• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Inspirasi

Kisah Muwaffaq, Diterima Pahala Hajinya Meski Tidak Pergi Haji

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
haji, kiblat, ka'bah

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

DIKISAHKAN Abdullah ibn al-Mubarak, seorang sufi besar, menunaikan ibadah haji. Setelah menjalankan seluruh ritual haji, ia tertidur. Dalam tidurnya, ia melihat dua malaikat turun dari langit.

Malaikat yang satu bertanya, “Berapa banyak orang yang berhaji tahun ini?”

“Enam ratus ribu,” jawab malaikat yang satunya lagi.

“Berapa banyak yang diterima?” tanya malaikat yang pertama.

ArtikelTerkait

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

“Tidak seorang pun yang diterima kecuali seorang tukang sol sepatu di kota Damaskus. Namanya adalah Muwaffaq. Ia tidak dapat berhaji, tetapi hajinya diterima. Berkat ia pula semua orang yang berhaji pada tahun ini diterima hajinya oleh Allah SWT.” jawab malaikat kedua mantap.

BACA JUGA: Amalan Ini Datangkan Pahala Seperti Haji dan Umrah, Mengapa Selalu Kita Tinggalkan?

Abdullah ibn al-Mubarak terjaga dari tidurnya. Ia merasa bahwa mimpinya sangat aneh. Bahwa mimpi itu mengandung isyarat yang penuh hikmah. Saat itu juga, ia berangkat ke Damaskus untuk menemui Muwaffaq, seseorang yang dipuja-puja dalani mimpinya.

Singkat cerita, ia pun sampai di Damaskus. Setelah dicari ke sana kemari, ketemulah rumah Muwaffaq. Ia lalu mengetuk pintu rumah itu. Tak lama kemudian, keluarlah seorang laki-laki.

“Siapa nama Anda?” tanya Abdullah ibn al-Mubarak.

“Muwaffaq,” Jawab orang itu.

“Kebaikan apa yang Anda lakukan sehingga mencapai derajat yang dernikian tinggi?” Tanya Abdullah penuh rasa heran.

“Maksud Anda?” Abdullah menceritakan isi mimpinya seusai menunaikan ibadah haji.

Advertisements

Muwaffaq menarik nafas panjang dan mengenang kembali kisahnya beberapa bulan yang lalu. Sebenarnya, sudah lama sekali saya ingin menunaikan ibadah haji. Tetapi selalu terhalang karena kondisi keuangan saya yang tidak memungkinkan.

Saya mengumpulkan dirham demi dirrham hingga terkumpul 300 dirham dari hasil saya membuat dan menambal sepatu. Lalu saya berniat menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Suatu ketika, anakku mendatangiku sambil menangis. Aku tanyakan kepadanya kenapa ia menangis. Ia bercerita bahwa tadi ia bermain ke rumah tetangga.

Saat itu, mereka sedang makan, tetapi anakku tidak diajak makan, sehingga ia menangis. Tentu saja hatiku masygul. Segera kudatangi rumah tetanggaku itu. Ternyata, ia seorang janda dengan beberapa anak.

‘Kenapa engkau berlaku zalim terhadap anakku, wahai Ibu?’

‘Apa yang Anda katakan, saya tidak mengerti?’ jawab si ibu kebingungan.

‘Tadi anakku datang ke sini. Engkau enak-enakan makan, tetapi anakku tidak engkau ajak, sehingga dia menangis. Engkau taruh di mana hatimu?’

‘Ya ampun, Tuan! Bukan maksud saya ingin menzalimi anak Anda. Tetapi, baiklah saya akan ceritakan sejujurnya. Sesungguhnya saya dan anak-anak saya yang yatim ini sudah tidak makan selama tiga hari.

Karena tidak tahan, saya keluar untuk mencari makan. Di tengah jalan, saya menemukan seekor bangkai keledai. Kupungut bangkai itu dan kumasak.

Tuan pasti tahu, bagi saya yang dalam kondisi darurat, memakan bangkai tidak haram. Akan tetapi anak Anda yang tidak dihimpit darurat, haram hukumnya memakan bangkai itu. Dengan terpaksa, saya tidak mengajak anak Anda untuk makan bersama,’ jelas si ibu.

BACA JUGA: 10 Amalan Ini Balasannya Setara dengan Pahala Naik Haji

Sungguh terenyuh hatiku melihat nasibnya yang malang, pahit, dan penuh penderitaan. Segera aku pulang ke rumah. Uang 300 dirham yang awalnya akan kugunakan untuk berhaji, segera kusumbangkan kepada tetanggaku yang dililit kemiskinan itu.

Aku berkata kepadanya, ‘Belanjakan uang ini untukmu dan putra-putramu.’

Begitulah Tuan, kisahku dengan tetanggaku yang miskin itu, sehingga aku tidak jadi naik haji.”

Berkat kebaikan yang diperbuatnya, Allah menaikkan derajat orang itu ke tingkat yang sangat tinggi. Bahkan, amal haji semua orang yang awalnya tidak diterima, menjadi diterima lantaran perbuatannya itu. []

Sumber: Shalat Bersama Rasulullah / Penulis: Maulana Muhammad Zakariya al Kandahlawi / Penerbit: PT Wacana Gelora Cipta,2013

Tags: Al-Manshur bin Abi Amir Al-Hajib.hajiKisah MuwaffaqPahalapahala berhajipahala haji
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Doa Bisa Mengubah Qadha dan Qadar?

Next Post

Dia yang Memberi, Dia yang Mengambil

Yudi

Yudi

Terkait Posts

orang tua, gen z, anak, sukses

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

19 Juni 2025
jariyah, media sosial, ghibah

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

16 Juni 2025
daging merah, daging kurban, kurban

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

26 Mei 2025
uban, usia 40

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

22 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0

jantung, anggur

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

perang dunia, perang, kiamat

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

wanita, Jilbab

Kenapa Panik, Sedih, Khawatir, Marah dan Overthinking, Berbahaya Banget buat Wanita?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Ngopi

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Terpopuler

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini Keyakinan Rasulullah Sebelum Diutus Jadi Nabi?

Oleh Adam
20 Juni 2025
0
Sedekah

Nah, mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, sebelum adanya wahyu, Rasulullah ﷺ menganut agama apa?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.