• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Inilah 4 Hal Penting tentang Niat Puasa Ramadhan yang Harus Diketahui

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
niat puasa Ramadhan, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, doa ketika insomnia, doa nabi khidir, munajat terbaik, doa ketika bangun malam, doa nabi Yunus, jika nazar tidak dipenuhi, tingkatan ikhlas, doa

Ilustrasi. Foto: Istock

0
BAGIKAN

NIAT merupakan salah satu rukun dalam ibadah puasa. Ada empat hal penting tentang niat puasa Ramadhan yang harus diperhatikan. Ini sebagaimana disampaikan dalam hadis nabi:

“Setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan bagi setiap orang apa yang dia niatkan.” (HR Al-Bukhari)

Menurut Pengajar Rumah Fiqih, Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc. MA., niat dalam bahasa Arab adalah Al-Qashdu (bermaksud menuju sesuatu). Artinya setiap kali seseorang melakukan satu aktivitas maka bisa dipastikan ada niat yang membersamainya dalam rangka memastikan tujuannya tersebut.

Adapun niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghodin an adaa-i fardhisy syahri Romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala.

“Aku niat puasa esok hari untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

BACA JUGA: Ada Rahasianya, Inilah 8 Alasan Muslim Wajib Puasa Ramadhan

Dikutip dari Rumah Fiqih, Ustaz Muhammad Saiyid menerangkan empat hal penting terkait niat puasa Ramadhan yang perlu diketahui, yakni sebagai berikut:

1 Hal penting tentang niat puasa Ramadhan: Tabyit An-Niyyah

Tabyit An-Niyyah adalah membermalamkan niat puasa Ramadhan. Ini hukumnya wajib menurut pendapat mayoritas ulama. Hal ini disandarkan kepada petunjuk Rasulullah ﷺ:

من لم يجمع الصيام قبل الفجر، فلا صيام له

“Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR Abu Daud)

Advertisements

Dalam hadis lainnya Rasulullah ﷺ bersabda:

من لم يبيت الصيام قبل طلوع الفجر فلا صيام له

“Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi)

Waktu malam yang dimaksud adalah luas sekali yaitu sejak terbenamnya matahari hingga sebelum Subuh. Itu artinya boleh-boleh saja bagi kita mulai meniatkan puasa pada hari esoknya setelah sholat Maghrib, atau setelah sholat Isya dan tarawih, atau sebelum tidur. Sebagaimana sah juga mulai meniatkan untuk puasa sebagai sebuah ibadah untuk Allah bersamaan dengan waktu kita santap sahur.

Jika sudah berniat sejak Magrib untuk berpuasa esoknya maka para ulama menegaskan bahwa niat itu tidak akan rusak dengan aktivitas kita di malam hari dengan makan, minum, tidur, atau bahkan berhubungan suami istri.

Dari sini perlu perhatian bersama agar niat puasa Ramadhan yang akan kita lakukan harus sudah ada minimal sebelum adzan Subuh berkumandang atau sebelum fajar tiba. Namun, membermalamkan niat tidak berlaku dalam puasa sunnah. Artinya, tidak mengapa dan sah-sah saja niat berpuasa sunnah itu baru diniatkan walaupun di waktu Dhuha. Dengan catatan belum makan dan minum.

2 Hal penting tentang niat puasa Ramadhan: Ta’yin An-Niyyah

niat puasa Ramadhan, keutamaan bulan Ramadhan,
Ilustrasi. Foto: iStock

Ta’yin An-Niyyah adalah menentukan niat. Mengingat puasa itu banyak bentuknya, maka dalam meniatkan puasa Ramadhan butuh penentuan dan pengkhususan bahwa yang kita niatkan adalah Puasa Ramadhan, bukan puasa lainnya. Sehingga dinilai tidak cukup jika ada seseorang yang hanya meniatkan puasa secara umum saja.

Ketentuan ini sama halnya dengan ketentuan sholat lima waktu, maka niat shalat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh itu harus ditentutukan. Ketika datang waktu Zuhur maka hendaknya niat sholat Zuhur yang dihadirkan di dalam hati. Jika meniatkan sholat Ashar di waktu Zuhur, maka dipastikan niatnya rusak dan tidak bisa diterima.

3 Hal penting tentang niat puasa Ramadhan: Al-Jazmu bi An-Niyyah

niat puasa Ramadhan, ilustrasi lentera kurma puasa
ilustrasi lentera kurma puasa (Source:
Daily Express)

Al-Jazmu bi An-Niyyah adalah memastikan niat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa niat itu harus pasti, tidak boleh sifatnya menggantung. Karena ragu apakah besok sudah masuk bulan Ramadhan atau belum sehingga sebagian dari umat muslim memasang niat ganda.

Kira-kira dia meniatkannya seperti ini: “Jika saja besok sudah masuk bulan Ramadhan maka saya akan berpuasa wajib Ramadhan, namun jika belum maka saya akan berpuasa sunnah.” Maka model niat menggantung seperti ini dinilai oleh para ulama tidak sah.

Tidak juga sah niat puasa wajibnya sama halnya juga niat puasa sunnah juga tidak sah.

BACA JUGA: Niat Puasa Ramadhan; Sebulan Penuh, atau Setiap Malam?

4 Hal penting tentang niat puasa Ramadhan: Ta’addud An-Niyyah bi Ta’addud Al-Ayyam

Ta’addud An-Niyyah bi Ta’addud Al-Ayyam adalah memperbaharui niat setiap malam. Satu bulan puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada umat Islam boleh jadi 29 hari atau 30 hari.
Setiap hari puasa itu dipisah oleh malam dimana kita semua bebas untuk makan/minum dan melakukan segala apa yang dilarang pada siang harinya.

Kenyataan seperti ini memberikan petunjuk kepada kita bahwa hari-hari puasa Ramadhan itu bukanlah satu kesatuan, dia terpisah satu dengan yang lainnya. Boleh jadi puasa pada hari pertama sah, lalu puasa pada hari kedua batal, dan puasa pada hari ketiga sah, begitu selanjutnya hingga bulan Ramadhan berakhir. Batalnya satu/dua hari puasa Ramadhan tidak bisa membatalkan keseluruhan hari-hari puasa Ramadhan lainnya. Begitu pun sebaliknya, sahnya satu/dua hari puasa ramadhan tidak bisa menjamin sahnya puasa pada sisa hari lainnya. Dari sinilah mayoritas ulama menjelaskan bahwa niat puasa Ramadhan itu harus terus diperbaharui setiap malamnya. []

SUMBER: RUMAH FIKIH

Tags: niat puasaniat puasa ramadhanPuasapuasa ramadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Keutamaan Mencintai Saudara karena Allah

Next Post

Rekomendasi Menu Buka Puasa Ramadhan untuk 30 Hari

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.