• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 23 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Kisah Nabi

Fir’aun pun Membuat Hoaks…

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Unsplash

Ilustrasi. Foto: Unsplash

27
BAGIKAN

Oleh: M. Nadhif Khalyani

NABI Musa dan Nabi Harun mendapat titah untuk mendatangi Fir’aun di istananya. Dakwah harus disampaikan. Setelah dari Madyan, Nabi Musa bergegas menuju Mesir, bergerak bersama saudaranya, Harun as.

Nabi Musa membawa risalah, mengajak pada Tauhid, mengingatkan tentang siksa dan azab Nya, serta bukti nyata berupa Mukjizat, tongkat yang berubah menjadi Ular dan tangan yang bercahaya. Dua bukti nyata Mukjizat ini Allah SWT berikan untuk memperteguh Musa. (Qashashul Anbiya’ : 501)

Terjadilah dialog logika antara Fir’aun dan Musa.

ArtikelTerkait

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Kesabaran Nabi Ayyub

Kisah Qabil dan Habil

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

BACA JUGA: Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

Perdebatan panjang ini dimenangkan oleh Nabi Musa dan Nabi Harun. Semua logika, argumen Fir’aun bisa dikalahkan dengan hujjah dan akal sehat Nabi Musa.

Ibnu Katsir menyebutkan tema-tema perdebatan tersebut di buku beliau Qashashul anbiya, di antaranya tentang Rabb, ummat terdahulu, hingga Fir’aun menantang Musa untuk menunjukkan bukti bahwa beliau adalah utusan Allah SWT. Semua perdebatan dimenangkan Nabi Musa dengan argumen yang sulit dibantah.

Maka disepakatilah waktu untuk membuktikan kebenaran Musa. Nabi Musa hendak menunjukkan bukti yang nyata.

Allah SWT berfirman:

قَا لَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّيْنَةِ وَاَ نْ يُّحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى

“Dia (Musa) berkata, (Perjanjian) waktu (untuk pertemuan kami dengan kamu itu) ialah pada hari raya dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada pagi hari (duha).” (QS. Ta-Ha 20: Ayat 59)

Yaitu hari raya mereka dan hari libur mereka, dimaksudkan agar semua orang dapat menyaksikan kekuasaan Allah atas apa yang dikehendakiNya melalui mukjizat nabi, dan kalahnya ilmu sihir menghadapi mukjizat nabi. (Tafsir Ibnu Katsir Surah Thaha : 59).

Advertisements

Maka hari tersebut disepakati menjadi “event resmi” yang akan membuktikan benar dan salah. Event resmi tersebut menjadi ajang “pertarungan” dua kubu, yakni Nabi Musa dan Para Penyihir Fir’aun

Singkat cerita, pada event pertarungan resmi tersebut para penyihir Fir’aun kalah. Fir’aun terpojok karena event tersebut disaksikan oleh rakyat.

Fir’aun pun berulah dan berusaha memutarbalikkan fakta…

Ibnu Katsir mengatakan Fir’aun mengucapkan kata-kata yang ia sendiri, para ahli sihir, dan semua orang mengetahui bahwa ia dusta karena dikalahkan.

إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ

“Sesungguhnya dia adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kamu sekalian.” (QS. Thaha: 71)

Yaitu kalian telah belajar ilmu sihir dari Musa dan kalian telah sepakat dengannya untuk melawanku —juga rakyatku— agar kalian menampakkan kemenangan kalian terhadapku. (Tafsir Ibnu Katsir Surah Thaha 71)

Tidak hanya sampai di situ, firaun mengatakan….

“Sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya darinya.” (QS. Al-A’raf: 123)

Sesungguhnya kemenangan Musa atas kalian di hari kalian ini hanyalah sandiwara saja dan berdasarkan kerelaan kalian sendiri.

Nabi Musa mengetahui dan semua orang yang mempunyai pemikiran yang sehat mengetahui bahwa apa yang dikatakan oleh Fir’aun adalah suatu kebatilan yang parah, karena sesungguhnya Nabi Musa as begitu datang dari Madyan langsung menyeru Fir’aun untuk menyembah Allah.

Lalu Musa menampakkan beberapa mukjizat yang jelas dan hujjah-hujjah yang mematahkan untuk membuktikan kebenaran dari apa yang disampaikannya. Tetapi saat itulah Fir’aun mengirimkan beberapa utusannya ke pelbagai kota yang berada di bawah kekuasaannya untuk mengundang semua ahli sihir.

BACA JUGA: Umat Nabi Musa: Bagaimana Tuhan Tidak Pernah Tidur?

Kemudian Fir’aun mengumpulkan semua ahli sihir dari berbagai negeri yang tunduk pada kekuasaannya di Mesir, mereka adalah ahli sihir pilihan hasil seleksi para pemimpin dari kaum Fir’aun.

Lalu semuanya dihadapkan kepada Fir’aun, dan Fir’aun menjanjikan akan memberikan harta yang berlimpah kepada mereka. Karena itulah para ahli sihir terdorong untuk memenangkan pertandingan tersebut di hadapan Raja Fir’aun.

Nabi Musa as sama sekali tidak mengenal seorang pun dari mereka, tidak pernah pula melihatnya, dan sama sekali tidak pernah bersua dengan mereka.

