• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 24 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Parenting

10 Tips Pengasuhan untuk Mencerdaskan Anak

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Parenting
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Getnames

Ilustrasi. Foto: Getnames

17
BAGIKAN

BANYAK orangtua yang menginginkan anaknya cerdas dan berprestasi serta sukses dalam kehidupannya. Namun, pada kenyataanya, tidak ada jalan yang pasti menjamin kesuksesan mengasuh anak. Yang ada adalah sejumlah studi penting yang akan memberikan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan peluang ke arah tersebut.

BACA JUGA: Ibu, Rahasia Anak Cerdas Generasi Qur’ani

Inilah 10 hal yang harus  lakukan untuk membesarkan anak-anak untuk menjadi cerdas dan berpengetahuan luas:

Ajarkan keterampilan sosial

Sebuah studi selama 20 tahun oleh para peneliti di Pennsylvania State dan Duke University menunjukkan korelasi positif antara keterampilan sosial anak-anak di taman kanak-kanak dan keberhasilan mereka di awal masa dewasa. Mengajari anak-anak Anda cara menyelesaikan masalah dengan teman, berbagi barang-barang mereka, mendengarkan tanpa menyela, dan membantu orang lain di rumah adalah tempat yang tepat untuk memulai.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Bayi yang Sehat

Catatan Penting untuk Orangtua Arra

8 Ciri Anak yang Akan Jadi Anak Manja

Hindari perilaku overprotektif

Di era modern saat ini, banyak orang tua mengalami kesulitan untuk mengizinkan anak-anak kita menjalani dan mencoba menyelesaikan sendiri masalah mereka, padahal ini merupakan bagian penting dalam pertumbuhan untuk menyiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan. Mengacu pada studi Universitas Harvard, Julie Lythcott-Haims berpendapat bahwa membiarkan anak-anak membuat kesalahan dan mengembangkan ketahanan dan sumber daya saat menghadapi masalah tersebut sangat penting dalam faktor penentuan kesuksesan mereka dikemudian hari.

Tentu, hal ini tidaklah mudah. Kita semua harus meniti garis tipis antara menelantarkan anak-anak dan membiarkan mereka belajar mandiri mengatasi masalah.

Libatkan anak-anak Anda di akademisi sejak dini (kemudian dorong kemandirian saat mereka lebih besar)

Penelitian menunjukkan bahwa membaca untuk anak-anak dan mengajar mereka matematika sejak dini dapat sangat memengaruhi pencapaian di tahun-tahun berikutnya. Namun, yang terbaik adalah mulai menyapih anak-anak dari bantuan anda saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka nanti di sekolah dasar, karena kebiasaan membantu anak Anda dengan pekerjaan rumah benar-benar akan menghambat perkembangan mereka. Orang tua harus selalu menyampaikan minat pada sekolah anak-anak mereka, tetapi dorong mereka untuk mengambil kendali atas pekerjaan mereka secara mandiri.

Jangan biarkan mereka terpapar depan ‘layar’

Terlalu banyak waktu menonton dikaitkan dengan obesitas, pola tidur yang tidak teratur, dan masalah perilaku. Selain itu, sebuah studi tahun 2017 oleh Greg L. West di University of Montreal mengungkapkan bahwa bermain game “penembak” dapat merusak otak, menyebabkannya kehilangan sel. Jadi apa yang dapat kita lakukan tentang pengasuhan digital yang sangat membantu yang banyak dari kita andalkan?

Menurut American Academy of Pediatrics, “waktu layar” hiburan harus dibatasi dua jam sehari. Gagasan lain yang bermanfaat: dorong anak-anak Anda untuk menjadi pembuat konten daripada konsumen pasif. Dorong mereka untuk belajar pemrograman komputer, pemodelan 3D, atau produksi musik digital dan ubah waktu layar menjadi upaya yang produktif.

Tetapkan harapan yang tinggi

Memanfaatkan data dari survei nasional, tim UCLA menemukan bahwa harapan yang dimiliki orang tua untuk anak-anak mereka memiliki pengaruh besar pada prestasi. Studi ini menemukan bahwa, pada saat mereka berusia empat tahun, hampir semua anak dalam kelompok studi berkinerja tinggi memiliki orang tua yang mengharapkan mereka untuk meraih gelar sarjana.

Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu memuji kualitas bawaan seperti kecerdasan atau penampilan

“Wow, kamu mendapat nilai A tanpa belajar? Kamu sangat pintar!”

