• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 18 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Di Abad ke-18, Jenggot Pernah Diyakini Sebagai “Penangkal Kuman”

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
rambut

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

DALAM Madzhab Syafi’i, memelihara jenggot hukumnya sunnah. Sedangkan mencukur jenggot itu hukumnya makruh. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى

“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623).

Meski saat ini memelihara jenggot lebih karena gaya daripada kegunaannya, dahulu jenggot pernah dianjurkan dokter demi menjaga kesehatan.

ArtikelTerkait

Apa Itu Haji Furoda?

Mengapa Masih Ada Anak Kelaparan, Sementara Pejabat Hidup Mewah?

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

BACA JUGA: Manfaat Jenggot Dunia Akhirat

Pada tahun 1800-an, jenggot sempat ngetren karena alasan yang sama sekali berbeda yaitu untuk kesehatan. Menurut sejarawan medis Inggris Alun Withey dari Universitas Exeter, jenggot sebenarnya diresepkan oleh dokter sebagai obat untuk penyakit umum seperti sakit tenggorokan dan dianggap sebagai filter udara alami. Meskipun terdengar konyol bagi kita sekarang, sebenarnya ada beberapa alasan di balik hipotesis tersebut.

Seperti yang dijelaskan Colin Schultz dalam Majalah Smithsonian, pada masa itu, kuman adalah penemuan yang relatif baru dan menakutkan. Bahkan saat ini pun, ketakutan kita akan kuman menyebabkan bisnis sabun antibakteri, semprotan dan pembersih rumah tangga laris manis, meskipun bukti ilmiah bahwa segala macam produk itu benar-benar bekerja sangat kurang.

Nah, bagi mereka yang tinggal di era Victoria, teori kuman penyakit sangat tenar, masyarakat tiba-tiba dihadapkan dengan rentetan berita yang mengabarkan pada mereka bahwa kuman yang mematikan dan tak kelihatan berkerumun di sekitar mereka. Itu lebih dari cukup untuk menyebabkan kepanikan, dan ketika panik, datanglah ide-ide aneh.

Semakin banyak pasien yang datang ke dokter untuk minta bantuan terhadap penyakit yang berhubungan dengan kuman. Beberapa dokter mendapat ide cemerlang. Mereka mengatakan kepada orang-orang agar menumbuhkan jenggot mereka untuk menyaring udara di sekeliling mereka.

Mereka juga mengklaim bahwa rambut pada wajah mungkin membantu menyaring racun lain, seperti debu batu bara dan kotoran-kotoran lain. Kombinasi pertempuran melawan kuman dan penyaring udara inilah yang akhirnya membuat orang-orang memilih memelihara jenggot mereka.

Sekarang kita tahu bahwa Jenggot juga mungkin populer karena alasan lain. Tapi tentu karena andil dokter yang menyiramkan bensin ke dalam api. Saat ini, kita tahu bahwa memiliki rambut di wajah tak cukup untuk melindungi kita dari kuman. Lagi pula, tak semua kuman buruk bagi kita, tapi hal baiknya, teori kuman menimbulkan kesadaran publik terhadap kesehatan.

Lucunya, menurut Lauren Friedman dari Business Insider, wajah berjenggot bisa kurang higenis daripada wajah yang bercukur. “Studi terbaru di Behavioral Ecology menunjukkan bahwa rambut di wajah dan tubuh berpotensi menjadi sarang dan tempat berkembang biak ektoparasit pembawa penyakit,” lapornya.

Advertisements

Tapi, penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian baru lain yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection, yang meneliti sampel dari 408 staf rumah sakit. Seperti yang dilaporkan David Nield Januari lalu, data menunjukkan bahwa staff yang bercukur tiga kali lebih mungkin memiliki methicillin-resistant Staph aureus (MRSA) pada kulit mereka daripada staf yang berjenggot.

BACA JUGA: Wajib kah Memelihara Jenggot?

Jenggot bukanlah perawatan paling konyol yang dipercaya publik sebelum ilmu pengetahuan mencapainya. Pada tahun 1700-an, dokter berpikir memberi udara melalui pantat seseorang bisa menyelamatkannya, terutama bagi korban tenggelam. Selama abad pertengahan, orang-orang dilaporkan harus kentut di dalam stoples untuk menangkal wabah.

Saat ini, pemahaman kita mengenai kuman sudah meningkat, masyarakat secara keseluruhan juga lebih sadar akan kebersihan dan bidang medis juga sudah lebih maju. Resep jenggot zaman dahulu lebih disebabkan karena kepanikan massa daripada pemahaman ilmiah apapun. Tapi, tetap menarik untuk melihat ke belakang dan melihat seberapa jauh kemajuan kita sekarang. []

SUMBER: SCIENCE ALERT | NATIONAL GEOGRAPHIC

Tags: jenggotkesehatan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pemimpin Negara yang Tak Mau Menyuruh Pelayannya

Next Post

Hadiri Perayaan Maulid, Dubes Uni Eropa untuk Fiji dan Pasifik Puji Nabi

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Hukum Bersedekah Biaya Umrah atas Nama Orang yang Sudah Meninggal, Haji Furoda

Apa Itu Haji Furoda?

17 Mei 2025
anak, kelaparan, pejabat

Mengapa Masih Ada Anak Kelaparan, Sementara Pejabat Hidup Mewah?

15 Mei 2025
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

17 Mei 2025
Uang Istri, sedekah, gaji, Hutang

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

14 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

sedekah, istri, suami, amalan, bersedekah

Mengapa Orang yang Telah Meninggal Ingin Bersedekah Jika Dihidupkan Kembali?

Oleh Yudi
18 Mei 2025
0

Mam Fifi, JISc

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

Oleh Saad Saefullah
18 Mei 2025
0

kehamilan

10 Mitos saat Kehamilan: Antara Kepercayaan dan Fakta Medis

Oleh Yudi
18 Mei 2025
0

Shalat

Apa Ukuran Bisa Mendapatkan (Satu) Rakaat Shalat?

Oleh Dini Koswarini
18 Mei 2025
0

Mandi Wajib, Mandi Haid, Mandi Besar

Apa Mandi Besar Cukup dengan Mengalirkan Air ke Seluruh Badan?

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0

Terpopuler

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

Oleh Saad Saefullah
18 Mei 2025
0
Mam Fifi, JISc

“Ini fitnah keji dan tidak berdasar,” tegas Mam Fifi. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mempercayai informasi palsu dan tetap fokus...

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Suami Kentut di Depan Istri?

Oleh Haura Nurbani
17 Mei 2025
0
cemburu, Doa untuk Suami Emosian, Ayat Al-Quran yang Melindungi Wanita dalam Pernikahan, Golongan yang Tak Boleh Diremehkan, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, kentut

Apa hukum suami kentut depan istrinya? Simak dulu kisah ini. 

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

6 Penyebab Paru-Paru Basah yang Jarang Diketahui

Oleh Yudi
18 Desember 2024
0
aparu-paru, tbc

Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari paru-paru basah, terutama Streptococcus pneumoniae.

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri (Maaf) Kentut yang Tidak Sehat

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut

Berikut adalah ciri-ciri kentut yang tidak sehat yang bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan atau kondisi medis tertentu.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.