• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Islampos

Al Abbas ibn Abdul Muthalib, Nenek Moyang Dinasti Abbasiyah yang Wafat di Bulan Rajab

by Eneng Susanti
1 tahun ago
in Sirah
Reading Time: 3 mins read
A A
0
nenek moyang dinasti Abbasiyah

Foto: Reddit

DINASTI Abbasiyah merupakan salah satu dinasti muslim yang terkenal dalam sejarah peradaban Islam. Tahukan siapa nenek moyang dinasti Abbasiyah yang wafat pada bulan Rajab?

Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah berdiri pada tahun 750, setelah Abdullah as-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas ibn Abdul Muthalib menggulingkan kekuasaan Dinasti Ummayah. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah sendiri runtuh pada 1517 setelah ditaklukan pasukan mongol.

Nama Abbasiyah bukan diambil dari nama pendiri dinasti ini, melainkan diambil dari nama al-Abbas bin Abdul Muthalib yang juga merupakan salah seorang paman Nabi Muhammad ﷺ. Dia adalah leluhur dari Abdullah as-Saffah, pendiri dinasti Abbasiyah.

BACA JUGA: Menengok Faktor Runtuhnya Dinasti Abbasiyah

ArtikelTerkait

Apa Itu Amul Huzni?

Amalan, Semua Diborong oleh Abu Bakar

Umar bin Khathab pada Lelaki Badui: Wahai Saudaraku, Lekaslah Engkau Makan

Umar bin Khattab Tak Mau Makan Hidangan Lezat di Hadapannya, Kenapa?

Kisah  Al-Abbas bin Abdul Muthalib, nenek moyang Dinasti Abbasiyah

Al-Abbas bin Al Muthalib adalah salah seorang paman Nabi Muhammad ﷺ. Dia adalah salah satu putra kakek Nabi Muhammad ﷺ, yakni Abdul Muthalib.

Syaikh Muhammad Al-Khudari dalam bukunya yang berjudul “Ad-Daulah Al-Abbasiyyah” menjelaskan bahwa Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdul Manaf merupakan keturunan yang masih tersisa di antara saudara-saudaranya yang berjumlah banyak. Akan tetapi jumlah terbesar dan yang membentuk kelompok besar berasal dari dua putranya yakni, Al-Abbas dan Abu Thalib.

Keturunan dari Al-Abbas dan Abu Thalib memenuhi padang rumput, pegunungan, dan daerah-daerah di wilayah Islam, mulai dari ujung wilayah Maroko hingga daerah Transoxania di Asia Tengah. Masing-masing dari kedua Rumah Nasab tersebut merajut sejarah panjang dan penuh kehormatan di antara sejarah umat Islam.

Al-Abbas bin Abdul Muthalib (51-32 H) bernama lengkap Al-Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf Abu Al-Fadhl. Ia merupakan salah seorang tokoh terkemuka Quraisy pada masa Jahiliyah dan pada masa Islam. Nenek moyangnya, pada masa hidupnya menjabat sebagai penyedia layanan bagi jamaah haji, dan pembangunan Masjidil Haram.

BACA JUGA: Kontribusi Bani Abbasiyah dalam Kemajuan Peradaban Islam (1)

Syaikh Muhammad Al-Khudari menjelaskan, ibu Al-Abbas bernama Natilah binti Janab bin Kulaib dari An-Namr bin Qasith salah satu kabilah Rabi’ah bin Nazzar, yang lahir tiga tahun sebelum peristiwa Al-Fil (penyerangan Kakbah oleh tentara gajah), sehingga ia lebih tua tiga tahun dibandingkan usia Rasulullah ﷺ.

Al-Abbas merupakan salah seorang tokoh terkemuka dari Bani Hasyim yang cerdas. Ia adalah sahabat dekat Abu Sufyan Shakhr bin Harb.

Ketika Islam datang, Al-Abbas merupakan salah satu tokoh yang tulus membantu perjuangan Rasulullah, meskipun tidak memperlihatkan secara terbuka tentang keislamannya. Dialah orang yang mengendalikan urusan Rasulullah bersama kaum Anshar ketika berhijrah.

Ketika kaum kafir Quraisy keluar menuju Badar, putra-putri Al-Abbas dipaksa keluar bersama mereka. Karena itulah, Rasulullah berkata kepada para sahabatnya dalam Perang Badar, “Barangsiapa di antara kalian bertemu dengan Al-Abbas, Thalib, Uqail, Naufal, dan Abu Sufyan, maka janganlah membunuh mereka. Karena sesungguhnya mereka dipaksa keluar berperang.”

