• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 27 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Dunia Wanita

Asiyah binti Muzahim, Istri Fir’aun

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Dunia Wanita
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Kedudukan Perempuan, Hukum Menikah dalam Kondisi Hamil, Asiyah, Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga, Hukum Mengaku Masih Gadis, Perkara yang Bisa Menyeret Wanita ke Neraka

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

ASIYAH binti Muzahim, istri raja Fir’aun yang dijadikan simbol sebagai seorang istri penyabar adalah sosok wanita yang patut diteladani. Dia teguh dalam kesabaran, meski telah mendapat perlakuan buruk dari sang suami.

Semula Asiyah adalah satu-satunya wanita yang sangat dicintai oleh raja Fir’aun. Meski Fir’aun dikenal sebagai raja kejam yang tak segan-segan melakukan pembunuhan terhadap siapa saja yang menentangnya, namun terhadap wanita ini, Fir’aun sepertinya masih ada perasaan “bertekuk lutut”nya.

Kepada wanita ini Fir’aun rela mempersembahkan apa saja sebagai bukti rasa cintanya, termasuk salah satunya mengangkat Musa sebagai anak angkat atas permintaan Asiyah, yang sebenarnya kelak akan menjadi musuhnya sendiri.

BACA JUGA: Fir’aun Menyiksa Istrinya Asiyah karena Beriman kepada Allah

ArtikelTerkait

Hukum Wanita Berkarir dalam Islam

Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Berikut Ini Adalah 7 Ayat Al-Quran yang Melindungi Perempuan dalam Pernikahan

Cara Membersihkan Kain Terkena Darah Haid

Disebutkan bahwa Asiyah memang seorang wanita yang begitu cantik. Kecantikan wajah yang dimiliki juga diimbangi dengan keluhuran budi yang mulia.

Maka tak heran jika Fir’aun mau memberikan segalanya kepada istrinya itu. Bahkan konon Fir’aun membangun sebuah istana kecil di pinggir sungal Nil yang khusus dipersembahkan kepada Asiyah, istri tercintanya.

Perjuangan Salman Al-Farisi mencari Islam sangat berat, Fakta Nabi Musa, firaun, Nabi Musa, Tongkat Nabi Musa, Asiyah
Foto: Pinterest

Di awal-awal kehidupan berumah tangga tentu Asiyah masih bisa merasakan kebahagiaan sebagai istri seorang raja. Namun kebahagian itu tidak bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

Sejak Fir’aun mengaku diri sebagai Tuhan, sekaligus memaksa kepada semua rakyatnya untuk menyembahnya, sejak itu pula tekanan batin mulai dirasakan Asiyah. Paksaan Fir’aun supaya disembah dan diakui sebagai Tuhan tidak hanya berlaku bagi semua rakyat, namun juga terhadap Asiyah, istri Fir’aun sendiri.

Dalam posisi seperti itu Asiyah tidak bisa berbuat banyak kecuali harus menuruti apa yang dipaksakan suami, meski dalam hati ia berontak.

Asiyah adalah contoh wanita yang begitu sabar menghadapi keburukan sikap dari sang suami. Meski suami terus memperlakukan buruk, namun tetap saja ia berusaha untuk sabar dan tabah menghadapi cobaan derita tersebut.

Begitu sabar dan tabahnya sikap Asiyah, sampai-sampai ia mau berkorban nyawa menghadapi perlakuan suaminya itu.

Dikisahkan bahwa Asiyah sebenarnya mulai meyakini ajaran agama yang dibawa oleh Musa, anak angkatnya. Sejak Musa bersama Harun berusaha untuk meyadarkan Fir’aun, diam-diam Asiyah mulai sadar bahwa Tuhan yang sesungguhnya bukanlah suaminya, melainkan Dzat yang menciptakan bumi berserta isinya.

BACA JUGA: Mutiara Asiyah, Tetap Sabar Menghadapi Firaun Hingga Akhir Hayatnya

Dan puncak dari ketabahan Asiyah hingga ia harus menerima siksaan dari Fir’aun adalah ketika Fir’aun menerima kekalahaan atas Musa pada saat pertarungan adu kekuatan antara ahli sihir Fir’aun dengan kekuatan mukjizat yang diberikan Allah kepada Musa.

Ternyata Asiyah yang telah menyaksikan jalannya pertarungan sihir tersebut mendapat hidayah dari Allah atas peritiwa itu dan langsung beriman kepada Tuhannya Musa.

Bertahun-tahun lamanya ia memendam ketidakpercayaan terhadap suaminya yang mengakui sebagai Tuhan, kini wanita tersebut menjadi sadar bahwa ada Tuhan yang sesungguhnya.

