• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 puasa
4.2k
BAGIKAN

DI zaman yang serba broadcast seperti sekarang ini, mungkin banyak di antara kita yang pernah mendapat broadcast hadits berikut ini menjelang datangnya bulan Ramadhan,

“Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut, dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan, “Ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.

Do’a Malaikat Jibril adalah, “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)

ArtikelTerkait

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri

3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.”

Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata hadits tersebut tidak jelas asal-usulnya.

Ya. Hadits yang menyebutkan bahwa puasa kita tidak akan diterima ketika kita tidak bermaaf-maafan adalah hadits yang bisa jadi disebarkan oleh pembuat hadits yang ingatannya rusak, sehingga makna hadits berubah. Atau hadits tersebut dikait-kaitkan dengan tradisi yang biasa dilakukan sebelum bulan Ramadhan.

Artinya, bukan berarti puasa kita akan sia-sia ketika kita belum bermaaf-maafan. Tetapi, bukan berarti juga kita lantas menyepelekan proses bermaaf-maafan ini.

Rasulullah bersabda, “Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta agar perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari saat tidak ada ada dinar dan dirham, karena jika orang tersebut memiliki amal saleh, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun, jika ia tidak memiliki amal saleh maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi,” (HR. Bukhari, no. 2449).

Baik itu akan masuk bulan Ramadhan atau tidak, dalam hadits tersebut disebutkan bahwa meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan, paling baik dilakukan dengan segera, kenapa? Karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Ketika kita belum meminta maaf atas kezaliman yang kita lakukan pada orang lain dan ajal sudah menjemput.

Memaafkan kesalahan orang lain adalah amalan yang mulia. Allah mewajibkan kita untuk memberi maaf kepada orang lain, seperti dalam firman Allah, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh,” (QS. Al-A’raf: 199).

Orang-orang memanfaatkan momen sebelum Ramadhan untuk bermaaf-maafan, mungkin karena berpikir bahwa Ramadhan adalah bulan suci, bulan untuk mensucikan diri dari dosa-dosa, termasuk dosa dan kesalahan pada teman atau keluarga. Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Seperti hal nya ibadah-ibadah yang lain, puasa kita di bulan Ramadhan akan diterima oleh Allah, ketika terpenuhi dua syarat, yaitu ikhlas karena Allah dan mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibnu Katsir pernah membahas tafsir surat Al Lail dan mengatakan, “Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 583).

Nah, salah satu pertanda amalan puasa di bulan Ramadhan diterima oleh Allah adalah kita menjadi lebih baik setelah Ramadhan atau minimal menjaga kebaikan yang sudah dilakukan. Jika tanda puasa kita tidak diterima yaitu sebaliknya. Allahu a’lam. []

Sumber: Annida 

Tags: bermaaf-maafanPuasaRamadhan
Share4227SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Lawan Islamofobia, Presiden Austria Ajak Semua Wanita Berjilbab

Next Post

Pengakuan GP Ansor Malang Dibalik Aksi Penolakan Acara Kajian Ust.Felix

Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Terkait Posts

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

24 Juni 2025
fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

24 Juni 2025
dajjal, pengikut dajjal

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

24 Juni 2025
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

23 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.