Fir’aun sendiri mengetahui hal tersebut. Maka sesungguhnya apa yang dikatakan oleh Fir’aun setelah semua jagonya kalah hanyalah semata-mata menutupi kekalahannya di mata rakyatnya dan orang-orang yang tidak mengerti dari kalangan kaumnya. (Tafsir Ibnu Katsir Surah Al A’raf 123)

Fir’aun secara ‘de facto’ kalah dalam event terbuka yang disaksikan rakyatnya sendiri. Namun kesombongan dan kekufurannya telah membutakan mata hatinya.

Pasca kekalahan dalam event terbuka tersebut, sikap Fir’aun tidak berubah, bahkan semakin memusuhi Nabi Musa dan Bani Israil.

Fir’aun mendengarkan hasutan para pembesar pembesar nya untuk menyiksa Musa dan bertindak semakin brutal. (Qashashul Anbiya : 521)

Kemudian Allah SWT turunkan bencana dan hukuman pada Fir’aun dan para pendukungnya berupa kekeringan, packlik, topan, serangan belalang, katak hingga darah (minuman berubah menjadi darah).

Namun Fir’aun tetap dalam kekafirannya dan justru membuat fitnah baru, yakni

{يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ}

“Mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya.” (QS. Al-A’raf: 131)

Maksudnya, hal tersebut terjadi karena ulah Musa dan para pengikutnya serta apa yang dibawa oleh mereka. (Tafsir Ibnu Katsir Surah Al A’raf 131)

Rupanya sudah menjadi tabiat penguasa zalim ini, kekalahan tidak membuatnya mau menyadari. Bencana juga tidak membuatnya mau bertobat. Bahkan dengan ringan membuat fitnah dan memutarbalikkan fakta.

Para pembesar di negeri itu berkata kepada Fir’aun.

{أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ}

“Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya.” (QS. Al-A’raf: 127)

Artinya, apakah engkau biarkan mereka menimbulkan kerusakan di bumi, yakni merusak rakyatmu dan menyeru mereka untuk menyembah Tuhan mereka, bukan menyembah kepadamu? Alangkah mengherankannya, mengapa mereka merasa khawatir Musa dan kaumnya akan menimbulkan kerusakan.

Bukankah sebenarnya Fir’aun dan kaumnyalah orang-orang yang membuat kerusakan itu, tetapi Fir’aun dan kaumnya tidak merasa, bahwa diri mereka sebenarnya adalah para perusak? (Tafsir Ibnu Katsir Surah Al A’raf 127)

Demikianlah hoaks dan pemutarbalikan fakta yang dilakukan Fir’aun dan para pendukungnya.

BACA JUGA: Inilah Orang yang akan Dikumpulkan dengan Fir’aun dan Qorun

Mereka terlalu kuat, dan Nabi Musa beserta kaumnya adalah kelompok yang lemah.

Puncak dari semua kondisi ini adalah eskalasi penindasan semakin meningkat, Nabi Musa dan kaumnya memutuskan ”turun ke jalan” melarikan diri, meninggalkan Mesir.

Rupanya keputusan ini membuat Fir’aun semakin kalap, dia kerahkan 1.600.000 tentara untuk memburu Nabi Musa dan kaumnya.

Pertarungan dalam “event resmi” tidak membuat Fir’aun beriman dan mengakui kekalahannya, maka jalanan menjadi takdir yang mengubah jalan cerita Nabi Musa.

Hingga dipuncak ketidakberdayaannya di jalan “buntu” itu, Allah SWT turunkan Mukjizat yang tidak pernah disangka siapapun.

Laut terbelah, dan Firaun musnah. []

SUMBER: KONSULTASI RUQYAH

Tags: FiraunHoaksMukjizatNabi Musa
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bisa Membelah Lautan, Dimana Kini Tongkat Nabi Musa Berada?

Next Post

Apakah Suami Istri Bersentuhan Membatalkan Wudhu?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

16 Mei 2025
Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

16 Mei 2025
qabil dan habil

Kisah Qabil dan Habil

20 Februari 2025
Surat Al-Kafirun, Malam Lailatul Qadar, Nabi Ibrahim, Raja Namrud, Mimpi Nabi Yusuf

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

19 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

suami, istri, seksual, perawan

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0

Fakta Gua Hira, ashabul kahfi, wahyu

Cara Wahyu Turun kepada Nabi ﷺ

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2025
0

Arti Kata Tabarakallah, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim, Pijakan Aqidah, Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim, qawwam

Qawwam Seorang Ayah

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0

Olahraga, Pola Hidup Sehat, Kuisioner

Kuisioner: Cek Seberapa Bugar Tubuhmu!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0

Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0

Terpopuler

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0
Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

Berikut adalah 10 kebiasaan di malam hari yang bisa merusak tubuhmu, dan nomor 5 paling sering dilakukan oleh banyak orang. 

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
uban, usia 40

Kalau usia 20-an dipenuhi ego, maka usia 40 adalah saatnya menjadi penengah, penyayang, dan pembimbing.

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Orang Baik Tapi Tak Pernah Shalat, Bagaimana?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
hidup, orang baik, shalat

Sebagian ulama, seperti Imam Ahmad dan ulama madzhab Hanbali, bahkan menganggap orang yang sengaja meninggalkan shalat sebagai kafir.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.