• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Kenapa Orang Sekarang Lebih Banyak Meninggalkan Sunnah Itikaf?

Shahabat mencontoh Nabi sallallahu alaihi wa sallam, mereka memulai Itikaf dan berlanjut bersama beliau sampai akhir bulan.

Oleh Haura Nurbani
3 bulan lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Keutamaan Bulan Rajab, Shubuh, Tarawih, Itikaf

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

PERTAMA , I’tikaf termasuk sunah muakkadah (dianjurkan sekali), karena Nabi sallallahu alaihi wa sallam biasa melakukannya.

Silahkan lihat dalil dianjurkannya dalam jawaban soal no. 48999. Sunnah ini telah meredup di kalangan umat Islam, kecuali orang yang dirahmati Allah. Masalah ini, sebagaimana kebanyakan sunah lainnya yang dilupakan umat Islam, karena beberapa sebab, di antanya adalah :

1. Banyak orang yang lemah keimanannya.

2. Terlalu berlebihan dalam (menikmati) kelezatan dunia dan nafsunya. Hal itu menjadikannya tidak mampu menjauhinya meskipun hanya sejenak.

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

3. Meremehkan surga pada kebanyakan orang serta lebih condong santai. Mereka tidak ingin menanggung derita beri’tikaf meskipun hal itu di jalan menggapai keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Barangsiapa mengetahui keagungan surga serta kenikmatannya, maka jiwa yang mulia akan berlomba untuk menggapainya.

BACA JUGA: Bolehkah Itikaf hanya Semalam Saja?

Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

أَلا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ ، أَلا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ (رواه الترمذي وصححه الألباني، رقم 2450)

“Ketahuilahbahwa barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah barang dagangan Allah itu adalah surga.” (HR. Tirmizi, dinyatakan shahih oleh Al-Albany, 2450)

4. Kecintaan kepada Rasulullah di pada kebanyakan jiwa manusia hanya sekadar zahirnya, tanpa perbuatan. Yang terlihat pada penerapan sisi sunah Nabi Muhammad dalam berbagai sisi di antaranya adalah I’tikaf. Allah berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً (سورة الأحزاب: 21)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini, 3/756 mengatakan: “Ini merupakan landasan pokok terbesar mencontoh Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam dalam perkataan, perbuatan dan semua kondisinya.”

Sebagian ulama salaf heran orang meninggalkan i’tikaf, padahal Nabi sallallahu alaihi wa sallam senantiasa melaksanakannya.

Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata, “Sangat mengherankan umat Islam yang meningalkan I’tikaf. Padahal Nabi sallallahu laihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya sejak masuk Madinah sampai Allah cabut nyawanya.”

Kedua,

I’tikaf yang dibiasakan Nabi sallallahu’alaihi wa salla di akhir hayatnya dengan beri’tikaf sepuluh malam akhir Ramadan. Hari-hari tertentu ini bagaikan training terbawi (pembinaa) secara intensif yang hasilnya sangat positif. (Dapat) dirasakan secara langsung pada kehidupan manusia di hari dan malam I’tikaf. Dampaknya juga positif pada kehidupan manusia ke depannya dalam kehidupan sehari-harinya sampai (memasuki) Ramadan lain. Sungguh kita sangat membutuhkannya wahai umat islam untuk menghidupkan dan menunaikan sunnah ini dengan cara yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Sungguh kemenangan bagi orang yang berpegang teguh terhadap sunah di saat banyak umat ini yang lalai dan melakukan kerusakan.

Ketiga,

Tujuan dasar dari i’tikafnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam adalah ingin mendapatkan Lailatul Qadar.

