• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 4 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ustadzah saat Mengisi Ceramah

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
cara menjadi wanita yang berharga, tata cara shalat wanita, ustadzah, aurat, riya, ibadah, rambut, wanita, suami, istri

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

CERAMAH tidak hanya boleh dilakukan oleh seorang ustadz. Seorang ustadzah pun boleh berceramah jika memang dibutuhkan. Lalu bagaimana hukumnya jika seorang ustadzah berceramah di hadapan jamaah laki-laki?

Perempuan yang terpaksa harus berceramah hanya di hadapan jamaah laki-laki ternyata dibolehkan. Hal ini sama halnya ketika dosen atau guru perempuan yang memiliki murid atau mahasiswa yang seluruhnya pria.

“Maka jamaah pria tersebut harus menundukkan pandangan dan ustadzah jangan sampai berpenampilan yang mengundah syahwat baik suara, gerakan tubuh maupun cara berpakaian,” ujar kata Ketua Dewan Syuro Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof KH Ahmad Satori Ismail, dikutip dari Republika.

BACA JUGA: Dear Ustadzah Oki Setiana Dewi…

ArtikelTerkait

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

Belum Bisa Shalat di Usia 25 Tahun, Bagaimana?

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Agar Mudah Bangun Malam

4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ustadzah saat Mengisi Ceramah

syarat muslimah keluar rumah, ustadzah
Foto: Unsplash

Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan fitnah. Dia menjelaskan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Untuk itu dibutuhkan seorang ustadz atau ustadzah untuk menyampaikan ilmu tersebut.

Perempuan yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan baik ilmu dunia maupun ilmu agama tentu sangat dibutuhkan. Mereka bisa menjadi guru, dosen ataupun ustadzah.

Tentu mereka yang menuntut ilmu tidak hanya wanita saja tetapi juga ada murid laki-laki. Demikian juga ketika menuntut ilmu agama juga ada Muslim dan Muslimah.

“Sehingga mereka duduk di ruangan yang sama untuk mendengarkan ceramah. Seperti hadir di taklin masjid mendengarkan ceramah,”ujar dia

Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini menjelaskan bahwa baik ustadz maupun ustadzah harus mematuhi prinsip syariah ketika berceramah, terutama seorang ustadzah.

Pertama, seorang ustadzah hendaknya menjaga aurat, pakaiannya tidak ketat, dan harus berhijab karena rambut termasuk aurat. Demikian dengan make up, seperlunya saja tidak boleh hingga bertabaruj atau berlebih-lebihan.

Kedua, seorang ustadzah harus menjaga jarak atau tidak ikhtilat. Artinya jamaah Muslim tidak boleh terlalu dekat dengan ustadzah demikian juga dengan jamaah Muslimah tidak boleh bercampur dengan jamaah Muslim.

Ketiga, suara wanita termasuk aurat, sehingga ketika berceramah tidak boleh menggunakan suara mendayu-dayu. Seorang ustadzah harus berceramah dengab tegas dan suara lantang bukan suara yang lembut.

Advertisements

Keempat, tidak berlenggak-lenggok. Saat seorang ustadzah berceramah sembari berdiri tidak boleh melenggak lenggokkan tubuhnya. Boleh menggerakkan anggota tubuh seperlunya saja seperti mengangkat tangan. Sebagaimana dalam firman Allah dalam surat An Nur ayat 31:

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan.

Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

Tak hanya bagi ustadzah, Kiai Satori juga menyarankan agar jamaah Muslim menundukkan pandangan. Jika kewajiban wanita menjaga aurat maka bagi pria diwajibkan untuk menundukkan pandangan. Dalam surat An Nur ayat 30 disebutkan:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Mahamengetahui apa yang mereka perbuat.”

Di masa Rasulullah dan sahabat sepanjang pengetahuan Kiai Satori memang tidak ada wanita yang berceramah di hadapan pria. Namun Nabi sering diminta jamaah wanita untuk berceramah terkait masalah wanita.

Di masa setelahnya, salah satu guru Imam Syafii pernah disebutkan terdapat seorang wanita. Yakni Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

4 Syarat yang Harus Dipenuhi Ustadzah saat Mengisi Ceramah

ustadzah
Foto: Freepik

BACA JUGA: Jika di Surga Nanti Ustadzah Tidak Melihat Saya, Maka Carilah Saya

Suatu ketika pernah Imam Ahmad bin Hanbali ini mendatangi Sayyidah Nafisah untuk meminta doa. Sejak itu, rumah Sayyidah Nafisah kerap didatangi tamu dengan tujuan yang beragama. Dari minta diajarkan ilmu agama hingga minta didoakan layaknya Imam Ahmad bin Hanbali.

Sayyidah Nafisah kemudian berhijrah ke Mesir. Sayyidah Nafisah banyak mendapatkan kunjungan dari para ulama, termasuk Imam Syafi’i. Dari sinilah kemudian Imam Syafi’i berguru kepada beliau dan melakukan beragam diskusi agama seputar fikih, hadis, hingga persoalan-persoalan ibadah.

Intensitas diskusi antara keduanya pun menimbulkan hubungan yang kian rekat antara guru dengan murid. Kedekatan keduanya bahkan diekspresikan dalam wasiat Imam Syafi’i. Dalam wasiatnya, Imam Syafi’i meminta ketika kelak ia wafat maka beliau meminta Nafisah untuk menshalati jenazahnya. []

Tags: ceramahdakwahUstadzah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Uniknya Masjid Ljubljana, Satu-satunya Pusat Agama dan Kebudayaan Islam di Slovenia

Next Post

Kapten Tim Kriket Australia Singkirkan Alkohol agar Rekan Muslimnya Bisa Bergabung dalam Perayaan Kemenangan, Sikapnya Tuai Pujian

Yudi

Yudi

Terkait Posts

gosip, cantik, istri, aurat

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

3 Juni 2025
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat

Belum Bisa Shalat di Usia 25 Tahun, Bagaimana?

2 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam

Agar Mudah Bangun Malam

29 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Penjajahan Yahudi Israel di Palestina: Babak Penyiapan Jiwa Kebangkitan Islam

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2025
0

Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia, Suami

Kalau Malam Hari, Suami Lebih Baik Ngapain?

Oleh Dini Koswarini
3 Juni 2025
0

Bahaya Tubuh yang Gemuk

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

Oleh Haura Nurbani
3 Juni 2025
0

Akibat Tidur Kurang dari 5 Jam Sehari, Sumber Penyakit, Cara Mengatasi Insomnia, Olahraga

Kenapa Aku Tidak Mau Olahraga?

Oleh Dini Koswarini
3 Juni 2025
0

gosip, cantik, istri, aurat

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Seorang Muslim di Waktu Shubuh

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Azab bagi Orang yang Dengki, Perbuatan Buruk, Keutamaan Dzikir Al-Matsurat, Al-Matsurat, Shubuh

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Muslim di waktu Shubuh,

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

100 Nama Bayi Perempuan Islami Lengkap Beserta Artinya

Oleh Yudi
22 Mei 2021
0
cara memberi nama anak dalam islam, mencium bibir anak, bedak

Nah, bagi orangtua yang saat ini sedang mencari nama bayi perempuan islami, sekarang saatnya memilihkan nama terbaik untuk bayi kamu.

Lihat LebihDetails

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

Oleh Haura Nurbani
3 Juni 2025
0
Bahaya Tubuh yang Gemuk

Pertanyaan “Kenapa tidak boleh makan dan minum sambil berdiri?” sering muncul karena berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari dan ajaran dalam Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.