• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 23 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

5 Langkah Sukses Taaruf ke Calon Mertua

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Google

Foto: Google

386
BAGIKAN

Oleh: Tri Wahyu Nugroho
maswahyu@gmail.com

IKHTIAR taaruf menuju pernikahan sejatinya tidak hanya mencari calon suami atau calon istri saja, tetapi juga mencarikan calon menantu untuk orang tua kedua pihak yang bertaaruf.

Berdasarkan pengalaman mediasi taaruf, ternyata cukup banyak proses taaruf yang terhenti saat masuk proses taaruf ke calon mertua, meskipun dari sisi laki-laki dan perempuan sudah sama-sama cocok. Berikut ini lima langkah yang bisa dijalani agar taaruf ke calon mertua berjalan sukses.

1. Pastikan Calon Mertua Sudah Mengijinkan Anaknya Menikah

ArtikelTerkait

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

5 Tantangan dan Manfaat ketika Perjaka Menikahi Janda

Langkah pertama yang perlu dijalani adalah memastikan bahwa calon mertua sudah mengijinkan anaknya untuk menikah. Ikhtiar taaruf belum saatnya dijalani apabila ijin/restu untuk menikah dari orang tua belum ada, karena ijin menikah dari wali seorang perempuan sifatnya wajib, dan restu dari orang tua laki-laki juga diperlukan meskipun tidak ada istilah wali bagi seorang laki-laki. Carilah calon pasangan yang tidak hanya siap menikah, tetapi juga calon pasangan yang sudah dibolehkan menikah oleh orang tua/walinya.

Beberapa hal yang bisa menjadi kendala di antaranya adalah orang tua yang menginginkan anaknya lulus kuliah terlebih dulu baru menikah. Ada juga orang tua yang menginginkan agar si kakak menikah terlebih dulu, baru adiknya menyusul setelahnya. Ada lagi orang tua yang masih ada beban atau tanggungan lain sehingga belum bisa menikahkan anaknya dalam waktu dekat, dan alasan lainnya yang menyebabkan ijin menikah dari orang tua belum didapat.

Pastikan tidak kendala apapun bagi sang anak untuk menyegerakan menikah, kecuali kendala calon pasangannya saja yang belum ada. Persilakan calon pasangan menanyakan ijin/restu menikah ini ke orang tuanya, apabila hasilnya positif maka bisa dilanjutkan ke langkah kedua.

2. Pastikan Kriteria Mutlak Dari Calon Mertua Sesuai

Langkah kedua yang perlu dijalani adalah memastikan bahwa kriteria mutlak yang ditetapkan calon mertua sesuai dengan kondisi si calon menantu. Kriteria agama dan akhlak yang baik sudah pasti menjadi kriteria mutlak calon mertua. Kenyataannya, tak sedikit calon mertua yang menetapkan kriteria tambahan lain yang menjadi kriteria mutlak bagi calon menantunya nanti.

Beberapa kriteria tambahan yang menjadi pertimbangan di antaranya terkait pendidikan calon menantu, pekerjaan, usia, suku, kondisi fisik, daerah asal/domisili, dan beberapa kriteria lainnya. Calon menantu perlu mengetahui hal-hal apa sajakah yang menjadi kriteria mutlak calon mertua, dan apakah kriteria mutlak tersebut sesuai dengan kondisi dirinya atau tidak.

Seperti halnya hak sang anak memilih calon pasangannya seperti apa, calon mertua pun berhak memilih calon menantu untuk anaknya seperti apa. Persilakan calon pasangan menanyakan kriteria mutlak apa saja yang mereka tetapkan ke calon menantunya, apabila secara umum kriteria mutlak mereka sesuai dengan kondisi diri maka bisa dilanjutkan ke langkah ketiga.