Peristiwa yang baru disaksikan adalah sebuah bukti dari kekuasaan Allah yang mampu membuka mata batinnya untuk menerima keimanan sebagai pegangan hidup. Seketika itu Asiyah menyatakan diri sebagai muslim, bahkan dia juga berani berterus terang kepada Fir’aun.

Setelah Asiyah berterus terang kepada Fir’aun, ia pun murka dan menjatuhkan hukuman kepadanya. Para algojo diperintahkan Fir’aun untuk segera melakukan penyiksaan kepada Asiyah, yang olehnya dianggap murtad itu. Tubuh Asiyah ditelantangkan di atas tanah di bawah terik sinar matahari.

Kedua tangannya diikat kuat ke tiang-tiang yang dipatok ke tanah agar ia tak dapat bergerak-gerak. Wajahnya yang telanjang dihadapkan langsung ke arah sinar matahari. “Asiyah pastilah tidak akan tahan akan sengatan panas matahari, dan akhirnya ia akan mengubah keimanannya kepadaku,” demikian pikir Fir’aun.

fakta khadijah Kisah Cinta Fatimah dan Ali bin Abi Thalib Pembuka Pintu Zina, Arah Kiblat, Asiyah
Foto: Pixabay

Tetapi ternyata Allah tidak membiarkan hambanya menderita akibat kekafiran Fir’aun. Setiap kali para algojo meninggalkan Asiyah dalam hukumannya, segera malaikat menutup sinar matahari itu, sehingga langit menjadi teduh dan Asiyah tak merasakan sengatan matahari yang ganas itu. Asiyah tetap segar-bugar meskipun sudah dihukum berat.

Kemarahan Fir’aun terhadap Asiyah semakin memuncak manakala Asiyah tetap pada pendiriannya dan lebih memilih mempercayai akidah yang dibawa Musa dan Harun. Dan kemudian Fir’aun mengutus seseorang untuk datang kepada istrinya itu.

BACA JUGA: Ketika Fir’aun Ketahui Keimanan Asiyah

Kepada utusan tersebut Fir’aun berkata, “Bawalah sebuah batu yang besar. Jika Asiyah tetap beriman pada Tuhan Musa dan Harun, pukulkan batu besar itu kepadanya. Namun jika ia mengubah pendiriannya maka tetaplah ia menjadi istriku.”

Maka pada saat utusan tersebut sampai kepada Asiyah, istri Fir’aun ini sedang mendongakkan kepalanya ke langit. Untuk selanjutnya ia berdo’a kepada Allah. Al-Qur’an mengabadikan do’a Asiyah tersebut dalam sebuah ayat.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Fir’aun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya.

Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para Malikat menaunginya. Ketika itulah ia berdoa kepada Allah, ‘Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim,’ (At-Tahrim: 11).

Kemudian diperlihatkan untuknya tempat tinggalnya di dalam surga,” (HR. Abu Ya’la, 4/1521; as-Suyuthi dalam ad-Durrul Mantsur, 6/245; al-Hafizh mengatakan dalam al-Mathalib al-Aliyah, 3/390 bahwa hadits ini shahih mauquf).

Utusan Fir’aun itu mendekat dan menanyakan perihal keimanan yang dipegang teguh Asiyah. Wanita ini dengan tegarnya menjawab bahwa dia tetap dalam pendiriannya, mengakui bahwa ajaran yang dibawa Musa dan Harun adalah ajaran yang benar.

Asiyah menyatakan dengan tegas bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sesuai dengan perintah Fir’aun , utusan itupun langsung mengangkat batu besar yang akan dipukulkan ke kepala Asiyah.

aisyah Amalan Nabi:, Dosa di Kepala Wanita, Hubungan Suami Istri, Asiyah
Foto: Freepik

BACA JUGA: Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

Namun sebelum batu tersebut mengenai kepalanya, terlebih dahulu Allah memerintahkan kepada malaikat Izrail untuk mencabut nyawa wanita mulia ini.

Dengan demikian Asiyah selamat dari siksaan pukulan batu yang akan dibenturkan oleh utusan Fir’aun. Baru setelah tubuh Asiyah ambruk tak bernyawa lagi, utusan itu langsung membenturkan batu besar ke kepala Asiyah hingga kepalanya berlumuran darah.

Subhanallah! Begitu tegar hati Asiyah dalam mempertahankan keimanannya. Sungguhlah pantas jika Allah mengabadikan kisah kesabaran dan ketabahan Asiyah di dalam al-Qur’an.

