraya bertanya-tanya kepada semua orang,
“Apakah aku masih bisa diampuni?”

Orang-orang berkata, “Kami akan menunjukkanmu kepada seorang rahib yang tinggal di kuilnya, maka sebaiknya kamu pergi ke sana dan tanyakanlah kepadanya apakah dirimu masih bisa diampuni.”

Dia menyadari bahwa tiada yang dapat memberi fatwa dalam masalah ini, kecuali hanya orang-orang yang ahli dalam hukum Allah.

Ia pun pergi ke sana, ke tempat rahib itu, seorang ahli ibadah dari kalangan kaum Bani Israil.

Pertemuan Dengan Rahib.

Dia pergi melangkah dengan langkah yang cepat dengan penuh penyesalan karena dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Lalu ia mengetuk pintu kuil si rahib tersebut.

Lelaki pembunuh itu masuk dan ternyata pakaiannya masih berlumuran darah segar, membuat si rahib kaget bukan kepalang.

Si rahib berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu.”

Si pembunuh bertanya, “Wahai rahib ahli ibadah, aku telah membunuh 99 orang, maka masih adakah jalan bagiku untuk bertobat?”

Si rahib spontan menjawab, “Tiada taubat bagimu.”

Akhirnya si pembunuh ini putus asa memandang kehidupan ini.

Di matanya, dunia ini terasa gelap, kehendak dan tekadnya melemah, dan keindahan yang terlihat di matanya menjadi buruk.

Si pembunuh ini akhirnya mengangkat pedangnya dan membunuh rahib itu sebagai balasan yang setimpal untuknya guna menggenapkan 100 orang manusia yang telah dibunuhnya.

Selanjutnya ia keluar menemui orang-orang guna menanyakan lagi kepada mereka, bukan karena alasan apa, melainkan karena jiwanya sangat menginginkan untuk taubat dan kembali ke jalan Tuhannya serta menghadap kepada-Nya.

Ia bertanya kepada mereka, “Masih adakah jalan untuk bertaubat bagiku?”

BACA JUGA: Imam Ahmad dan Tukang Roti

Mereka menjawab, “Kami akan menunjukkanmu kepada Fulan bin Fulan, seorang ulama, bukan seorang rahib, yang ahli tentang hukum Tuhan.”

Pertemuan Dengan Orang Alim.

Setelah pembunuh itu ditunjukkan ke tempat seorang alim, akhirnya si pembunuh itu pergi menemui orang alim itu yang pada saat itu berada di majelisnya sedang mengajari generasi dan mendidik umat.

Orang alim itu pun tersenyum menyambut kedatangannya.

Begitu melihatnya, ia langsung menyambutnya dengan hangat dan mendudukkan di sebelahnya setelah memeluk dan menghormatinya.

Ia bertanya, “Apakah keperluanmu datang kemari?”

Ia menjawab, “Aku telah membunuh 100 orang yang terpelihara darahnya, maka masih adakah jalan taubat bagiku?”

Orang alim itu balik bertanya, “Lalu siapakah yang menghalang-halangi antara kamu dengan taubat dan siapakah yang mencegahmu dari melakukan taubat?

“Pintu Allah terbuka lebar bagimu, maka bergembiralah dengan ampunan, bergembiralah dengan perkenan dari-Nya, dan bergembiralah dengan taubat yang mulus.”

Si pembunuh berkata, “Aku mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.”

Orang alim berkata, “Aku memohon kepada Allah semoga Dia menerima taubatmu.”

Selanjutnya orang alim itu berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau tinggal di kampung yang jahat, karena sebagian kampung dan sebagian kota itu adakalanya memberikan pengaruh untuk berbuat kedurhakaan dan kejahatan bagi para penghuninya.

BACA JUGA: Si Fulan Bisa Terbang dan Seseorang Bisa Berjalan di Atas Air

“Barangsiapa yang lemah imannya di tempat seperti itu, maka ia akan mudah berbuat durhaka dan akan terasa ringanlah baginya semua dosa, serta menggampangkannya untuk melakukan tindakan menentang Tuhannya, sehingga akhirnya ia terjerumus ke dalam kegelapan lembah dan jurang kesesatan.

“Akan tetapi, apabila suatu masyarakat yang di dalamnya ditegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, maka akan tertutuplah semua pintu kejahatan bagi para hamba.

“Oleh karena itu, keluarlah kamu dari kampung yang jahat itu menuju ke kampung yang baik.

“Gantikanlah tempat tinggalmu yang lalu dengan kampung yang baik dan bergaullah kamu dengan para pemuda yang shalih yang akan menolong dan membantumu untuk bertaubat.”

Singkat cerita, akhirnya sang pembunuh meninggalkan kampung itu dan pergi ke tempat yang ditunjuk oleh orang alim terakhir sambil menangis dan menangis menyesali semua perbuatnya.

Dari satu kampung ke kampung lain telah dilewatinya dan semakin dekat denga tempat yang dituju. Belum sampai pada tempat yang dituju, sang pembunuh ini meninggal di tengah perjalanan.

Apakah taubatnya diterima Allah SWT?

Saat itu turunlah 2 orang malaikat yang memperebutkan sang pembunuh, yang seorang berkeyakinan untuk menceburkannya ke dalam neraka dan seorang lagi berkeyakinan untuk memasukkannya ke dalam surga.
Karena perebutan terjadi, maka mengadulah kedua malikat itu kepada Allah SWT.

BACA JUGA: Bapak Tua dan Domba-dombanya

Allah SWT memberikan perintah untuk mengukur jarak antara kampung maksiat dengan tempat yang dituju.
Setelah diukur, ternyata sang pembunuh sudah mendekati jarak dengan kampung orang alim (tempat yang ditujunya).

Maka surgalah tempat orang itu berada.

Subhanallah…

Sungguh besar sekali pengampunan Allah SWT kepada hamba-Nya. Tak terkirakan dosa yang dilakukan manusia, Allah SWT tetap memberikan ampunan selama orang tersebut mau bertobat dengan taubatan nasuha. []

Tags: dua malaikatKisah Pembunuh 100 NyawaMalaikatPembunuhrahib
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hukum Menjual Barang-Barang Najis dalam Islam

Next Post

Mengeraskan Suara Zikir

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

keajaiban, Hal Penting yang Sering Dianggap Sepele, Orang yang Tidak Diajak Bicara oleh Allah, kebersihan, Orang yang Tak Dapat Mencium Bau Surga, Imam Hassan Al-Basri

Seorang Pemuda yang Mendatangi Imam Hassan Al-Basri, Memberitahukan bahwa Dia Lakukan Dosa namun Allah Tidak Menghukumnya …

18 September 2023
Ali bin Abi Thalib, Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit, Nabi Sulaiman

Kisah Sedekah di Masa Nabi Sulaiman AS

14 September 2023
Shalawat

Shalawat Hari Ini oleh Ustadz Yusuf Mansur

9 September 2023
Ali bin Abi Thalib, Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit, Nabi Sulaiman

Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit

31 Agustus 2023
Please login to join discussion

Terbaru

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

kaesang

Begini Kata Pakar soal Kaesang Gabung PSI Jelang Pemilu 2024

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menyebut Kaesang menyadari bahwa PSI membutuhkan vote getter.

gibran

Politkus NasDem Sebut Gibran Berpotensi Merapat ke Ganjar Jika…

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Bestari mengatakan jika Gibran menjadi cawapres Ganjar, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membawa PAN dan Golkar kembali.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.