• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Romantika Diamor

2 Tahap Cinta Kita (Puisi Suami Istri)

Menghindari luka adalah bentuk awal kesetiaan. Melakukan kebaikan adalah bentuk kedewasaan.

Oleh Saad Saefullah
2 minggu lalu
in Romantika Diamor
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Cinta, Fireworks

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

TAHAP pertama, kita, cinta, belajar diam,
Membaca mata, mengurai amarah yang kelam.
Bukan karena tak cinta,
Tapi karena cinta belum matang rasa.

Kita duduk dalam ruang penuh teka-teki,
Aku menjaga nada, kau menjaga mimik diri.
Menghindari kata-kata yang bisa melukai,
Menahan gestur yang bisa menyakiti hati.

Aku belajar tak meletakkan handuk sembarangan,
Kau belajar tak memutar televisi sampai larut malam.
Kita menghitung hal-hal kecil,
Yang bisa berubah jadi bara dalam hati yang sulit dipadam.

BACA JUGA:Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

ArtikelTerkait

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

Suami Suka Bentak Istri, Apa Akibatnya?

Tahap pertama, adalah belajar menghindari,
Apa yang tak kau suka, aku simpan rapi.
Apa yang buatku terusik, kau sisihkan perlahan,
Begitulah kita membangun pijakan.

Cinta, kala itu bukan tentang tawa lepas,
Tapi tentang bagaimana tidak membuat luka yang keras.
Cinta bukan tentang kupu-kupu di perut,
Tapi tentang menjaga agar rumah ini tidak runtuh.

Aku belajar memahami diam panjangmu,
Kau mengerti nada rendah dalam jawabanku.
Kita bukan ahli cinta saat itu,
Tapi kita jadi murid terbaik dalam menghindari rindu yang tersinggung.

Namun waktu terus berjalan,
Dan hari-hari kita mulai berubah perlahan.
Langkah kita tak lagi ragu,
Kita sampai di tahap kedua, tahap cinta yang baru.

Tahap kedua: melakukan apa yang disukai.
Aku tahu caramu suka kopi, dua sendok gula, tanpa ampas di tepi.
Kau tahu aku suka dipeluk pagi-pagi,
Bahkan sebelum membuka mata sepenuhnya dari mimpi.

Aku tak lagi hanya menghindari kata yang tajam,
Tapi mulai menanam kata-kata yang nyaman.
Bukan hanya tak menyakiti,
Tapi juga membuatmu merasa berarti.

Aku mengusap punggungmu saat kau lelah,
Kau menghidangkan teh hangat saat aku pulang dengan resah.
Kita tak lagi sibuk bertahan,
Tapi saling memberi tanpa alasan.

Kita tertawa bukan karena basa-basi,
Tapi karena benar-benar menikmati hari.
Aku menyelipkan pujian dalam tiap kalimat,
Kau menyisipkan perhatian dalam tiap hangat.

Kita tak sempurna,
Tapi kita sudah tak lagi terluka karena perbedaan kecil yang dulu terasa besar.
Kita sudah tahu,
Bahwa mencintai bukan sekadar tidak menyakiti,
Tapi juga aktif membuat bahagia setiap hari.

Kau belikan aku buku yang kutaksir diam-diam,
Aku buatkan makanan favoritmu dengan rasa yang perlahan kutekuni dalam diam.
Kita saling mendekati bukan karena kewajiban,
Tapi karena hati kita saling jadi tujuan.

Aku memuji kerudung barumu,
Kau memuji langkah kerjaku yang tak lagi jemu.
Tahap ini, kita bukan hanya pasangan,
Tapi sahabat, saudara, dan cinta yang menguatkan.

Cinta kita tumbuh dari pondasi saling menghindari luka,
Kini menjelma taman yang saling menanam bahagia.
Dulu cinta itu ragu dan penjagaan,
Kini cinta itu adalah tindakan dan pengorbanan.

Aku tidak hanya tidak membentakmu,
Tapi juga membangunkanmu dengan doa yang lembut dan restu.
Kau tidak hanya tidak menyindirku,
Tapi juga membelaku di hadapan dunia yang kadang keliru.

BACA JUGA: Puisi karya Ismail Marzuki: Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu

Dua tahap cinta kita,
Adalah dua wajah dari kasih yang nyata.
Menghindari luka adalah bentuk awal kesetiaan,
Melakukan kebaikan adalah bentuk kedewasaan.

Dan mungkin kelak,
Tahap ketiga akan datang:
Mencintai bahkan dalam kelemahan,
Menemani hingga raga tak lagi kuat berjalan.

Tapi saat ini,
Biarkan aku terus menggenggam tanganmu,
Dalam damai rumah yang kita bangun bersama,
Dengan cinta yang tak hanya tidak menyakiti,
Tapi juga aktif menumbuhkan bahagia —
Hari demi hari,
Doa demi doa,
Cinta demi cinta. []

Tags: cintaPuisisuami istri
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kenapa Sih Orang Indonesia Suka Telat?

Next Post

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

15 Juni 2025
Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

15 Juni 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?

10 Juni 2025
Suami Egois, Ciri-ciri Istri yang Suka Bingung Sendiri

Suami Suka Bentak Istri, Apa Akibatnya?

8 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.