3. Taaruf Pihak Laki-laki ke Calon Mertua

Advertisements

Langkah ketiga yang perlu dijalani adalah taaruf pihak laki-laki ke calon mertua. Pihak laki-laki diberi kesempatan untuk silaturahim ke orang tua perempuan terlebih dulu, pertimbangannya karena orang tua perempuan yang cenderung lebih banyak pertimbangan dibandingkan orang tua laki-laki yang cenderung menyerahkan urusan jodohnya ke sang anak. Lokasi silaturahim bisa langsung di rumah pihak perempuan, atau bisa juga bertemu di lokasi lain sesuai kesepakatan bersama. Pihak laki-laki cukup datang sendiri dulu, belum perlu membawa serta keluarganya karena baru perkenalan awal.

Ceritakan gambaran diri selengkapnya saat silaturahim ke calon mertua, jelaskan kondisi keluarga, latar belakang pendidikan, pekerjaan, aktivitas sehari-hari, aktivitas organisasi, hobi, dan hal-hal lainnya sehingga calon mertua mengetahui banyak hal seputar diri pihak laki-laki. Karena baru silaturahim awal, hindari obrolan yang menjurus ke arah lamaran atau pernikahan agar calon mertua tidak kaget, baru pertama kali bertemu kok obrolannya sudah menjurus ke sana. Kecuali jika calon mertua yang lebih dulu memancing obrolan ke arah lamaran atau pernikahan, maka tanggapannya bisa disesuaikan.

Setelah silaturahim dijalani, pihak perempuan bisa menanyakan tanggapan orang tuanya, apakah cocok dengan laki-laki tersebut ataukah ada hal-hal yang mengganjal sehingga keberatan jika proses dilanjutkan. Apabila calon mertua perlu informasi lebih banyak mengenai pihak laki-laki, mereka bisa menanyakannya ke rekan-rekan terdekat pihak laki-laki, apakah itu ke keluarganya, tetangganya, rekan kerjanya, atau rekan organisasinya. Apabila kecenderungannya positif, maka bisa dilanjutkan ke langkah keempat.

4. Taaruf Pihak Perempuan ke Calon Mertua

Langkah keempat yang dijalani adalah taaruf pihak perempuan ke calon mertua. Berbeda dengan pihak laki-laki yang bisa datang sendiri untuk bersilaturahim ke calon mertua, pihak perempuan perlu ada yang mendampingi saat bersilaturahim ke calon mertua. Pendampingnya bisa dari mahram pihak perempuan, ataupun rekan dekat lain yang tepercaya. Apabila terkendala jarak yang berjauhan pihak laki-laki bisa mengenalkan pihak perempuan ke orang tuanya sekalian saat taaruf kedua keluarga, mengingat pihak perempuan yang lebih rawan keamanan dirinya. Jadi agenda taaruf diadakan sekalian di rumah pihak perempuan, tidak di rumah pihak laki-laki.

Seperti halnya saat taaruf pihak laki-laki ke calon mertua, ceritakan gambaran diri pihak perempuan selengkapnya ke calon mertua, jelaskan kondisi keluarga, latar belakang pendidikan, pekerjaan, aktivitas sehari-hari, aktivitas organisasi, hobi, dan hal-hal lainnya sehingga calon mertua mengetahui banyak hal seputar diri pihak perempuan. Karena baru silaturahim awal, hindari obrolan yang menjurus ke arah lamaran atau pernikahan agar calon mertua tidak kaget, juga menghindari kesan ‘agresif’ yang bisa jadi membuat calon mertua tidak berkenan.

Setelah silaturahim dijalani, pihak laki-laki bisa menanyakan tanggapan orang tuanya, apakah cocok dengan perempuan tersebut ataukah ada hal-hal yang mengganjal sehingga keberatan jika proses dilanjutkan. Apabila calon mertua perlu informasi lebih banyak seputar pihak perempuan, mereka bisa menanyakannya ke rekan-rekan terdekat pihak perempuan, apakah itu ke keluarganya, tetangganya, rekan kerjanya, atau rekan organisasinya. Apabila kecenderungannya positif, maka bisa dilanjutkan ke langkah kelima.

