• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 26 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Ilmu dan Literasi di Dunia Islam

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Fatmah/Islampos

Foto: Fatmah/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Roni Tabroni
Penulis adalah Dosen Ilmu Komunikasi USB YPKP dan UIN SGD Bandung, juga Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah

 

DALAM bukunya yang cukup tua berjudul “Kultur Islam”, Oemar Amin Hoesen membuka wacananya dengan statement yang sangat menggugah. Menurutnya, waktu Islam datang dibawa Muhammad, orang-orang Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Walaupun bangsa Arab sebelumnya sudah memiliki beradabannya, namun ketika Islam datang, ilmu pengetahuan berkembang lebih pesat lagi.

Salah satu yang dijadikan contoh pengembangan ilmu pengetahuan yaitu di bidang kesehatan. Pada mulanya, kemajuan ilmu pengobatan dimulai berjalan pada zaman pemerintahan Bani Umayah (661-720 M). Akan tetapi kemajuan belum kelihatan secara signifikan, sampai akhirnya kemajuan pesat itu baru terlihat ketika zaman kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M). Ketika seluruh kerajaan Iran jatuh kebawah kekuasaan Islam, sekolah Tinggi dipelihara baik-baik oleh pemerintah Islam. Lembaga pendidikan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Di lembaga pendidikan ini juga ilmu kedokteran banyak dipelajari dan dikembangkan. Hingga pada zaman keemasan Islam, banyak sekali buku-buku ilmu kedokteran.

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Pada tahun 856 M, Khalifah Al-Mutawakkil mendirikan sekolah penterjemahan di Baghdad. Selain itu, di sekolah itu juga dilengkapi dengan museum buku-buku yang sangat banyak. Tradisi penterjemahan dan penciptaan buku-buku ilmu pengetahuan menjadi sebuah kebutuhan yang diprioritaskan saat itu.

Pada zaman pemerintahan Al-Ma’mun (813-833 M), kemajuan terjemahan pengetahuan mencapai kemajuan sangat pesat. Dengan resmi pemerintah membangunkan sebuah sekolah di Bagdad yang menjadi pusat penterjemahan. Inilah sekolah perterjemahan pertama di dunia yang dibuat secara serius. Sekolah ini semakin menarik sebab terintegrasi dengan taman-taman pustaka. Sejarah mencatat, tradisi penterjemahan ini memiliki tokoh yang sangat penting yaitu Hunayn Ibnu Ishaq (809-877 M). Hunayn adalah seorang doktor ahli filsafat yang telah menterjemahkan 100 buah buku tentang pengobatan dan filsafat ke dalam bahasa Syria dan 39 buah ke dalam bahasa Arab. Murid dan anak-anaknya juga telah menghasilkan terjemahan sebanyak 13 buah ke dalam bahasa Syria dan 60 dalam bahasa Arab.

Pada abah keemasan Islam, kita mengenal beberapa nama yang banyak berkontribusi pada ilmu pengetahuan seperti dunia kedokteran. Di sana ada Al-Razi (865-925 M), Qairawan Tunisia atau lebih dikenal Ishak Juda (855-955 M), Ibnu Al-Jazzar (wafat 1009), Halu Abbas atau ‘Ali Abbas (wafat 944 M), Hasday bin Shaprut (wafat 990 M), Abilcassis (seorang Muslim Spanyol yang wafat 1013 M), Ali Ibn Ridwan atau dikenal Haly Rodoam (wafat 1067 M), dan Ibnu Sina atau Avicenna yang selain dikenal sebagai ahli pengobatan juga sebagai filsuf.

Selain di bidang kedokteran, kemajuan Islam juga telah menjadi pelopor pada berbagai bidang keilmuan, seperti Astronomi, fisika, kimia, matematika, pertanian, sosiologi, geografi, ilmu barang tambang, ilmu hewan, meteorologi, arsitektur, dan sastra. Setiap bidang ilmu memiliki pakarnya masing-masing. Bukan hanya pemikir dan pandai berdiskusi, para pakar muslim juga mencatatkan dalam bentuk tulisan. Tidak terhitung jumlahnya berapa banyak karya tulis yang dibuat para ilmuwan Islam ini hingga kemudian Barat pun menjadikannya sebagai rujukan ilmu pengetahuan. Karya tulis berupa buku hingga ensiklopedi yang berjilid-jilid telah disumbangkan untuk peradaban ini.

Di bidang pendidikan tinggi, Universitas Islam yang seluruhnya bercorak Islam telah berdiri di Eropa pada tahun 1253 M. Universitas ini dipimpin oleh Abu Bakr al-Riqati, seorang terpelajar besar pada zaman itu. Universitas Islam ini tidak hanya mewadahi ummat Islam, tetapi sudah menampung pelajar dari berbagai negara dengan tanpa memandang latar belakang agama. Universitas-universitas Islam banyak mempengaruhi Perguruan Tinggi lainnya yang muncul kemudian termasuk yang didirikan non Islam.

Perkembangan lainnya adalah ketika berkembanganya pemikiran filsafat di kalangan Islam. Banyak pemeluk agama lain yang tertarik dengan Islam karena tradisi berfikir yang kritis dan mendasar. Khalifah Abbasiyah Al-Ma’mun misalnya, yang berkuasa semenjak tahun 813 – 833 M, mendirikan sekolah tinggi kesarjanaan, disamping sekolah keagamaan yang telah ada. Semenjak itulah, perkembangan filsafat kemudian menjadi suatu cabang ilmu. Buku-buku filsafat yang dibuat oleh para filosof Islam banyak mempengaruhi negara lain sehingga banyak yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain.

Kemudian di antara sekian banyak filosof Islam, kita mengenal beberapa diantaranya seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, juga Ibnu Rushd. Filsafat Islam menurut Amin Hoesin (1964) berbeda dengan filsafat Yunani. Filsafat Yunani merupakan hasil revolusi fikiran terhadap apa yang dinamakan dogmatic dicta. Sedangkan filsafat Islam, dilahirkan untuk memperkuat kedudukan faham Islam.

Menjadi pemikir Islam, tidak berhenti pada baca, analisis dan berdiskusi. Para filosof dan pemikir Islam telah mewariskan karya tulis yang tidak ternilai harganya, dengan jumlah yang sulit untuk disebutkan angkanya. Tingkat produktifitas para ilmuwan Islam telah membuktikan dedikasi kepakarannya dalam sebuah peninggalan ilmu pengetahuan yang kemudian “menerangi” dunia.

Tradisi dialog tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga lewat karya tulis. Tradisi menulis ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Salah satu contoh misalnya, ketika Imam Al-Ghazali menganggap filsafat sebagai sesuatu yang sesat dan berbahaya, maka dirinya membuat buku “Tahafut Al-Falasifah”. Namun, buku tersebut oleh filosof Islam tidak diperlakukan secara destruktif, Ibn Rusyd misalnya, kemudian menjawab tuduhan Al-Ghazali itu dengan buku lagi yang berjudul “Tahafut At-Tahafut”.

Tradisi keilmuan pada masa keemasan Islam begitu bergairah. Selain di sana ada keberpihakan pemerintah terhadap dunia ilmu, juga tumbuh suburnya tradisi literasi yang menyebabkan lahirnya para pakar yang telah menjadi peletak ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. Bertemunya gairah antara pemerintah dengan publik, terbukti telah melahirkan sebuah peradaban baru yang mengubah citra dunia menjadi lebih baik. Spirit ini yang kini perlu tumbuh di negara mayoritas Islam seperti Indonesia ini. []

Tags: DuniailmuIslamLiterasi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

logistik Pengungsi Bencana, Mensos: Pemerintah Punya Cadangan 278 Ribu Ton

Next Post

BMKG: ‘Cempaka’ Melemah, ‘Dahlia’ Menguat

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

sifat, manusia, neraka, kesalahan, meludah, kufur, shalat tahajud, putus asa, futur, iman, berdusta, hawa nafsu, stres, amalan, rambut, amalan, berputus asa, bermaksiat, nafsu, hawa nafsu

8 Cara Kendalikan Hawa Nafsu bagi Pria yang Belum Sanggup Menikah

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

umat, islam, muharram, hijriyah

Kenapa Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram Cenderung Sepi?

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0

Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki, Nafkah

15 Hal tentang Lelaki yang Mencari Nafkah

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Amerika

Kepahaman Nabi Ya‘qub atas Kedok-Kedok Amerika

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Bantu Islampos Terus Berdakwah: Ulurkan Donasi Anda Hari Ini! 1

Bantu Islampos Terus Berdakwah: Ulurkan Donasi Anda Hari Ini!

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0
Raja Faisal

Di dunia internasional, Raja Faisal terkenal karena sikapnya yang vokal membela Palestina dan perlawanan terhadap Zionisme.

Lihat LebihDetails

10 Perilaku Aneh di Akhir Zaman yang Sudah Disebutkan Nabi Muhammad

Oleh Dini Koswarini
25 Juni 2025
0
Durasi Jalan Kaki, Pergaulan Bebas, Akhir Zaman

Di antara tanda-tanda akhir zaman yang disampaikan Rasulullah ﷺ adalah munculnya berbagai perilaku aneh dan menyimpang dari fitrah manusia.

Lihat LebihDetails

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0
Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Hal ini menimbulkan pertanyaan: apa rahasia di balik kemudahan rezeki yang mereka alami.

Lihat LebihDetails

7 Nasihat untuk Suami yang Ingin Poligami Tapi Tak Mampu Secara Finansial

Oleh Yudi
25 Juni 2025
0
poligami

Jika dijalani dengan niat yang benar, cara yang benar, dan kesiapan total, maka poligami bisa menjadi sumber pahala.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.