• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 28 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Bahaya Pemikiran Sesat Qadariyah dan Jabariyah

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi badai. Foto: Unsplash

Ilustrasi badai. Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Ustaz Mukhtar Ibnu Rifai

QADARIYAH dan jabariyah adalah ideologi yang menyimpang dari akidah Ahlussunnah yang berada dipertengahan. Kedua pemikiran ini wajib dihindari setiap Muslim jika ia tidak ingin termasuk pada kesesatan. Qadariyah adalah paham yang meyakini manusia berdiri sendiri dalam perbuatannya, tidak ada kaitannya antara perbuatan dia dengan masyi’ah dan khalq Allah SWT dan mengingkari takdir.

Sedangkan Jabariyah adalah paham yang menafikan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah. Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segala-galanya.

BACA JUGA: Siapa Mirza Husein Ali? Penyebar Paham Sesat Baha’i

ArtikelTerkait

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Inilah 4 Keutamaan Ibadah Kurban Menurut Quran dan Hadits

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Suami Tidak Mau Shalat ke Masjid, Apa yang Harus Dilakukan Istri?

Qadariyah dan jabariyah adalah pemikiran yang mungkin saja dimiliki individual (orang per orang). Mungkin kita kesulitan untuk menemukan sebuah lembaga atau gerakan resmi yang terang-terangan mengusung paham qadariyah maupun jabariyah. Maka dari itu, setiap muslim dan muslimah haruslah waspada terhadap faktor-faktor penyebab kesesatan.

Ada beberapa faktor penyebab munculnya pemikiran qadariyah dan jabariyah. Di antaranya adalah:

1 Mengiyaskan perbuatan Allah SWT dengan perbuatan makhluk

Mereka menganggap perbuatan baik pada makhluk adalah baik pada perbuatan Allah SWT. Mereka juga beranggapan, sesuatu yang tercela pada perbuatan makhluk berarti tercela juga pada perbuatan Allah SWT. Menurut mereka, keadilan adalah terpuji, kezaliman adalah tercela. Lalu, mereka menafsirkan keadilan dan kezaliman yang ada pada makhluk sama berlakunya pada hak Allah SWT.

Misalnya, kemaksiatan dan kekufuran. Menurut mereka, perbuatan Allah SWT menciptakan kemaksiatan dan kekufuran adalah kezaliman, sebab hal itu adalah kezaliman jika dilakukan oleh manusia.

Syaikh Shalih Alu Syaikh berkata, “Hal ini hakikatnya merupakan faktor terbesar munculnya kesesatan dalam masalah ini (takdir dan qadha).”

2 Tidak dapat membedakan antara iradah syar’iyah dengan iradah kauniyah

Mereka beranggapan, iradah syar’iyah dan iradah kauniyah adalah dua hal yang sama. Mereka mengatakan bahwa Allah SWT tidak mencintai adanya kekufuran, maka tidak mungkin kekufuran itu dapat terjadi pada makhluknya.

3 Memberikan ruang bagi akal dalam hal menentukan baik dan buruk

Menurut mereka, perbuatan Allah SWT yang dinilai oleh akal baik, maka baik. Jika dinilai buruk oleh akal, perbuatan Allah SWT tersebut pun buruk.

4 Membahas tentang perbuatan-perbuatan Allah SWT, namun tidak disertai sikap tunduk dan patuh terhadap kemauan Allah SWT

BACA JUGA: Kepakaran Imam Hanbali dalam Ilmu Hadits

Advertisements

Mereka juga selalu bertanya-tanya, “Mengapa Allah SWT berbuat demikian? Mengapa Allah SWT melakukan hal tersebut? Mengapa Allah SWT menentukan seperti ini?”

Allah SWT berfirman, “Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai.” (QS. al-Anbiya’: 23)

Asy-Syaikh Shalih Alu Syaikh mengatakan, “Oleh karena itu, bentuk pertanyaan ‘mengapa’ adalah sebab munculnya kesesatan kalangan jabariyah, qadariyah, serta kelompok yang ragu dan bimbang. Mereka mengingkari syariat, tersesat, dan terjauhkan, karena membahas tentang takdir (secara batil).” (Syarah al-Aqidah ath-Thahawiyah, Shalih Alu Syaikh, hlm. 541—546)

Hanya dengan mengembalikan kepada Alqurn dan as-Sunnah serta pemahaman ulama salaf, permasalahan takdir akan menjadi terang, jelas, dan mudah. Sesungguhnya, tidak ada kemudahan dan petunjuk melainkan yang dimudahkan dan ditunjukkan Allah SWT. Wal ‘ilmu ‘indallah. []

SUMBER: ASYSYARIAH

Tags: ahlussunah wal jamaahbahaya pemikiran qadariyah dan jabariyahjabariyahpaham sesatqadariyah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ilmu Ghaib Diketahui Orang-orang Tertentu, Apa Maksudnya?

Next Post

Cerita Dr Bilal Abdul Alim Saat Masuk Islam 45 Tahun lalu

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

27 Mei 2025
Syarat Agar Binatang Sembelihan Menjadi Halal, Qurbam, Kurban

Inilah 4 Keutamaan Ibadah Kurban Menurut Quran dan Hadits

27 Mei 2025
Keutamaan Sabar, Teman

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

26 Mei 2025
Penyebab Suami Loyo

Suami Tidak Mau Shalat ke Masjid, Apa yang Harus Dilakukan Istri?

26 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Mukjizat Nabi Sulaiman, Nasrulloh Baksolahar, Perbedaan Nabi dan Rasul,, Nabi Musa.,, Bani Israil,

Karakter Bani Israil, Pasca Kezaliman dan Kebangkitan

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2025
0

Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama, Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Ini Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0

Micin

Benarkah Micin Bikin Bodoh?

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Sunnah, Marah

Jangan Marah

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Menguburkan Ari-ari Bayi, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Rizka Kurniasari
4 Maret 2020
0
Foto: Mummy

ada sebuah kepercayaan yang berkembang jika ari-ari bayi tersebut tidak dikuburkan, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada si bayi

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Oleh Haura Nurbani
26 Mei 2025
0
Keutamaan Sabar, Teman

Tidak semua orang layak dijadikan teman dekat. Sebab, pergaulan sangat berpengaruh terhadap cara kita berpikir, bersikap, bahkan menentukan arah hidup...

Lihat LebihDetails

Larangan Memotong Kuku ketika Hendak Berkurban dan 2 Hikmahnya

Oleh Haura Nurbani
6 Juli 2022
0
Hari Kiamat, memotong kuku, Hukum Mewarnai Kuku, Sebab Kenapa Harus Memotong Kuku, Tanda Tubuh Tak Mendapat Nutrisi dengan Baik, Cara Potong Kuku dalam Islam, Gunting Kuku

Salah satu perkara yang sering dibicarakan adalah larangan untuk memotong kuku menjelang Idul Adha.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.