5. Taaruf Antara Calon Mertua

Langkah kelima yang perlu dijalani adalah taaruf kedua keluarga, taaruf antara kedua calon mertua. Keluarga perempuan bisa jadi merasa cocok dengan si laki-laki, demikian juga keluarga laki-laki pun mungkin sudah merasa cocok dengan si perempuan di langkah taaruf sebelumnya. Meskipun demikian, ada kemungkinan antara kedua keluarga terdapat hal-hal yang tidak cocok, sehingga proses taaruf tidak bisa dilanjutkan ke tahap yang lebih serius. Untuk memastikan kecocokan kedua keluarga, maka silaturahim antara kedua keluarga bisa dijalani.

Pihak keluarga laki-laki bisa bersilaturahim ke keluarga perempuan, untuk awalan silaturahim cukup diwakili oleh keluarga inti, belum menyertakan keluarga besar. Seperti halnya saat taaruf sang anak ke calon mertua masing-masing, kedua keluarga bisa lebih mengenal satu dengan yang lainnya saat taaruf keluarga ini. Keluarga perempuan pun bisa mengagendakan silaturahim balik ke keluarga laki-laki untuk mengetahui kondisi keluarga laki-laki dan lingkungan sekitarnya.

Setelah silaturahim kedua keluarga dijalani, pihak laki-laki dan perempuan bisa menanyakan tanggapan orang tuanya, apakah cocok dengan pihak keluarga lainnya ataukah ada hal-hal yang mengganjal sehingga keberatan jika proses dilanjutkan. Apabila hasilnya positif, maka bisa diagendakan silaturahim kedua keluarga dalam rangka lamaran resmi keluarga. Apabila lamaran keluarga ini diterima, semoga dimudahkan proses selanjutnya menuju hari pernikahan.

Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan. Wallahu a’lam bisshawwab.[]

 

Tags: MenikahNikahta'aruf
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Akhwat Korban PHP

Next Post

Usai Rumahnya Digledah, Dr Sabrin Ditahan Militer Israel

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

janda

7 Kelebihan Menikahi Janda: Sebuah Pilihan yang Penuh Berkah

27 April 2025
Nikah di Bulan Syawal

Kenapa Orang Banyak yang Menikah di Bulan Syawal?

5 April 2025
Nikah, Kebahagiaan dalam Menikah, Biaya Nikah Paling Murah

Biaya Nikah Paling Murah Zaman Sekarang, Berapa Sih?

11 Maret 2025
nikah, aib, jodoh, berutang, menikah, melamar, nikah, taaruf, janda

5 Tantangan dan Manfaat ketika Perjaka Menikahi Janda

20 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami

Kuis Ilmu Pengetahuan Islami 30 Pertanyaan untuk Pemula, Kamu Level Mana?

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2025
0

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Berhubungan Sebelum Mandi Wajib Haid, berhubungan suami istri dalam Islam, Membayangkan Orang Lain saat Berhubungan, suami, istri, zina, jima, intim, suami istri, hubungan intim, ranjang, pernikahan, suami, istri, ranjang

Bagaimana Cara Istri Menghadapi Suami yang Kasar di Ranjang?

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0

Terpopuler

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0
Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

Berikut adalah 10 kebiasaan di malam hari yang bisa merusak tubuhmu, dan nomor 5 paling sering dilakukan oleh banyak orang. 

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
uban, usia 40

Kalau usia 20-an dipenuhi ego, maka usia 40 adalah saatnya menjadi penengah, penyayang, dan pembimbing.

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Wanita Suka 5 Hobi Ini, Jangan Dinikahi!

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2017
2
Ciri Kanker Payudara,, Sifat Buruk yang Harus Dijauhi oleh Seorang Istri

Sebab, keharmonisan rumah tangga akan tercapai jika seseorang memiliki istri yang berakhlak mulia.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.