• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 27 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Ini Sikap Cina terkait Pertemuan Trump dengan Warga Uighur di Gedung Putih

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Fakta unik muslim Uighur

Ilustrasi. Foto: DW

0
BAGIKAN

BEIJING — Pemerintah Cina angat bicara soal pertemuan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan sejumlah warga etnis Uighur di Gedung Putih, Rabu (17/7/2019) lalu. Cina menyayangkan sekaligus menentang pertemuan yang diinisiasi oleh Pemerintah AS itu. Pada pertemuan tersebut hadir puluhan warga Uighur, termasuk yang mengaku dianiaya Pemerintah Cina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang berdalih, Cina tidak pernah melakukan penganiayaan agama dan menjunjung tinggi kebebasan bergama sesuai hukum. Pernyataan tersebut dilontarkan dalam jumpa pers yang digelar di Beijing, Kamis (18/7/2019).

“Kami menyesalkan dan sangat menentang itu. Kami mendesak AS untuk melihat kebijakan agama Cina dan kebebasan beragama secara adil,” kata Lu Kang, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Cina, Jumat (19/17).

Lu Kang menegaskan, tidak ada penganiayaan agama di Cina seperti yang dituduhkan dunia. Orang-orang Cina yang bertemu Trump, Kang mengklaim, merupakan anggota sekte Falun Gong yang dicap sebagai sekte sesat di Cina. “Ia (AS) harus berhenti menggunakan agama sebagai dalih mencampuri urusan dalam negeri negara lain,” ujar dia.

ArtikelTerkait

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA: Cina Tolak Seruan Internasional Bebaskan Muslim Uighur

Donald Trump melakukan pertemuan dengan 27 korban penganiayaan atas nama agama dari sejumlah negara di Gedung Putih, Rabu (17/7/2019). Sebanyak empat orang di antaranya adalah etnis Muslim Uighur dari Provinsi Xinjiang, Cina.

Dilansir dari Reuters, pertemuan tersebut digelar sesuai prinsip kebijakan luar negeri AS yang menganut kebebasan beragama. Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari konferensi yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri. Konferensi tersebut turut dihadiri Wakil Presiden AS Mike Pence dan Sekretaris Negara Mike Pompeo.

Salah satu Muslim Uighur yang hadir dalam pertemuan tersebut bernama Jewher Ilham. Kepada Trump, Ilham bercerita, Pemerintah Cina menjatuhkan hukum penjara seumur hidup terhadap ayahnya pada 2014 silam. Ayah Ilham merupakan seorang profesor ekonomi sekaligus advokat hak-hak asasi manusia bagi Uighur.

Selain bertemu dengan etnis Uighur, Trump juga bertemu dengan korban penganiayaan atas nama agama dari Myanmar, Turki, Korea Utara, dan Iran. Selain Jewher Ilham, ada juga seorang praktisi Falun Gong bernama Yuhua Zhang, seorang Buddha dari Tibet Nyima Lhamo, serta seorang Kristen Manping Ouyang.

Sekretaris Negara AS Mike Pompeo dalam konferensi Kementerian Luar Negeri AS di Washington, Kamis (18/7/2019) waktu setempat, menyebut Cina menjadi salah satu negara dengan krisis hak asasi manusia (HAM) pada zaman ini.

“Itu benar-benar noda abad ini,” kata Pompeo seperti dilansir dari VOA.

Pompeo juga menuduh Pemerintah Cina mengintimidasi negara-neara di dunia agar tidak menghadiri konferensi yang digelar AS tersebut. Ia mengatakan, AS telah mencatat negara-negara yang tunduk pada Cina menantang semua negara yang untuk berani membela Cina atas masalah Uighur tersebut.

Pada awal pekan ini, ia mengatakan, konferensi yang digelar selama tiga hari dan berakhir pada Kamis (18/7) itu akan dihadiri lebih dari 100 negara di dunia. Namun, Kementerian Luar Negeri AS menyebut target kehadiran konferensi itu tidak tercapai.

