• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

Jodoh? Biarkan Kami Saling Menentukan

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Kriteria Istri Ke-2 nikah muda Wanita yang Tidak Boleh Dinikahi, Tak Kuat Ingin Menikah, jodoh, Syarat Istri Menuntut Thalaq (Cerai), Cara Menghadapi Suami yang Kasar, Tips Dapat Jodoh, Pernikahan, Hukum Nikah dengan Mualaf tapi Belum Disunat,, Adab Memilih Calon Suami, Perempuan yang Haram Dinikahi,Ali bin Abi Thalib, Mahar yang Paling Bagus

Foto: Freepik

0
BAGIKAN


Oleh: Daud Farma.

SEJATINYA  memilih pasangan hidup bukan hanya oleh laki-laki saja, juga bukan hanya perempuan saja. Melainkan keduanya saling memilih, saling menentukan, saling menemukan, dan saling memudahkan.

Saya sebagai laki-laki seratus persen berhak menentukan siapa yang akan saya nikahi. Karena ia akan bagian daripada hidup saya untuk sepanjang usia bahkan hingga surga-Nya kelak. Maka harapan saya ialah tidak ada campur tangan oleh orang-orang sekitar saya, bahkan kedua orang tua saya.

Lalu kemudian karena saya juga anak yang penurut, ingin berbakti kepada kedua orang tua, saya dirawat hingga dewasa oleh mereka, saya sayang dan mereka juga sayang pada saya, saya juga tidak mentah-mentah menolak yang kedua orang tua saya carikan untuk saya.

ArtikelTerkait

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

5 Tantangan dan Manfaat ketika Perjaka Menikahi Janda

BACA JUGA: Paket Jodoh Complete dari Allah

Saya akan pertimbangkan, misalnya: cantik, manis, putih, nasabnya baik, tak harus kaya asal ia setia, tak harus tinggi, dan poin terakhir yang mencangkup segalanya: shalihah. Maka demikian itu cukup. Dua poin yang mesti ada ialah: cantik dan putih.

ZINA, Tanda Jodoh dalam Al-Quran, Cara Memilih Calon Suami
Foto: Pexels

Pun, hak sebagai perempuan dan hak laki-laki soal menentukan pasangannya adalah sama. Perempuan juga berhak memilih dan menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Juga berhak soal kriterianya, mungkin: harus ganteng, putih, tinggi, kaya, oke biar tidak panjang narasi ini: shalih dan berakhlak.

Jika yang ditawarkan oleh kedua orang tua saya tidak melengkapi dua poin utama itu (tidak cantik dan tidak putih), maka sudah pasti saya tidak mau, tentu saya akan menolak. Betul memang, cantik adalah relatif, namun relatif saya telah teruji. Beberapa yang saya sukai, sukai saja tapi dia tidak tahu saya suka.

Nah beberapa ada yang saya tunjukkan akun sosial medianya ke teman-teman saya, dan mereka mengakui. Nah mereka harus mengakui, mesti lewat seleksi teman-teman dekat saya. (Terkesen enggak pede amat enggak sih?) Dan mereka pun demikian, kita saling terbuka menilai rupa.

Tapi barangkali soal mengakui ini tidak harus selalu terjadi juga, sebab sayang yang tulus meleburkan segala keraguan yang ada. Pun sama halnya jika perempuan juga melakukan hal serupa seperti kami, tidak masalah dan itu wajar. Kita tidak boleh asal kagum, asal suka dan langsung menerima begitu saja, perlu kita perhatikan bobot, bebetnya juga.

jodoh
Foto: Dailynewfashion

Kita sebagai anak laki-laki atau pun perempuan, bila keduanya telah saling mencintai, bahkan sejak jauh hari, ya harapan kita kepada kedua orang tua mengaminkan, merestui dan mengawinkan, bukan malah memisahkan.

Oke, kita sebagai anak yang mungkin dianggap tidak begitu tau soal rumah tangga, tidak begitu tau ini dan itu, ayo mari kita diskusikan dengan baik, dengan lapang dada tanpa harus memaksa. Jangan bawa-bawa keluarganya beginilah, bapaknya begitulah, ibunya entahlah sudah.

Advertisements

Hal-hal demikian itu hanyalah senjata ampuh orang tua untuk mengahalangi pernikahan anaknya. Memang setelah anak menikah, seberapa berperan anak dan mantu/menantu terhadap keluarga ayah-ibu dari keduanya? Bukankan anak juga punya kehidupannya sendiri di kemudian nanti?

Orang tua kita kan sering sekali bilang pada kita selaku anak, ” dengarkan cakap kami, pikirkan kedepannya, jangan hanya menuruti kata hatimu saja, jangan lawan cakap orang tua, nanti hidupmu tidak bahagia.”

Kalau kita menggunakan nalar kita dengan baik, sebenarnya kalimat seperti itu tidaklah benar begitu saja, dan itu tidak bisa dianggap semata-mata sebagai nasihat, apalagi sebagai aturan yang berefek akan menuai hukuman dari Allah jika kita tidak menurut, saya rasa tidak begitu.

Meskipun orang tua tetap memaknainya seperti itu: tidak menurut maka durhaka. Padahal esensi hukum jodoh tidak ada sangkut pautnya dengan harus menurut, menurut dalam urusan jodoh hanyalah sebagai bentuk hormat dan sayang pada ayah-ibu. Namun saya tidak ingin gara-gara pendapat ini anda akan melawan ayah-ibu anda.