Sebuah penelitian di Universitas Stanford menunjukkan bahwa memuji anak-anak dengan pernyataan seperti di atas dan berfokus pada kecerdasan mereka, sebenarnya dapat menyebabkan kinerja yang buruk. Sebagai strategi pengasuhan alternatif, orang tua didorong untuk memberikan pujian yang berfokus pada upaya yang dikeluarkan anak-anak untuk mengatasi masalah dan tantangan yang menitikberatkan pada daya juang, kegigihan, dan tekad mereka.

Advertisements

Tetapkan tugas

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa pekerjaan rumah bermanfaat untuk perkembangan anak. Namun, dalam jajak pendapat Braun Research, hanya 28 persen orang tua mengatakan mereka secara rutin menugaskan tugas kepada anak-anak mereka. Sebuah analisis data University of Minnesota menemukan bahwa prediktor terbaik keberhasilan di masa dewasa muda adalah apakah anak-anak telah melakukan tugas-tugas semuda tiga atau empat.

Jangan mengabaikan

Menurut sebuah survei oleh Common Sense Media, 28 persen remaja mengatakan orang tua mereka kecanduan perangkat mobile mereka sendiri. Studi terbaru lainnya oleh AVG menemukan bahwa 32 persen anak-anak yang disurvei merasa tidak penting ketika orang tua mereka terganggu oleh telepon mereka.

BACA JUGA: Ini 8 Jenis Kecerdasan Anak, yuk, Kenali!

Sebagai generasi pertama orang tua dengan akses 24/7 ke Internet, penting bagi kita untuk mengetahui kapan harus memutuskan sambungan dari perangkat elektronik kita dan fokus pada keluarga

Menciptakan suasana rumah yang damai dan penuh kasih

Anak-anak dalam keluarga berkonflik tinggi cenderung memiliki tarif yang lebih buruk daripada anak-anak dari orang tua yang rukun, menurut kajian studi University of Illinois. Menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan suportif adalah pokok dari anak-anak yang sehat dan produktif. Jika Anda benar-benar bertengkar dengan pasangan, disarankan untuk membuat model perselisihan yang sehat, penetapan batas, dan fokus pada rekonsiliasi dan resolusi.

Jangan terlalu keras (atau terlalu lembut)

Diana Baumrind, dalam studinya yang pertama pada tahun 1966, membedakan antara orang tua yang otoriter (sangat ketat), permisif (sangat lunak), dan otoritatif (sama-sama disiplin dan penuh kasih).
Singkatnya, orang tua otoriter terlalu keras, orang tua permisif terlalu lunak, dan otoritatif tepat pada dosisnya. Ketika seorang anak mencontoh orang tua otoritatif mereka, mereka belajar keterampilan pengaturan emosi dan pemahaman sosial yang sangat penting untuk kesuksesan. []

SUMBER: INC | CIPUTRA MEDICAL CENTER

Tags: Anakcerdastips
Share17SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Renungan untuk Wanita Karir

Next Post

Suka ‘Pamer’ di Medsos, Waspada Ain!

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Doa Memohon Rezeki kepada Allah, Niat Puasa Ramadhan, Anak

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

24 Mei 2025
Hukum Mencukur Rambut Bayi Perempuan, ASI, Ciri Bayi yang Sehat

Orangtua Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Bayi yang Sehat

24 April 2025
Arra

Catatan Penting untuk Orangtua Arra

29 Maret 2025
Anak Manja

8 Ciri Anak yang Akan Jadi Anak Manja

10 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Doa Memohon Rezeki kepada Allah, Niat Puasa Ramadhan, Anak

4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya

Oleh Dini Koswarini
24 Mei 2025
0

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami

Kuis Ilmu Pengetahuan Islami 30 Pertanyaan untuk Pemula, Kamu Level Mana?

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Oleh Dini Koswarini
23 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2025
0

Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Oleh Haura Nurbani
23 Mei 2025
0

Terpopuler

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0
Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

Berikut adalah 10 kebiasaan di malam hari yang bisa merusak tubuhmu, dan nomor 5 paling sering dilakukan oleh banyak orang. 

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
uban, usia 40

Kalau usia 20-an dipenuhi ego, maka usia 40 adalah saatnya menjadi penengah, penyayang, dan pembimbing.

Lihat LebihDetails

Wanita Suka 5 Hobi Ini, Jangan Dinikahi!

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2017
2
Ciri Kanker Payudara,, Sifat Buruk yang Harus Dijauhi oleh Seorang Istri

Sebab, keharmonisan rumah tangga akan tercapai jika seseorang memiliki istri yang berakhlak mulia.

Lihat LebihDetails

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.