Bahkan sangat tak berlebihan jika Nabi sendiri menyerukan kepada umat perempuannya untuk banyak belajar kepada wanita yang satu ini. Malah Nabi menyatakan dengan tegas bahwa siapapun yang bisa menjalani hidup sabar atas penderitaanya dalam rumah tangga, maka ia akan diberi pahala surga, sebagaimana Asiyah. []

Tags: Asiyah binti MuzahimFiraun
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jack Ma, Kesederhanaan dan Kegigihannya

Next Post

2 Hukum tentang Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Cara Mempercantik Diri, Hukum Wanita Bekerja saat Masa Iddah, Hukum Istri Mencari Nafkah, sabar, dunia, Hukum Suami Meminta Istri untuk Bekerja, Cara Hemat Uang Belanja Bulanan, Cara Tampil Cantik tapi Tak Langgar Syariah, Cara Bersihkan Hati, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Penguras Energi Wanita, Perempuan, Hukum Wanita Berkarir dalam Islam

Hukum Wanita Berkarir dalam Islam

27 September 2023
Hukum Wanita Haid Membaca Quran, Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

21 September 2023
istri produktif Peran Suami dan Istri, Kewajiban Suami terhadap Istri, rezeki, Alasan Pria Menikahi Wanita yang Lebih Tua, Suami, Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, Keutamaan Memuliakan Istri, Rumus Rumah Tangga Bahagia, Hukum Menambahkan Nama Suami di Belakang Nama Istri, Kewajiban Istri terhadap Suami, Ayat Al-Quran yang Melindungi Perempuan dalam Pernikahan

Berikut Ini Adalah 7 Ayat Al-Quran yang Melindungi Perempuan dalam Pernikahan

11 September 2023
perusak pernikahan Adab Melihat Calon Istri, Wanita Ini Boleh Tidak Mengenakan Jilbab, Sifat Buruk yang Harus Dihindari oleh Istri, Hukum Menikahi Wanita yang Sudah tak Perawan, , Istri Pernah Berzina, Azab Pezina, Hal yang Tak Boleh Dilakukan Wanita Haid, Larangan Saat Haid, Fatimah Az-Zahra, Aisyah, Hukum Wanita Bekerja saat Masa Iddah, Doa untuk Janda, Hal yang Boleh Disembunyikan Istri dari Suami.,Gadis Cantik, Zina di Akhir Zaman, Cara Membersihkan Kain Terkena Darah Haid

Cara Membersihkan Kain Terkena Darah Haid

7 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

rukun shalat Teka Teki Fiqih Shalat Berjamaah shaf shalat keutamaan shalat shubuh berjamaah doa antara 2 sujud, Keutamaan Sholat Tahajjud, Imam Shalat di Akhir Zaman, Hukum Membarengi Gerakan Imam bagi Makmum, Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Keutamaan Shalat Shubuh, Hal yang Harus Diperhatikan di dalam Shalat, Sejarah Diperintahkannya Shalat 5 Waktu, Ancaman Jika Meninggalkan Shalat 5 Waktu, Manfaat Shalat, Jumlah Minimal Orang Shalat Berjamaah, Hukum Menahan Kentut ketika Shalat, Shalat yang Tidak Diterima Allah, Shalat Berjamaah, Waktu Pelaksanaan Shalat Witir, Keutamaan Shalat Shubuh, ibadah, Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat, pintu setan, Ustadz Adi Hidayat, Amalan Penghapus Dosa, Bacaan Duduk di Antara 2 Sujud, Bacaan Tahiyyat

Bacaan Tahiyyat Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam

Oleh Haura Nurbani
27 September 2023
0

Imam Mazhab sepakat boleh membaca bacaan tahiyyat ketika shalat yang diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat.

Prabowo, megawati

Tafsir Satu Meja Megawati dan Prabowo

Oleh Yudi
27 September 2023
0

Menurutnya momen pertemuan Megawati dan Prabowo bukan suatu hal yang istimewa karena keduanya bisa bertemu kapan saja.

jokowi, gibran

Jokowi Sebut Prabowo Duluan Baru Anies-Ganjar, Apa Maksudnya?

Oleh Yudi
27 September 2023
0

"Di sisi yang lain, penyebutan nama pertama capres juga bisa mengindikasikan arah preferensi politik Presiden Jokowi," imbuhnya.

rempang

Warga Rempang Tetap Tolak Relokasi

Oleh Yudi
27 September 2023
0

Terbaru, pemerintah lewat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan membatalkan rencana relokasi warga Pulau Rempang ke Pulau Galang.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.