• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 17 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ustadzah saat Mengisi Ceramah

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
cara menjadi wanita yang berharga, tata cara shalat wanita, ustadzah, aurat, riya, ibadah, rambut, wanita, suami, istri

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

CERAMAH tidak hanya boleh dilakukan oleh seorang ustadz. Seorang ustadzah pun boleh berceramah jika memang dibutuhkan. Lalu bagaimana hukumnya jika seorang ustadzah berceramah di hadapan jamaah laki-laki?

Perempuan yang terpaksa harus berceramah hanya di hadapan jamaah laki-laki ternyata dibolehkan. Hal ini sama halnya ketika dosen atau guru perempuan yang memiliki murid atau mahasiswa yang seluruhnya pria.

“Maka jamaah pria tersebut harus menundukkan pandangan dan ustadzah jangan sampai berpenampilan yang mengundah syahwat baik suara, gerakan tubuh maupun cara berpakaian,” ujar kata Ketua Dewan Syuro Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof KH Ahmad Satori Ismail, dikutip dari Republika.

BACA JUGA: Dear Ustadzah Oki Setiana Dewi…

ArtikelTerkait

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Kesabaran Nabi Ayyub

Panduan Hidup Miskin yang Dijamin Anti Gagal”

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ustadzah saat Mengisi Ceramah

syarat muslimah keluar rumah, ustadzah
Foto: Unsplash

Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan fitnah. Dia menjelaskan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Untuk itu dibutuhkan seorang ustadz atau ustadzah untuk menyampaikan ilmu tersebut.

Perempuan yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan baik ilmu dunia maupun ilmu agama tentu sangat dibutuhkan. Mereka bisa menjadi guru, dosen ataupun ustadzah.

Tentu mereka yang menuntut ilmu tidak hanya wanita saja tetapi juga ada murid laki-laki. Demikian juga ketika menuntut ilmu agama juga ada Muslim dan Muslimah.

“Sehingga mereka duduk di ruangan yang sama untuk mendengarkan ceramah. Seperti hadir di taklin masjid mendengarkan ceramah,”ujar dia

Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini menjelaskan bahwa baik ustadz maupun ustadzah harus mematuhi prinsip syariah ketika berceramah, terutama seorang ustadzah.

Pertama, seorang ustadzah hendaknya menjaga aurat, pakaiannya tidak ketat, dan harus berhijab karena rambut termasuk aurat. Demikian dengan make up, seperlunya saja tidak boleh hingga bertabaruj atau berlebih-lebihan.

Kedua, seorang ustadzah harus menjaga jarak atau tidak ikhtilat. Artinya jamaah Muslim tidak boleh terlalu dekat dengan ustadzah demikian juga dengan jamaah Muslimah tidak boleh bercampur dengan jamaah Muslim.

Ketiga, suara wanita termasuk aurat, sehingga ketika berceramah tidak boleh menggunakan suara mendayu-dayu. Seorang ustadzah harus berceramah dengab tegas dan suara lantang bukan suara yang lembut.

Advertisements

Keempat, tidak berlenggak-lenggok. Saat seorang ustadzah berceramah sembari berdiri tidak boleh melenggak lenggokkan tubuhnya. Boleh menggerakkan anggota tubuh seperlunya saja seperti mengangkat tangan. Sebagaimana dalam firman Allah dalam surat An Nur ayat 31:

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan.

Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

Tak hanya bagi ustadzah, Kiai Satori juga menyarankan agar jamaah Muslim menundukkan pandangan. Jika kewajiban wanita menjaga aurat maka bagi pria diwajibkan untuk menundukkan pandangan. Dalam surat An Nur ayat 30 disebutkan:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Mahamengetahui apa yang mereka perbuat.”

Di masa Rasulullah dan sahabat sepanjang pengetahuan Kiai Satori memang tidak ada wanita yang berceramah di hadapan pria. Namun Nabi sering diminta jamaah wanita untuk berceramah terkait masalah wanita.

Di masa setelahnya, salah satu guru Imam Syafii pernah disebutkan terdapat seorang wanita. Yakni Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ustadzah saat Mengisi Ceramah

ustadzah
Foto: Freepik

BACA JUGA: Jika di Surga Nanti Ustadzah Tidak Melihat Saya, Maka Carilah Saya

Suatu ketika pernah Imam Ahmad bin Hanbali ini mendatangi Sayyidah Nafisah untuk meminta doa. Sejak itu, rumah Sayyidah Nafisah kerap didatangi tamu dengan tujuan yang beragama. Dari minta diajarkan ilmu agama hingga minta didoakan layaknya Imam Ahmad bin Hanbali.

Sayyidah Nafisah kemudian berhijrah ke Mesir. Sayyidah Nafisah banyak mendapatkan kunjungan dari para ulama, termasuk Imam Syafi’i. Dari sinilah kemudian Imam Syafi’i berguru kepada beliau dan melakukan beragam diskusi agama seputar fikih, hadis, hingga persoalan-persoalan ibadah.

Intensitas diskusi antara keduanya pun menimbulkan hubungan yang kian rekat antara guru dengan murid. Kedekatan keduanya bahkan diekspresikan dalam wasiat Imam Syafi’i. Dalam wasiatnya, Imam Syafi’i meminta ketika kelak ia wafat maka beliau meminta Nafisah untuk menshalati jenazahnya. []

Tags: ceramahdakwahUstadzah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Uniknya Masjid Ljubljana, Satu-satunya Pusat Agama dan Kebudayaan Islam di Slovenia

Next Post

Kapten Tim Kriket Australia Singkirkan Alkohol agar Rekan Muslimnya Bisa Bergabung dalam Perayaan Kemenangan, Sikapnya Tuai Pujian

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

16 Mei 2025
Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

16 Mei 2025
Kebiasaan yang Akan Menyebabkan Miskin Selamanya, Bahaya Stroke, Bahaya Akibat Sering Terkena Angin Malam, Miskin

Panduan Hidup Miskin yang Dijamin Anti Gagal”

15 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

15 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Makanan

Makanan-makanan yang Tidak Boleh Dimakan Mentah-mentah

Oleh Dini Koswarini
17 Mei 2025
0

Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Shalat Dhuha

Mengapa Aku Tidak Mau Shalat Dhuha?

Oleh Haura Nurbani
16 Mei 2025
0

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0

Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

Oleh Saad Saefullah
16 Mei 2025
0

Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0

Terpopuler

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud

Orang yang sering shalat tahajud biasanya memiliki ciri-ciri khas dalam kepribadian, akhlak, dan ruhiyahnya.

Lihat LebihDetails

Ciri Orang yang Tidak Pernah Mau Bersedekah, Hah Ternyata …

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0
Utang Piutang, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, Adab Utang Piutang dalam Islam, Keutamaan Memberi Utang, Kesalahan saat Bersedekah

Apa ciri orang yang tidak pernah mau bersedekah? 

Lihat LebihDetails

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Penyebab Mata Bisa Berwarna Kuning, Hati-hati Kondisi Penyakit Ini

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0
mata, mata kuning

Hasil dari penghancuran itu adalah peningkatan kadar bilirubin, yang akhirnya bisa menyebabkan warna kuning pada mata dan kulit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.