• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

3 Faktor Ibadah Bisa Jadi Riya

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
tanda orang berakal, keislaman, islam, riya, habib, adab, muslim

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

RAJIN ibadah tapi ingin dilihat orang? Itu riya namanya. Dalam melaksanakan ibadah hendaknya diniatkan dengan ikhlas. Tapi, manusia tentunya tidak lepas dari khilaf. Adakalanya, niat ibadah itu ternodai dengan keinginan tersembunyi. Seharusnya ditunjukkan pada Allah, tapi malah dipamerkan pada manusia.

Bagaimana hubungan ibadah dengan sifat riya? Apa jadinya ibadah jika disertai riya?

Hubungan ibadah dan riya, ada tiga bentuk.

BACA JUGA: Tidak Jadi Beramal karena Takut Riya? Ustadz Firanda Adirja

ArtikelTerkait

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Pertama, Motivasi ibadah seseorang yang murni ingin dilihat manusia. Maksudnya, orang yang melakukan shalat karena ingin dilihat orang lain agar dipuji. Contohnya, menantu yang sholat dengan niat ingin dipuji mertua. Nah, riya yang disengaja seperti itu bisa membatalkan ibadah.

Kedua, riya yang menghampiri di tengah-tengah pelaksanaan ibadah. Maksudnya, seseorang yang memulai ibadahnya dengan ikhlas, tapi kemudian niatnya berubah karena terserang riya. Contohnya, ikhwan yang membaca al Qur’an dengan suara pelan saat sedang sendirian, tapi tiba-tiba dikeraskan dengan niat supaya terdengar oleh akhwat yang tiba-tiba melintas di depannya.

Kasus seperti itu tidak terlepas dari dua keadaan. Jika awal ibadah tidak berkaitan dengan akhir ibadah, maka ibadah yang dilakukan dibagian awal itu sah, sedangkan yang bagian akhir itu batal karena tercampur Riya. Contohnya, sedekah.

Awalnya seseorang bersedekah Rp 50 dengan ikhlas, kemudian ia bersedekah Rp 100 lagi karena ingin dipuji. Maka, yang pertama sah, dan yang kedua itu batal ibadahnya.

Jika awal ibadah itu terikat erat dengan akhir ibadah, maka ini akan merujuk pada dua kondisi.

Seseorang yang berusaha melawan riya dan merasa tidak tenang dengan keadaan tersebut, bahkan berusah berpaling dari riya dan membencinya. Maka riya yang demikian tidak berpengaruh apapun terhadap ibadahnya. Ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Allah mengampuni bisikan hati dari umatku selama tidak dilakukan atau diucapkan.”

Sedangkan, seseorang merasa tenang dengan riya dan tidak berusaha melawan, maka seluruh ibadahnya (dari awal sampai akhir) menjadi batal. Karena awal ibadah berkaitan dengan akhir ibadah.

Contohnya, sholat. Seseorang memulai shalat dengan ikhlas karena Allah Ta’ala, tapi pada rakaat kedua terserang riya, maka seluruh shalat dari rakaat satu hingga terakhir menjadi batal Karena rakaat pertama masih memiliki keterkaitan dengan rakaat terakhir.

Ketiga, riya yang menyerang usai berakhirnya ibadah. Pada kondisi ini tidak berpengaruh sama sekali dan tidak membatalkan ibadah yang dilakukan. Karena ibadah telah sempurna dilakukan dengan ikhlas maka hadirnya riya usai ibadah tidak merusak ibadah tersebut.

Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang merasa senang dengan kebaikannya dan gelisah karena keburukannya maka dialah seorang mukmin.”

Ketika, Nabi SAW ditanya tentang hal ini, beliau bersabda, “Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi orang beriman.”

BACA JUGA: 4 Tanda Riya

Dengan demikian, seorang muslim perlu memperhatikan ibadahnya mulai dari awal hingga akhir. Jangan sampai ibadah yang dikerjakan itu ternodai keikhlasannya oleh riya, dan pahalanya terkikis habis oleh dosa karena riya tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal ibadah itu bergantung pada niat.” Maka, dalam mengerjakan ibadah tentunya keikhlasan niat tersebut harus dijaga agar tetap lurus ‘lillahi ta’ala’ baik di awal, di tengah, maupun di akhir pelaksanaanya. []

Sumber: Majmu’ Fatawa, Al-Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah (2:29,30).

Tags: ibadahRiya
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum dengan Tangan Kiri?

Next Post

3 Bagian Sabar dan Kuncinya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

14 Juli 2025
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

14 Juli 2025
Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

12 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 RIYA

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

30 Kata Mutiara untuk Perempuan Islami

Oleh Yudi
20 Mei 2021
0
Kata mutiara untuk perempuan. Foto: Instagram/ell.novieta

Oleh karena itu, Islampos merangkum 30 kata mutiara untuk perempuan islami yang sangat penting sebagai bekal dalam mengarungi hidup.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.