• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
1 bulan lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
siswa ,tawuran

Foto: Tempo

0
BAGIKAN

TAWURAN pelajar adalah masalah serius di dunia pendidikan yang berdampak luas, tidak hanya bagi korban dan pelaku, tapi juga mencoreng nama baik sekolah, mengganggu lingkungan masyarakat, dan menghancurkan masa depan siswa itu sendiri.

Namun, alih-alih hanya mengandalkan hukuman berat, pendekatan mendisiplinkan siswa yang sering tawuran harus dilakukan dengan cara yang tegas namun tetap manusiawi dan mendidik.

Berikut ini adalah langkah-langkah efektif untuk mendisiplinkan siswa yang sering terlibat tawuran:

BACA JUGA: 7 Faktor Masih Ada Siswa SMA yang Tidak Bisa Membaca

ArtikelTerkait

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Ciri-ciri Orang Medit

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

1. Identifikasi Akar Masalah

Sebelum memberi sanksi, penting untuk memahami alasan siswa terlibat tawuran. Apakah karena tekanan teman sebaya? Masalah keluarga? Lingkungan sosial yang keras? Atau karena rasa tidak dihargai di sekolah?

Langkah konkret:

  • Ajak siswa berbicara secara pribadi.

  • Libatkan guru BK (Bimbingan Konseling).

  • Undang orang tua untuk diskusi bersama.

Tanpa memahami akar masalah, disiplin hanya akan menyentuh permukaan, bukan menyembuhkan sumbernya.

2. Pendekatan Restoratif (Restorative Justice)

Metode ini fokus pada pemulihan hubungan dan kesadaran moral, bukan hanya hukuman. Siswa diajak untuk memahami dampak negatif dari perbuatannya, meminta maaf kepada korban, dan memperbaiki kesalahan.

Contohnya:

  • Siswa pelaku diminta berdialog langsung dengan korban dan guru, disaksikan orang tua.

  • Siswa membuat surat permintaan maaf atau proyek sosial sebagai bentuk tanggung jawab.

3. Berikan Konsekuensi yang Mendidik, Bukan Sekadar Menghukum

Daripada hanya dihukum skorsing, beri konsekuensi yang mengandung nilai moral dan edukatif.

Contoh tindakan disipliner:

  • Wajib mengikuti pelatihan karakter selama satu minggu.

  • Mengikuti kerja sosial seperti membersihkan sekolah atau membantu masyarakat.

  • Mengisi jurnal harian refleksi tentang perubahan sikap.

4. Libatkan Peran Orang Tua dan Lingkungan

Pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah. Orang tua dan lingkungan juga memegang peran penting dalam membentuk perilaku siswa.

Tindakan yang bisa diambil:

  • Adakan pertemuan rutin dengan orang tua siswa bermasalah.

  • Dorong keterlibatan dalam kegiatan keagamaan, organisasi remaja, atau komunitas positif.

5. Bangun Lingkungan Sekolah yang Positif

Sekolah yang memiliki budaya positif cenderung lebih mampu mencegah kenakalan remaja. Ini termasuk:

  • Guru yang menjadi teladan moral.

  • Kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan produktif.

  • Program mentoring antara kakak kelas dan adik kelas.

Siswa yang merasa dihargai, dilibatkan, dan diberi ruang untuk berkembang cenderung tidak mencari pelarian dalam kekerasan.

6. Perkuat Pendidikan Karakter dan Anti-Kekerasan

Jadikan pendidikan karakter sebagai bagian inti dari kurikulum, bukan hanya pelengkap.

Contoh implementasi:

  • Diskusi kelas tentang empati, kepemimpinan, dan pengendalian diri.

  • Kegiatan simulasi penyelesaian konflik tanpa kekerasan.

  • Undang tokoh inspiratif untuk berbicara tentang dampak buruk tawuran.

BACA JUGA: Hari Santri, Mahasiswa UIN Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina

7. Terapkan Sistem Peringatan dan Pendampingan Bertahap

Buat sistem disiplin yang jelas: peringatan pertama, pendampingan intensif, hingga pembinaan lanjutan jika siswa mengulangi tindakan yang sama.

Tujuannya: memberikan kesempatan bagi siswa untuk berubah, bukan langsung memvonis.

Mendisiplinkan siswa yang sering tawuran bukan sekadar menghentikan perilaku negatif, tetapi membentuk kembali karakter dan arah hidup mereka. Disiplin yang baik adalah yang mampu mengubah, bukan menghancurkan.

Dengan kerja sama antara guru, orang tua, dan siswa itu sendiri, perubahan itu sangat mungkin terjadi. Ingat, di balik siswa yang bermasalah, selalu ada peluang untuk menjadi pribadi yang luar biasa—asal kita sabar membimbingnya. []

Tags: Siswatawuran
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Next Post

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

17 Juni 2025
Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

17 Juni 2025
piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

17 Juni 2025
rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

17 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.