“Kami tahu Pemerintah Cina memanggil negara-negara secara khusus untuk mencegah partisipasi konferensi,” kata Pompeo.

BACA JUGA: 22 Negara Barat Desak China Akhiri Penahanan Muslim Uighur

Sementara itu, di ranah Internasional,  sebanyak 37 duta besar untuk PBB diketahui telah menandatangani sebuah surat dan dikirim ke Dewan HAM PBB yang bermarkas di Jenewa, Swiss. Dalam surat itu, 37 negara menyatakan mendukung kebijakan antiterorisme dan deradikalisasi RRC di provinsi yang ditinggali oleh mayoritas Muslim tersebut. Dalam surat itu pun dikatakan bahwa keamanan telah kembali ke Xinjiang dan masyarakat di sana menikmati kebahagiaan dan keamanan yang lebih kuat.

Negara-negara yang menandatangani surat dukungan untuk China meliputi Aljazair, Angola, Bahrain, Belarusia, Bolivia, Burkina Faso, Burundi, Kamboja, Kamerun, Kepulauan Komoro, Pakistan, Kuba, Republik Demokrat Kongo, Mesir, Eritrea, Gabon, Kuwait, Laos, Myanmar, Nigeria, Korea Utara, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Somalia, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, Tajikistan, Togo, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Zimbabwe.

Surat itu dilayangkan tak lama setelah 22 negara mengecam kebijakan China di Xinjiang dan meminta pembebasan para “tahanan” di pusat reedukasi di Xinjiang. Surat kecaman itu ditandatangani oleh duta besar dari Australia, Austria, Belgia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Islandia, Irlandia, Jepang, Latvia, Lituania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Kerajaan Inggris. []

SUMBER: REUTERS | VOA

Tags: cinatrumpuighur
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bertemu Traveloka dan Tokopedia, Kemenag: Umroh Tetap Melalui PPIU

Next Post

Cerita Penumpang yang Menangis di dalam Taksi

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

18 Juni 2025
Los Angeles

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

10 Januari 2025
jepang

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

16 Desember 2024
DAUD KIM

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

14 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Akibat Masuk Angin, Suami Tak Mau Kerja, Serangan Jantung

Apa Penyebab Serangan Jantung?

Oleh Dini Koswarini
27 Juni 2025
0

Iron Dome, Israel

Saat Langit Iran Menembus Dinding Mitologi Israel

Oleh Saad Saefullah
27 Juni 2025
0

Akibat Kanker Prostat bagi Lelaki, Olahraga, Diabetes

20 Tanda Diabetes yang Mudah Dikenali oleh Diri Sendiri, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Cara Menghentikan Masturbasi, Hukuman Terberat, Begadang Itu Bahaya, Cara Berhenti PMO, Ibadah

Mengapa Aku Malas Sekali Beribadah?

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0

Arti mimpi gigi copot, sendi manusia, Kesalahan Sebelum Menikah, keutamaan bersabar, , Doa Ketika Dipuji Orang Lain, Ciri Orang yang Ikhlas, Jenis Kesabaran, kuisioner

Kuisioner: Seberapa Bugar Tubuh Anda

Oleh Haura Nurbani
26 Juni 2025
0

Terpopuler

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0
Raja Faisal

Di dunia internasional, Raja Faisal terkenal karena sikapnya yang vokal membela Palestina dan perlawanan terhadap Zionisme.

Lihat LebihDetails

Inilah 4 Peristiwa Besar yang Terulang Setiap 100 Tahun Sekali

Oleh Yudi
5 Februari 2025
0
100 tahun

Sejarah mencatat bahwa dunia sering kali mengalami pandemi besar setiap sekitar 100 tahun sekali.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0
JISc

Jakarta Islamic School (JISc) kembali membuktikan kualitasnya sebagai sekolah Islam yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Lihat LebihDetails

Apa Akibat Makan Mi Instan Tiap Hari?

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0
Buka Puasa, Mie Instan

Makan mi instan setiap hari mungkin terasa praktis dan murah, tapi ada sejumlah dampak buruk bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.