• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda

Setelah Doktor, Lalu Apa Bunda?

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Dari Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
amanah, Hukum Mengajak Anak Kecil Perempuan

Foto: QuotesGram

0
BAGIKAN

 

Oleh: EL Fitrianty
Penulis Buku Serial “Akidah untuk Balita Cerdas”
emma.kaze97@gmail.com

SYAIKH Imam Hammad ibn Ibrahim ibn Isma’il Assyafar Al-Anshari membacakan syairnya kepada Imam Abu Hanifah, “Siapa yang menuntut ilmu untuk akhirat, tentu ia akan memperoleh anugerah kebenaran. Dan kerugian bagi orang yang menuntut ilmu hanya karena mencari kedudukan di masyarakat.”

Ada pertanyaan-pertanyaan kepada para bunda seperti ini: “Kok sekolah terus? Kok nggak selesai-selesai kuliahnya? Mau jadi apa nanti setelah lulus kuliah? Buat apa capek-capek kuliah sarjana, atau master, atau bahkan doktor kalau ujung-ujungnya cuma mau jadi ibu rumah tangga? Ijasahnya buat apa?” Itu pertanyaan klasik dari orang-orang pada umumnya.

ArtikelTerkait

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Kenangan Bersama Ayah

Renungan: Mengapa Shalat Tidak Diterima oleh Allah SWT?

Betapa pentingnya peran seorang ibu rumah tangga. Bunda tidak hanya berperan menyiapkan kebutuhan sehari-hari anggota keluarganya mulai dari makanan yang halal dan toyib, pakaian yang bersih dan rapi, rumah yang bersih dan kebutuhan keseharian lainnya. Bunda juga berperan menuansakan lingkungan kondusif bagi anak untuk belajar. Ya, belajar apapun. Bunda juga menentukan apakah suasana keluarga akan menyenangkan atau tidak.

BACA JUGA: Ayah, Jangan Hanya Sibuk Kerja, Perhatikanlah Anak-anak Anda

Bundalah madrasah awal bagi anak-anak. Segala ucapan dan perilaku kita sebagai orang tua menjadi contoh riil bagi anak-anak yang ternyata juga sebagai peniru terbaik. Maka kita pun harus berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu. Kita sebagai ibu dengan frekuensi bertemu dengan anak yang umumnya lebih banyak dibandingkan suami yang bekerja dari pagi hingga petang tentu memiliki peran yang lebih besar dalam mendidik dan memberikan input kedalam benak anak-anakku. Dan itupun ternyata membutuhkan ilmu yang tidak sedikit. Tak bisa dianggap remeh.

Kita pun menyadari, seorang bunda yang berkualitas wajib adanya untuk anak-anak kita. Bunda yang berilmu, bersyakhsiyah (berkepribadian) mulia, cerdas tentu akan lebih mudah menjadikan anak-anaknya juga berkualitas. Bunda yang bodoh dan tak karuan dalam mendidik anak akan menghasilkan output anak yang berbeda pula. Lalu bagaimana dengan peran sekolah (bahkan favorit) dalam membentuk karakter anak?

Sepanjang kita lihat dari banyak fakta yang terjadi, peran keluarga dalam membentuk karakter anak tetap nomor satu. Ada fenomena, seorang anak yang disekolahkan dari kecil di sekolah islami mulai dari TK hingga menengah atas ternyata kesemuanya tidak banyak memberikan atsar (pengaruh) signifikan terhadap perilaku sang anak. Misalkan saja soal berkerudung.

Ketika kurikulum sekolah juga tidak menyampaikan bab soal wajibnya kerudung sampai menyentuh ranah akidah sang anak hingga menancap kuat, kewajiban mengenakan hijab syar’i tersebut ternyata hanya dipahami anak sebagai kewajiban berseragam, an sich. Selepas pulang sekolah, kerudung pun dibuka dan sang anak yang notabene sudah balig dengan tanpa rasa berdosa membuka auratnya di depan umum.

Sebagus apapun kurikulum sekolah (islami) namun jika kemudian suasana di rumah tidak mendukung pola pendidikan yang sudah baik di sekolah (tidak islami), maka anak akan kembali pada habits keluarga tersebut. Peran bunda yang berkualitas sangat besar dalam hal ini, yaitu menancapkan akidah Islam yang kuat kepada anak.

Jadi gelar Sarjana, Master bahkan Doktor yang sudah didapatkan sang bunda di bangku kuliah itu tentu berpengaruh terhadap kualitasnya dalam mendidik anak. Meskipun, sebenarnya tak harus menjadi seorang Doktor untuk bisa mendidik anak dengan baik. Bukan berarti menafikan upaya para bunda untuk mendapatkan pendidikan tinggi demi mengasah pemikiran dan kepribadiannya agar lebih baik. Bukan juga berarti pesimis terhadap ikhtiyar para bunda untuk memberikan servis terbaik untuk keluarganya melalui pemahaman yang didapatkannya dari dunia akademis.

Advertisements

Namun lebih dari semua titel itu, ada tiga hal yang harus tetap dipegang oleh para bunda sekalian.

BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga, Kalian Istimewa

Pertama, bunda mau openminded, menempa diri sehingga akidahnya semakin mantap, matang syakhsiyah (kepribadian) maka meskipun tak punya gelar akademik yang tinggi insya Allah hasil pendidikannya kepada anak tidak kalah berkualitasnya.

Kedua, bunda harus memiliki daya kendali yang kuat terhadap anak, jangan sampai lemah. Bounding kita dengan anak harus terus kita pupuk sehingga bunda menjadi tempat pertama dan ternyaman bagi anak untuk mencurahkan segala keluh-kesahnya, alias kita menjadi orang yang dipercaya oleh anak-anak kita sebelum orang lain.

Ketiga, kita bersama seluruh anggota keluarga berusaha agar tidak ikut tergerus arus zaman yang serba bebas (sekular). Semoga dengan tiga hal ini, proses pendidikan dan pembinaan anak-anak kita di keluarga bisa lebih optimal. Wallahu a’lam bishshawab. []

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.

Tags: Anakcita-citaperempuanSekolah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terbukti Menyimpang, Ajaran Fethulah Gulen Minta Dihentikan

Next Post

Kopdar 2 TAKTIK Jateng: Karya Sebagai Wujud Nyata Bukan Omong Kosong

Mila

Mila

Terkait Posts

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

11 Juni 2025
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

11 Juni 2025
Kesalahan Besar Orangtua Muslim, Hal Sepele yang Tak Boleh Orangtua Lakukan pada Anak, Fase Belajar Anak, Cara Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Cara Meminang Hati Anak, Ayah

Kenangan Bersama Ayah

10 Juni 2025
Shalat, Keutamaan Shalat Dhuha, Shalat yang Tidak Diterima oleh Allah SWT, Hukum Shalat tanpa Peci, shalat

Renungan: Mengapa Shalat Tidak Diterima oleh Allah SWT?

9 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Penyebab Siksa Kubur, Aib, Ciri Orang yang Culas

Ciri-ciri Orang yang Culas

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0

Hukum Gelatin pada Cangkang Kapsul, Haid, Hukum Istri Gunakan Pil Pencegah Kehamilan tanpa Izin Suami, Haidh

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Di zaman yang penuh fitnah dan godaan ini, mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban, tapi juga perjuangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.