• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 31 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Imam Al Ghazali: Dunia dan Akhirat Tak Perlu Seimbang

Oleh Sodikin
3 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
perkara, doa

Ilustrasi berdoa

5
BAGIKAN

Oleh: Aditya Budi
[email protected]

IMAM al-Ghazali (1058-1111 M) sosok yang dalam dunia keislaman dikenal sebagai Hujjatul Islam pernah mengalami krisis ruhani yang sedemikan rupa. Krisis yang akhirnya mampu mengantar Al-Ghazali menghasilkan sebuah karya Magnum Opus nan fenomenal yaitu Ihya Ulumuddin. Karya yang dianggap sebagai sintesis antara fiqih dan tasawuf, antara ilmu dzahir dan batin.

Karirnya yang cemerlang hingga mampu menjadi guru besar di Universitas Nizhamiyah di Baghdad, yang menurut Philip K. Hitti menjadi role model perguruan tinggi di kemudian hari. Namun hal tersebut malah membuat al-Ghazali gundah gulana. Ia takut bahwa jangan-jangan keilmuannya dan aktivitasnya saat itu hanyalah demi meraih ketenaran dunia semata. Ia takut bahwa sesungguhnya apa yang ia jalani bukanlah jalan yang benar-benar Allah ridhai.

BACA JUGA: Inilah Rahasia Puasa Menurut Imam Al Ghazali

ArtikelTerkait

Beramal Secara Ihsan

Pesan dalam Luka dan Kematian

Ketika Dunia Melalaikanku

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

Dalam karyanya al-Munqidz Min adh-Dhalal, tergambar bahwasannya Imam al-Ghazali menyadari bahwa seluruh aktifitasnya selama ini ada kecenderungan tidak dimaksudkan untuk Allah. Akan tetapi lebih kepada untuk dunia dan mencari ketenaran di mata penguasa (masyarakat). Ketakutan yang demikian itulah yang membuat dirinya berpikir, bermuhasabah dan selalu merasa resah.

Konon keraguan dan keresahannya al-Ghazali akan salahnya niat yang berlangsung hampir berbulan-bulan semakin menjadi-jadi. Hingga pada puncaknyaa al-Ghazali tak mampu lagi berbicara dan tak dapat lagi mengajar, karena Allah telah mengunci lidahnya, ungkap al-Ghazali. Meski ia memaksa berkali-kali dan dokter pun tak sanggup menjelaskan dan mengobatinya.

Semua peristiwa tersebut akhirnya membuat al-Ghazali menarik diri dari aktivitas keduniaannya, merenung dan berkontemplasi mencari makna haqiqi apa yang sebenarnya sedang ia alami. Lahirlah Ihya Ulumuddin, sebuah karya babon tentang sinergi antara yang lahir dan yang batin, kezuhudan dan menjadi salah satu kitab rujukan utama ilmu tasawuf hingga saat ini.

Al-Ghazali menyadari bahwa pada saat itu sedemikan banyak para cendikia dan ulama hanya terjebak dalam ilmu-ilmu dzahir semata. Berlomba-lomba untuk kebanggaan diri dan mencari ketenaran. Bahkan ilmu fiqih diasumsikan al-Ghazali bukan hanya ilmu cangkang/kulit tapi juga termasuk ilmu dunia.

Dalam Ihya’ Ulumuddin mencerminkan pentingnya aspek-aspek kezuhudan harus hidup di masyarakat. Tingkat ilmu yang paling rendah adalah setiap orang harus mengetahui bahwasannya dunia itu hina, kotor, dan fana sedangkan akhirat begitu agung, ungkap al-Ghazali.

Al-Ghazali telah mewanti-wanti bahwa urusan dunia dan akhirat tak perlu seimbang. Ya, karena memang keduanya tak akan pernah bisa diseimbangkan. Mengapa demikian ? Al-Ghazali menganalogikan dunia dan akhirat bak dua istri yang dimadu. Keduanya saling bertentangan. Ketika engkau beri perhatian lebih pada yang satu maka yang satunya lagi akan marah.

