BANYAK orang menganggap bahwa kubur adalah tempat peristirahatan terakhir setalah dunia. Padahal nyatanya tidak. Orang yang beriman akan meyakini bahwa kubur bukanlah tempat peristirahatan terakhir. Masih ada tempat-tempat yang harus kita kunjungin setelah alam kubur.
Tidaklah kita ingat firman Allah Ta’ala dalam al-Quran surat al-Takaatsur? Allah Ta’ala berfirman, “Hatta zurtumul-maqaabir.” Kata zurtum bermakna mengunjungi, mendatangi tapi bukan menetap dan tinggal di dalamnya. Maka, masuk kubur bermakna transit. Ada tujuan berikutnya dan kubur merupakan ruang tunggu sebelum kita berangkat ke Padang Mahsyar untuk pengadilan massal.
BACA JUGA: Begini Keadaan Manusia di Alam Kubur
Jika kita merasakan kemacetan 13 atau 24 jam sebagai derita menyiksa, maka bayangkan sejenak betapa panjang antrean di Padang Mahsyar. Tak ada tempat untuk istirahat kecuali bagi yang mendapat rahmat. Tak ada tempat untuk membeli minuman.
Satu hari di akhirat, betapa lama. Inilah hari ketika matahari didekatkan sehingga panasnya melelehkan keringat hingga membanjir badan. Maka alangkah beratnya hari itu.
Berat atau ringannya derita yang dialami ketika di alam kubur inilah merupakan hasil dari investasi kita selama di dunia.
BACA JUGA: Apakah Surga dan Neraka Diperlihatkan di Alam Kubur?
Ketika mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan di tempat transit kita ini, nampaknya kita harus melihat kembali amalan apa yang telah kita perbuat selama di dunia. Jika ternyata kemaksiatan yang selalu kita kerjakan, maka pantaslah itu kita dapatkan. []
Referensi: Mencari Ketenangan di tengah Kesibukan/Karya: Mohammad Fauzil Adhim/Penerbit: Pro-U Media