BACA JUGA: Doa Minta Jodoh, Adakah dan Bolehkah Dilafalkan?

Jangan! Cobalah pahamkan mereka dengan baik, atau anda juga harus memahami mereka. Bisa jadi satu-satunya balasan yang bisa anda balas agar mereka senang ialah dengan anda menyerahkan jodoh anda pada mereka. Jika mereka senang bahagia, maka Allah pun ridha, insyaAllah berkah.

Oke, karena saya sebagai anak, barangkali orang beranggapan bahwa saya menulis ini karena saya tidak ingin jodoh saya diatur orang tua saya, menganggap saya sebagai penentang, oh tidak.

Tulisan ini saya tulis karena memang ide yang lewat di kepala saya, bukan pengalaman saya, bahkan hingga hari ini, 11/05/2022 saya belum pernah mengutarakan niat menikah pada kedua orang tua. Jadi ini murni niat hendak berdiskusi saja, bukan sebagai bentuk tidak terima karena mengalaminya, sekali lagi bukan.

Sebagai ayah dan ibu dari perempuan, jika kriteria di atas telah dipilih dengan baik oleh anaknya, semestinya ia ikut, mengakui, merestui. Sangat tidak baik jika bawa-bawa kejelekan keluarga laki-laki yang ia cintai, sungguh hal seperti itu membuat hatinya luka.

Baik, mungkin orang tua tidak begitu menanggapi soal luka hati, tapi coba pikirkan dengan baik, bukankah anda sebagai ayah dan ibu telah menghalanginya berbahagia? Atau di lain hal orang tua beranggapan bahwa kebahagiaan bisa didapatkan lagi dengan menjodohkannya dengan laki lain? Toh nanti setelah menikah dengan laki pilihan anda (ayah-ibunya) juga hidup bahagia.

Lagipula soal takdir kita mana tahu, yang penting anak kudu nurut pada ayah-ibu. Begitu. Bisa jadi laki pilihannya itu malah membuatnya sengsara nantinya?

Baik, sekarang saya posisikan diri saya sebagai ayah. Anggap saja saya telah menikah dan punya anak cowok dan cewek. Mungkin saja saya tidak begitu memilah-memilih dan mengharuskan soal pasangan jodoh anak laki-laki saya, apalagi jika punya tiga anak laki-laki.

Terserah mereka dah mau nikah yang mana saja, asalkan mereka senang dah. Tapi mungkin beda halnya dengan anak perempuan saya. Sepertinya saya pun akan banyak memberikan persyaratan. Bisa jadi saya akan menimbang kembali keluarga si pria, lebih-lebih calon suaminya itu sendiri. Betul-betul sayang pada anak perempuan satu-satunya.

Saya akan menyinggung banyak hal, ini-itu dan sebagainya, agar kehidupan anak perempuan saya seperti yang saya harapkan: ingin dia bahagia seumur hidupnya.

Cara Memilih Calon Suami, Hukum Cerai dalam Kondisi Marah, Adab Sebelum Jima, Jima Suami Istri, jodoh
Foto: Pinterest

Apakah akan cukup jika ia telah shalih dan berakhlak? Bisa jadi saya juga merasa belum cukup jika hanya dua hal itu saya harus menerima lelaki yang ia cintai. Ternyata jika berposisi sebagai ayah apalagi ibu, betul-betul sulit kadang kala. Ada kedua orang tua yang terlalu memilih, apalagi kalau kedua orang tua punya masalah juga dengan calon besan, sulit itu! Dan ada juga yang tidak apa-apa, yang mana saja.

BACA JUGA: 5 Tanda-Tanda Jodoh

Jadi memang ada dua kejadian: sebagai anak tidak mau diatur soal jodohnya, dan sebagai orang tua tetap ingin ikut campur prihal jodoh anaknya.

Dan pastiya yang kita inginkan dan kita aminkan sama-sama tentu saja: orang tua dan anak sepakat segenap semuanya menerima. Semoga Anda yang demikian itu. Orang tua ridha, Allah pun ridha, alam dan seisinya jadi saksi bahwa anda adalah pasangan sedunia hingga sesurga. []

Gamaliyah Kairo, 11/052022

Tags: jodoh
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Adab di Atas Ilmu yang Diajarkan Imam Nawawi

Next Post

Bolehkah Menjamak Shalat tanpa Ada Uzur?

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

janda

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

27 April 2025
Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

5 April 2025
Nikah, Kebahagiaan dalam Menikah, Biaya Nikah Paling Murah

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

11 Maret 2025
nikah, aib, jodoh, berutang, menikah, melamar, nikah, taaruf, janda

5 Tantangan dan Manfaat ketika Perjaka Menikahi Janda

20 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

diabetes

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

hati, jin, api, murtad, pekerjaan

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

Beli Baju Lebaran, Tanda Kebahagiaan

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Hilangnya Keberkahan Waktu

Oleh Ari Cahya Pujianto
30 Mei 2019
0
Foto: Aldi/Islampos

Oleh: Taufik Aulia Saat dulu masih kecil dan belum punya gadget, jeda waktu dari maghrib sampai isya terasa sangat cukup...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.