MENDIDIK anak dalam Islam adalah sebuah amanah besar yang harus dipikul oleh setiap orang tua. Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, membekali anak dengan ilmu agama sejak dini menjadi semakin penting agar mereka memiliki pondasi kuat dalam menjalani kehidupan ketika dewasa.
Ilmu agama tidak hanya membentuk akhlak, tetapi juga menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Maka dari itu, perlu pendekatan yang tepat agar anak mudah menyerap dan mencintai ajaran Islam. Berikut ini beberapa cara mendidik anak agar mudah belajar ilmu agama Islam:
BACA JUGA: Anak Muda, Ini Cara Menghentikan PMO!
1. Mulai Sejak Usia Dini
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Usia dini adalah masa emas pertumbuhan otak dan karakter. Di sinilah fondasi keimanan dan kecintaan kepada agama perlu ditanamkan. Ajarkan kalimat tauhid, mengenalkan nama-nama Allah (Asmaul Husna), dan kisah-kisah Nabi secara sederhana.
2. Jadikan Orang Tua Sebagai Teladan
Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua rajin salat, membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, dan menunjukkan akhlak mulia, maka anak akan mencontohnya. Orang tua bukan hanya guru pertama, tapi juga panutan utama.
Jangan hanya menyuruh anak belajar agama, tapi perlihatkan bahwa agama juga hidup dalam keseharian orang tua. Misalnya, ajak anak salat berjamaah, ucapkan doa-doa harian dengan suara keras, dan berdiskusi ringan tentang makna ibadah.
3. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Menyenangkan
Anak-anak belajar dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan pendekatan yang menyenangkan. Cerita bergambar, nyanyian Islami, video edukatif, atau permainan bertema agama bisa membantu menanamkan nilai-nilai Islam secara alami.
Contohnya, mengenalkan wudu melalui lagu, atau mengajarkan doa-doa harian lewat kartu bergambar.
4. Ciptakan Lingkungan Islami di Rumah
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan spiritual anak. Hiasi rumah dengan suasana yang mendorong cinta agama: putar murattal Al-Qur’an setiap pagi, tempelkan poster doa, dan sediakan rak buku Islami anak.
Jika memungkinkan, ajak anak ke majelis taklim atau kegiatan masjid yang melibatkan anak-anak. Ini akan memperkuat kecintaan mereka terhadap aktivitas keagamaan.
5. Berikan Pendidikan Agama yang Terstruktur
Selain pendidikan informal di rumah, penting juga memberikan pendidikan agama yang terstruktur. Bisa dimulai dari mengaji di TPA, mengikuti pesantren kilat saat liburan, hingga memasukkan ke sekolah berbasis Islam.
Dengan bimbingan guru yang berpengalaman, anak akan lebih mudah memahami konsep tauhid, fiqih dasar, akhlak, serta sejarah Islam secara sistematis.
6. Ajarkan Dengan Kasih Sayang, Bukan Paksaan
Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Maka dalam mendidik anak, jangan gunakan kekerasan atau paksaan. Ajari mereka dengan penuh kelembutan dan pengertian.
Jika anak belum lancar mengaji atau belum hafal doa-doa, jangan dimarahi, tetapi bimbing secara perlahan. Beri motivasi dan pujian atas usaha mereka. Dengan begitu, anak akan merasa dicintai dan belajar agama dengan hati yang terbuka.
7. Bangun Rutinitas Ibadah Bersama
Kebiasaan adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Ajak anak membangun rutinitas ibadah bersama keluarga seperti:
-
Salat berjamaah di rumah
-
Membaca Al-Qur’an setiap habis maghrib
-
Menghafal doa-doa pendek seminggu sekali
-
Diskusi akhlak Islami saat makan malam
Rutinitas semacam ini akan membentuk kebiasaan spiritual yang tertanam hingga dewasa.
8. Ajak Anak Merenungi Hikmah Agama dalam Kehidupan
Seiring bertambahnya usia, ajak anak berdiskusi tentang nilai-nilai Islam yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika melihat orang berbagi di jalan, diskusikan tentang sedekah dan keberkahan rezeki. Atau ketika menghadapi ujian di sekolah, ajarkan konsep tawakal dan sabar.
Dengan pendekatan ini, agama tidak hanya menjadi hafalan, tapi menjadi sumber makna dalam kehidupan.
9. Doakan Anak dalam Setiap Sujud
Tidak ada pendidikan yang lebih mujarab daripada doa orang tua. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga doa yang mustajab, tidak diragukan lagi: doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.” (HR. Tirmidzi)
Setiap kali sujud, doakan anak agar menjadi anak saleh, mencintai ilmu agama, dan kelak menjadi penerus dakwah Islam. Allah Maha Mendengar doa orang tua yang tulus.
BACA JUGA: 10 Cara Sembuhkan Anak dari Kecanduan Main HP
10. Sabar dan Konsisten dalam Proses
Mendidik anak dalam Islam adalah proses panjang dan menantang. Kadang ada fase anak merasa jenuh, atau malah menolak. Di sinilah kesabaran dan konsistensi diuji. Jangan mudah menyerah atau membandingkan anak dengan yang lain.
Yakinlah bahwa setiap upaya yang dilakukan akan membuahkan hasil. Seperti menanam benih, buahnya mungkin tak langsung tampak, tapi akan tumbuh dan menguat seiring waktu.
Mendidik anak agar mudah belajar ilmu agama bukan sekadar mencetak hafiz atau ahli fikih. Lebih dari itu, ini adalah ikhtiar membentuk pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan siap menghadapi dunia dengan cahaya Islam dalam hati.
Dengan teladan yang baik, lingkungan yang mendukung, serta doa yang tak putus, anak-anak kita, insyaAllah, akan tumbuh menjadi generasi penerus Islam yang kuat dan berdaya. []