Tak cukup sampai disitu. Sekali lagi al-Ghazali mengkiaskan urusan dunia dan akhirat dengan sedemikan apik. Keduanya bagaikan dua mata timbangan, ketika engkau melebihkan berat pada yang satunya maka sisi satunya akan ringan. Dunia dan akhirat laksana timur dan barat, saat engkau mendekati salah satunya artinya engkau juga menjauhi yang satu lainnya.

Keduanya bagaikan gelas yang salah satunya penuh sedang yang satunya lagi kososng. Maka sebanyak apapun engkau memindahkan air ke gelas satunya, maka gelas yang lainnya akan kosong begitulah seterusnya. Lantas al-Ghazali menyebut mereka adalah bodoh, akalnya telah rusak. Yaitu mereka yang tak mengetahui dunia itu hina, kotor, kenikmatan yang bercampur penderitaan.

BACA JUGA: Imam Al-Ghazali: Gila Jabatan adalah Penyakit Hati

Namun demikian, bukan berarti dunia harus dinafikan sama sekali. Dalam karyanya yang lain, Jawahir al-Qura’an, al-Ghazali mengisyaratkan bahwasanya dunia adalah jembatan akhirat. Selama seorang hamba menjadikan dunia sebagai jembatan maka kehidupan/aktifitas dunia menjadi diterima. Dunia adalah tempat persinggahan bagi mereka yang berjalan menuju Allah, ungkap al-Ghazali.

Sedangkan tubuh manusia ibarat kendaraan. Maka barangsiapa yang tidak pandai mengatur persinggahan dan kendaraannya maka perjalanan – menuju Allah – tidak akan berjalan dengan baik. Selama urusan kehidupan dunia tidak diatur sedemikian rupa, yaitu untuk ibadah dan fokus kepada Allah maka perjalanannya – menuju alam akhirat – tak akan sempurna.

Demikianlah sekelumit pandangan Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, seorang filsuf dan teolog Asy’ariyah dan bermadzah Syafi’i. Jika keduanya tak mungkin semimbang, maka sebaik-baik jalan hidup adalah senantiasa mengakhiratkan urusan dunia kita, menjadikan aktivitas dunia selalu bernilai akhirat. Wallahu’alam Bishshawab. []

RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: akhiratDuniaImam Al-Ghazali
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 10 Teman Iblis, Mungkin Kita Salah Satunya? (1)

Next Post

Ditolak UGM, Ustaz Somad Dianggap Kontroversial

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Keutamaan Berdoa, doa Nabi Musa, Waktu Doa yang Mustajab, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat,, Adab Berdoa, adab berdoa, Hukum Ulang Tahun bagi Seorang Muslim, ihsan

Beramal Secara Ihsan

24 Maret 2023
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Pesan dalam Luka dan Kematian

18 Maret 2023
Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki, Kisah Mengagumkan Mualaf, dunia

Ketika Dunia Melalaikanku

19 Februari 2023
Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

9 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Foto: Unsplash

Narasi Kiamat Sudah Dekat

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Pada 2003 lalu, sineas film Indonesia, Deddy Mizwar membuat film bertema religi dengan judul Kiamat Sudah Dekat.

Muhammad Zain,Kemenag

Rp73 Miliar Tunjangan Khusus 9.043 Guru Madrasah Daerah 3T Disiapkan Kemenag

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

“Kita targetkan penyaluran ini sudah bisa dilakukan pada April 2023,” ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Zain.

ponsel streaming grup WA Kecanduan Nonton Porno Pembuka Pintu Zina, Gadget, Hukum Nonton Film Porno, Hal yang Dilarang Diunggah di Medsos!, Hukum Nonton Film Porno, Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi,, Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Hukum Melihat Gambar Porno saat Puasa

Oleh Amang Dede
31 Maret 2023
0

Apa hukum melihat gambar porno saat puasa Ramadhan? 

Makanan Kesukaan Nabi, Apa Kabar Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan,

2 Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Oleh Haura Nurbani
31 Maret 2023
0

Inilah beberapa amalan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Inilah 10 Nama Bulan Ramadhan dalam Al Qur’an dan Hadits

Oleh Amang Dede
15 Juni 2017
0
Keutamaan Ramadhan, Filosofi Ramadhan

Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications