• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Ilmu dan Literasi di Dunia Islam

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Fatmah/Islampos

Foto: Fatmah/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Roni Tabroni
Penulis adalah Dosen Ilmu Komunikasi USB YPKP dan UIN SGD Bandung, juga Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah

 

DALAM bukunya yang cukup tua berjudul “Kultur Islam”, Oemar Amin Hoesen membuka wacananya dengan statement yang sangat menggugah. Menurutnya, waktu Islam datang dibawa Muhammad, orang-orang Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Walaupun bangsa Arab sebelumnya sudah memiliki beradabannya, namun ketika Islam datang, ilmu pengetahuan berkembang lebih pesat lagi.

Salah satu yang dijadikan contoh pengembangan ilmu pengetahuan yaitu di bidang kesehatan. Pada mulanya, kemajuan ilmu pengobatan dimulai berjalan pada zaman pemerintahan Bani Umayah (661-720 M). Akan tetapi kemajuan belum kelihatan secara signifikan, sampai akhirnya kemajuan pesat itu baru terlihat ketika zaman kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M). Ketika seluruh kerajaan Iran jatuh kebawah kekuasaan Islam, sekolah Tinggi dipelihara baik-baik oleh pemerintah Islam. Lembaga pendidikan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Di lembaga pendidikan ini juga ilmu kedokteran banyak dipelajari dan dikembangkan. Hingga pada zaman keemasan Islam, banyak sekali buku-buku ilmu kedokteran.

ArtikelTerkait

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

Pada tahun 856 M, Khalifah Al-Mutawakkil mendirikan sekolah penterjemahan di Baghdad. Selain itu, di sekolah itu juga dilengkapi dengan museum buku-buku yang sangat banyak. Tradisi penterjemahan dan penciptaan buku-buku ilmu pengetahuan menjadi sebuah kebutuhan yang diprioritaskan saat itu.

Pada zaman pemerintahan Al-Ma’mun (813-833 M), kemajuan terjemahan pengetahuan mencapai kemajuan sangat pesat. Dengan resmi pemerintah membangunkan sebuah sekolah di Bagdad yang menjadi pusat penterjemahan. Inilah sekolah perterjemahan pertama di dunia yang dibuat secara serius. Sekolah ini semakin menarik sebab terintegrasi dengan taman-taman pustaka. Sejarah mencatat, tradisi penterjemahan ini memiliki tokoh yang sangat penting yaitu Hunayn Ibnu Ishaq (809-877 M). Hunayn adalah seorang doktor ahli filsafat yang telah menterjemahkan 100 buah buku tentang pengobatan dan filsafat ke dalam bahasa Syria dan 39 buah ke dalam bahasa Arab. Murid dan anak-anaknya juga telah menghasilkan terjemahan sebanyak 13 buah ke dalam bahasa Syria dan 60 dalam bahasa Arab.

Pada abah keemasan Islam, kita mengenal beberapa nama yang banyak berkontribusi pada ilmu pengetahuan seperti dunia kedokteran. Di sana ada Al-Razi (865-925 M), Qairawan Tunisia atau lebih dikenal Ishak Juda (855-955 M), Ibnu Al-Jazzar (wafat 1009), Halu Abbas atau ‘Ali Abbas (wafat 944 M), Hasday bin Shaprut (wafat 990 M), Abilcassis (seorang Muslim Spanyol yang wafat 1013 M), Ali Ibn Ridwan atau dikenal Haly Rodoam (wafat 1067 M), dan Ibnu Sina atau Avicenna yang selain dikenal sebagai ahli pengobatan juga sebagai filsuf.

Selain di bidang kedokteran, kemajuan Islam juga telah menjadi pelopor pada berbagai bidang keilmuan, seperti Astronomi, fisika, kimia, matematika, pertanian, sosiologi, geografi, ilmu barang tambang, ilmu hewan, meteorologi, arsitektur, dan sastra. Setiap bidang ilmu memiliki pakarnya masing-masing. Bukan hanya pemikir dan pandai berdiskusi, para pakar muslim juga mencatatkan dalam bentuk tulisan. Tidak terhitung jumlahnya berapa banyak karya tulis yang dibuat para ilmuwan Islam ini hingga kemudian Barat pun menjadikannya sebagai rujukan ilmu pengetahuan. Karya tulis berupa buku hingga ensiklopedi yang berjilid-jilid telah disumbangkan untuk peradaban ini.

Di bidang pendidikan tinggi, Universitas Islam yang seluruhnya bercorak Islam telah berdiri di Eropa pada tahun 1253 M. Universitas ini dipimpin oleh Abu Bakr al-Riqati, seorang terpelajar besar pada zaman itu. Universitas Islam ini tidak hanya mewadahi ummat Islam, tetapi sudah menampung pelajar dari berbagai negara dengan tanpa memandang latar belakang agama. Universitas-universitas Islam banyak mempengaruhi Perguruan Tinggi lainnya yang muncul kemudian termasuk yang didirikan non Islam.

Perkembangan lainnya adalah ketika berkembanganya pemikiran filsafat di kalangan Islam. Banyak pemeluk agama lain yang tertarik dengan Islam karena tradisi berfikir yang kritis dan mendasar. Khalifah Abbasiyah Al-Ma’mun misalnya, yang berkuasa semenjak tahun 813 – 833 M, mendirikan sekolah tinggi kesarjanaan, disamping sekolah keagamaan yang telah ada. Semenjak itulah, perkembangan filsafat kemudian menjadi suatu cabang ilmu. Buku-buku filsafat yang dibuat oleh para filosof Islam banyak mempengaruhi negara lain sehingga banyak yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain.

Kemudian di antara sekian banyak filosof Islam, kita mengenal beberapa diantaranya seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, juga Ibnu Rushd. Filsafat Islam menurut Amin Hoesin (1964) berbeda dengan filsafat Yunani. Filsafat Yunani merupakan hasil revolusi fikiran terhadap apa yang dinamakan dogmatic dicta. Sedangkan filsafat Islam, dilahirkan untuk memperkuat kedudukan faham Islam.

Menjadi pemikir Islam, tidak berhenti pada baca, analisis dan berdiskusi. Para filosof dan pemikir Islam telah mewariskan karya tulis yang tidak ternilai harganya, dengan jumlah yang sulit untuk disebutkan angkanya. Tingkat produktifitas para ilmuwan Islam telah membuktikan dedikasi kepakarannya dalam sebuah peninggalan ilmu pengetahuan yang kemudian “menerangi” dunia.

Tradisi dialog tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga lewat karya tulis. Tradisi menulis ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Salah satu contoh misalnya, ketika Imam Al-Ghazali menganggap filsafat sebagai sesuatu yang sesat dan berbahaya, maka dirinya membuat buku “Tahafut Al-Falasifah”. Namun, buku tersebut oleh filosof Islam tidak diperlakukan secara destruktif, Ibn Rusyd misalnya, kemudian menjawab tuduhan Al-Ghazali itu dengan buku lagi yang berjudul “Tahafut At-Tahafut”.

Tradisi keilmuan pada masa keemasan Islam begitu bergairah. Selain di sana ada keberpihakan pemerintah terhadap dunia ilmu, juga tumbuh suburnya tradisi literasi yang menyebabkan lahirnya para pakar yang telah menjadi peletak ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. Bertemunya gairah antara pemerintah dengan publik, terbukti telah melahirkan sebuah peradaban baru yang mengubah citra dunia menjadi lebih baik. Spirit ini yang kini perlu tumbuh di negara mayoritas Islam seperti Indonesia ini. []

Tags: DuniailmuIslamLiterasi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

logistik Pengungsi Bencana, Mensos: Pemerintah Punya Cadangan 278 Ribu Ton

Next Post

BMKG: ‘Cempaka’ Melemah, ‘Dahlia’ Menguat

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

mata, mata kuning

Penyebab Mata Bisa Berwarna Kuning, Hati-hati Kondisi Penyakit Ini

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat

Jenis-jenis Karbohidrat yang Lebih Berbahaya daripada Gula

Oleh Dini Koswarini
15 Mei 2025
0

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.