Diriwayatkan oleh Muslim, 1167 dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu’anhu berkata:

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَكَفَ الْعَشْرَ الأَوَّلَ مِنْ رَمَضَانَ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ فِي قُبَّةٍ تُرْكِيَّةٍ (أي : خيمة صغيرة) عَلَى سُدَّتِهَا (أي : بابها) حَصِيرٌ قَالَ : فَأَخَذَ الْحَصِيرَ بِيَدِهِ فَنَحَّاهَا فِي نَاحِيَةِ الْقُبَّةِ ، ثُمَّ أَطْلَعَ رَأْسَهُ فَكَلَّمَ النَّاسَ ، فَدَنَوْا مِنْهُ ، فَقَالَ : إِنِّي اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ، ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ، ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِي : إِنَّهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ ، فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ

“Sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh awal Ramadan. Kemudian beri’tikaf di sepuluh tengah Ramadan di tenda kecil. Dipintunya ada tikar. Berkata (Abu Said): “Beliau mengambil tikar dengan tangannya dan beliau bentangkan di sekitar tenda (Kubbah). Kemudian beliau mengeluarkan kepalanya dan berbicara dengan orang-orang. Dan orang-orang pada mendekat kepada beliau. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya saya beri’tikaf di sepuluh pertama untuk mendapatkan malam ini (lailatul qadar). Kemudian saya beri’tikaf di sepuluh pertengahan, kemudian didatangkan kepadaku dan dikatakan kepadaku, “Sesungguhnya ia (lailatul Qadar) berada di sepuluh akhir. Siapa di antara kalian yang ingin beri’tikaf, maka beri’tikaflah (pada sepuluh akhir). Maka orang-orang berdi’tikaf bersama beliau.”

Dalam hadits ini terdapat banyak pelajaran, diantaranya,

1. Bahwa tujuan utama dari I’tikaf Nabi sallallahu’alaihi wa sallam adalah mencari lailatul wadar. Siap untuk melaksanakannya dan menghidupkan dengan beribadah. Hal itu karena agungnya malam ini. Allah Ta’ala berfirman, “Lailatul Qadar itu lebih mulia dibanding dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3)

2. Kesungguhan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dalam mencarinya sebelum mengetahui waktunya. Sehingga beliau memulai di sepuluh awal, kemudian sepuluh pertengahan. Kemudian berlanjut terus menerus beri’tikaf sampai akhir bulan ketika mengetahui (lailatul Qadar) berada di sepuluh akhir. Dan ini adalah puncak kesungguhan dalam menggapai lailatul qadar.

BACA JUGA:  Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz tentang Hukum Itikaf

3. Para shahabat radhiallahu’anhum mencontoh Nabi sallallahu alaihi wa sallam, mereka memulai I’tikaf dan berlanjut bersama beliau sampai akhir bulan. Hal itu menunjukkan kesungguhan dalam mencontoh Nabi sallallahu alaihi wa sallam.

4. Belas kasi dan kasih sayang Nabi sallallahu alaihi wa sallam kepada para shahabatnya. Ketika mengetahui kepenatan beri’tikaf, sehingga beliau memberikan pilihan kepada mereka meneruskan beri’tikaf bersamanya atau keluar dengan mengatakan, “Barangsiapa di antara kalian yang ingin beri’tikaf, silahkan beri’tikaf.”

Disamping itu, i’tikaf memiliki tujuan lain, di antaranya:

1. Memutus hubungan dengan manusia sedapat mungkin, sehingga khalwatnya (menyendiri) bersama Allah Azza Wa Jalla lebih sempurna.

2. Memperbaiki hati semaksimal mungkin dengan menghadap Allah Tabaroka Wata’ala

3. Memutus hubungan dan mengkhususkan untuk shalat, berdoa, zikir dan tilawah Al-Qur’an

4. Menjaga puasa dari semua yang dapat mempengaruhinya baik dari keinginan jiwa maupun (godaan) syahwat.

5. Meminimalisir perkara mubah dari urusan dunia dan lebih banyak zuhud sedapat mungkin. []

Silahkan lihat buku ‘Al-I’tikaf, Nazrah Tarbawiyyah’ karangan DR. Abdul Latif Baltho.

SUMBER: ISLAMQA

Tags: itikaf
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Itikaf di Hari Apa?

Next Post

7 Kolam Renang yang Airnya Berasal dari Pegunungan, Cocok Jadi Wisata Lebaran

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.