• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 19 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Ini 6 Rukhshah (Keringanan) bagi Musafir

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Bukalapak

Ilustrasi. Foto: Bukalapak

0
BAGIKAN

SETIAP muslim pasti tidak akan terpisahkan dari aktivitas safar atau bepergian dalam kehidupannya sehari-sehari. Adakalanya dalam beberapa waktu kita mengadakan perjalanan jauh seperti untuk menuntut ilmu, berdagang, haji, dan umrah, mengunjungi kerabat, dan sebagainya sehingga mengharuskan adanya perjalanan dan bepergian atau safar.

Sebagai Agama yang lengkap dan utuh, Islam memiliki panduan dan adab dalam safar (bepergian dan perjalanan). Salah satu aspek yang diatur dalam Islam berkenaan dengan safar adalah adanya keringanan atau rukhshah bagi orang yang sedang bepergian atau melakukan perjalanan (musafir).

BACA JUGA: Tata Cara Shalat Jamak dan Qasar (1)

Berikut ini rukshah atau keringanan bagi Muslim yang tengah melakukan safar:

ArtikelTerkait

Inilah 4 Sunnah Nabi di Waktu Maghrib

10 Keutamaan Puasa Daud

Hukum Masuk Kerja Hasil Nyogok

3 Wasiat Rasulullah: Shalat Witir, Puasa 3 Hari dalam Sebulan, dan Shalat Dhuha

1 Boleh tidak berpuasa Ramadhan

Musafir mendapat keringanan tidak berpuasa Ramadhan, berdasarkan firman Allah, “…Maka barangsipa di antara kamu yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak puasa), maka (wajib baginya mengganti) sejumlah hari (yang ia tidak berpuasa) pada hari-hari yang lain”. (QS. Al-Baqarah: 184)

2 Boleh shalat sunnah di atas kendaraan

Dibolehkan shalat sunnah di atas kendaraan ke arah manapun kendaraan tersebut berjalan, berdasarkan perkataan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Bahwa Rasulullah SAW pernah shalat sunnah di atas hewan tunggangannya ke arah manapun unta yang ditungganginya berjalan.” (HR. Muslim)

3 Mengusap khuf

Dibolehkan mengusap khuf (sepatu) selama tiga hari tiga malam, sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyalahu ‘anhu. Beliau berkata, “Nabi SAW menetapkan untuk kami tiga hari tiga malam sebagai jangka waktu mengusap khuf bagi musafir dan sehari semalam bagi muqim (orang yang menetap)”. (HR. Muslim).

4 Tayamum

Musafir dibolehkan tayammum bila kehabisan air, atau sulit mendapatkan air, atau harganya mahal, berdasarkan firman Allah SWT, “Dan jika kalian sakit atau sedang dalam perjalanan (safar), atau sehabis buang air, atau telah menggauli istri, sedangkan kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); maka usaplah wajah dan tanganmu dengan (debu) itu.” (Qs. An-Nisa: 43).

BACA JUGA: Shalat Jamak Taqdim dan Takhir, Ini Nih Syaratnya

5 Boleh menjama shalat

Dibolehkan menjama’ shalat Dzuhur dan Asar atau maghrib dan Isya dengan jama’ taqdim atau jama’ ta’khir jika perjalanan sulit. Sehinnga dapat mengerjakan shalat Dzuhur dan Ashar di waktu dzuhur atau Shalat Maghrib dan Isya di waktu Maghrib;jama’ taqdim. Atau melakukan jama’ ta’khir dimana shalat Dzuhur dan Ashar dikerjakan di waktu Ashar dan shalat maghrib dan Isya dikerjakan di waktu Isya. Hal ini berdasarkan perkataan Mu’adz bin Jabal ra, “Kami keluar bersama Rasulullah SAW pada perang Tabuk, saat itu beliau menjama’ shalat Dzuhur dan Ashar serta menjama’ anatara shalat Maghrib dan Isya.” (HR. Muslim).

6 Boleh mengqashar shalat

Orang yang bepergian boleh mengqashar shalat yang empat raka’at menjadi dua raka’at. Kecuali shalat Maghrib, maka tetap dikerjakan tiga rakaat. Mengqashar dapat dilakukan setelah seseorang keluar dan meninggalkan negeri atau kampung yang ditinggalinya. Keringanan berupa bolehnya mengqashar shalat dijelaskan oleh Allah dalam Surah An-Nisa ayat 101, “Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu mengqashar shalat.”

Anas bin Malik ra juga menuturkan, “Kami keluar bersama Rasulullah SAW dari Madinah menuju Mekah, lalu beliau mengerjakan shalat yang empat rakaat dengan dua rakaaat dua rakaat hingga beliau kembali ke Madinah”. (HR. Nasai dan Tirmidzi)

Dengan diberikannya keringanan bagi setiap Muslim yang bepergian, maka tidak ada alasan baginya untuk meninggalkan kewajiban beribadah seperti shalat. []

SUMBER: WAHDAH

Tags: KeringananmusafirrukhsahSafar
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Shalat Shubuh

Next Post

Nabi-nabi Palsu yang Muncul di Zaman Rasulullah dan Setelahnya

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Sunnah Nabi di Waktu Maghrib

Inilah 4 Sunnah Nabi di Waktu Maghrib

19 Agustus 2022
Larangan bagi Perempuan Haid atau Nifas, Manfaat Puasa Senin Kamis, Hukum Menunda-nunda Qadha Puasa Ramadhan, Puasa Senin Kamis, Manfaat Puasa Sunnah Senin dan Kamis, qadha puasa, Puasa Qadha, Waktu Membayar Utang Puasa Ramadhan, Ketentuan Qadha Puasa, Utang Puasa Ramadhan, Niat Puasa Senin-Kamis, keutamaan puasa daud

10 Keutamaan Puasa Daud

19 Agustus 2022
Dropshipper, Hati yang Tidak Pernah Puas, Cara Mengelola Gaji Menurut Ulama, Dampak Buruk Berutang, Sedekah Sahabat Nabi, Amalan Agar Rezeki Berlimpah, Keutamaan Sedekah, Amal Jariyah, Hukum Masuk Kerja Hasil Nyogok

Hukum Masuk Kerja Hasil Nyogok

18 Agustus 2022
wasiat Rasulullah

3 Wasiat Rasulullah: Shalat Witir, Puasa 3 Hari dalam Sebulan, dan Shalat Dhuha

18 Agustus 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist