PERTANYAAN tentang etika mencantumkan nomor rekening dalam undangan nikah sering memunculkan pro dan kontra. Berikut adalah penjelasan dari berbagai sudut pandang agar bisa dipahami secara bijak:
Alasan yang Membenarkan Pencantuman Rekening:
1- Praktis di Era Digital
Di zaman sekarang, banyak orang yang tidak bisa hadir secara fisik, terutama yang tinggal jauh. Mencantumkan rekening memudahkan mereka memberi hadiah secara digital.
2- Menghindari Kado yang Tidak Terpakai
Daripada menerima kado berupa barang yang tidak sesuai kebutuhan, uang bisa lebih bermanfaat untuk pasangan baru memulai hidup.
BACA JUGA: Bolehkah Menghadiri Undangan Pernikahan Orang yang Sumber Hartanya Haram?
3- Tidak Memaksa, Hanya Opsi
Nomor rekening seringkali hanya ditujukan bagi tamu yang berinisiatif ingin memberi hadiah. Tidak ada kewajiban.
Alasan yang Menolak Pencantuman Rekening:
1- Terkesan Komersial dan Tidak Tulus
Ada anggapan bahwa mencantumkan rekening membuat momen sakral seperti pernikahan jadi terasa seperti ajang “minta uang”.
2- Tidak Sesuai Budaya Timur
Dalam budaya kita yang menjunjung tinggi rasa malu dan sopan santun, hal ini bisa dianggap tidak etis atau terlalu “terang-terangan”.
3- Tekanan Sosial bagi Tamu
Meskipun tidak diwajibkan, sebagian tamu bisa merasa tidak enak hati jika tidak memberi, padahal mungkin tidak mampu.
Solusi Tengah:
1- Cantumkan secara Tersirat, Bukan di Undangan Fisik
Misalnya, sampaikan lewat pesan pribadi kepada teman dekat atau melalui website undangan digital yang opsional diakses.
BACA JUGA: Apa Hukum Berutang untuk Menikah?
2- Gunakan Bahasa yang Sopan
Hindari kalimat yang seolah “meminta”, tapi gunakan bahasa seperti:
“Bagi yang ingin berbagi kebahagiaan, dapat melalui tautan berikut.”
Kesimpulan:
Mencantumkan nomor rekening tidak otomatis tidak etis, namun cara dan tempat mencantumkannya sangat menentukan persepsi. Pertimbangkan audiens undangan (keluarga, teman, kolega), norma sosial yang berlaku, dan sampaikan dengan bahasa yang santun. []