Al-Abbas merupakan salah satu tawanan dalam Perang Badar lalu menebus dirinya, Uqail bin Abi Thalib, Naufal bin Al-Harts bin Abdul Muthallib, kemudian kembali dan menetap di Makkah. Selama keberadaannya di Makkah ini, Al-Abbas senantiasa berkirim informasi kepada Rasulullah ﷺ tentang berbagai hal. Di sana terdapat orang-orang beriman yang merasa kuat karena dukungan dan kehadirannya. Al-Abbas merupakan penolong bagi keislaman mereka.

BACA JUGA: Kontribusi Bani Abbasiyah dalam Kemajuan Peradaban Islam (2-Habis)

Al-Abbas berkeinginan keras untuk bertemu dengan Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah berkirim surat kepadanya untuk ikut berhijrah. Akhirnya beliau mengizinkan dan memerintahkannya untuk berhijrah ke Madinah sebelum Fathu Makkah dan ikut bersama beliau dalam pembebasan tersebut.

Al-Abbas merupakan salah satu faktor penyelamat Abu Sufyan dan kemauannya mengikuti seruan Rasulullah, “Barangsiapa masuk rumah Abu Sufyan, maka dia aman?”

Al-Abbas ikut berperang dalam Perang Hunain dan memberikan peran terbaik di dalamnya. Setelah itu, Al-Abbas keluar ke Madinah dan menetap di sana. Rasulullah sangat mencintai dan menghormatinya. Karena itulah, para khalifah mengikuti jejak, sikap, dan perlakuan beliau sesudahnya terhadapnya.

Al Abbas menderita tuna netra di akhir hayatnya, dan memiliki 35 riwayat dalam buku-buku hadis. Al-Abbas meninggal dunia pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, pada hari Jumat tanggal 26 Rajab, tahun 32 H, dan dimakamkan di pemakaman Al-Baqi. []

Referensi:
Ad daulah al Abbasiyah/Karya: Al Khudori/Penerbit: Beirut Mu’asasah al Kitab al Saqofiyah/Tahun: 1995
Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Bani Abbasiyah/Karya: Syaikh Muhammad Al-Khudari/Penerbit: Pustaka Al Kautsar

Tags: Al-Abbas ibn Abdul MuthalibDinasti Abbasiyahnenek moyang Dinasti Abbasiyah
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Diajarkan Rasulullah SAW, Ini Cara Perlakukan Istri

Next Post

Hukum Suami Tolak Ajakan Istri untuk Berjima

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Foto: Freepik

Apa Itu Amul Huzni?

6 Juni 2023
Abu Bakar

Amalan, Semua Diborong oleh Abu Bakar

30 Mei 2023
Nabi Sulaiman, Kecerdasan Nabi Sulaiman, Fakta Nabi Dzulkifli, Umar bin Khattab, Abu Jahal, Abu Dzar Al-Ghifari, Fakta Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Rasulullah, Utsman bin Affan, Keutamaan Utsman bin Affan, Nabi Musa, Nabi Khidir, Umar bin Khattab, Abu Hurairah, Ali bin abi Thalib, umar bin khattab, Said bin Amir, Mukjizat Nabi di Gua Tsur, Nabi Ishaq, Ustman bin Affan, Utsman bin Affan, Abdullah ibn Umar, Nabi Ibrahim, Umar bin Khathab. Ashabul Kahfi

Umar bin Khathab pada Lelaki Badui: Wahai Saudaraku, Lekaslah Engkau Makan

29 Mei 2023
amalan umar bin khattab Pekerjaan adalah Ibadah, Umar Bin Khattab, Fakta Umar bin Khattab,

Umar bin Khattab Tak Mau Makan Hidangan Lezat di Hadapannya, Kenapa?

28 Mei 2023
Please login to join discussion

Terbaru

jima, Suami Durhaka pada Istri, Sebab Futur, Suami Dayyuts, Cara Menghilangkan Bau pada Sepatu, neraka, Stroberi Parents, Batas Waktu Suami Tinggalkan Istri

Batas Waktu Suami Tinggalkan Istri

by Haura Nurbani
9 Juni 2023
0

Berapa lama batas waktu suami tinggalkan istri? 

Istri Haid, Cara Jaga Gairah Istri, Persiapan Malam Pertama

Jangan Langsung Gass, Ini 4 Persiapan Malam Pertama buat Pengantin Baru, Huhuy!

by Haura Nurbani
9 Juni 2023
0

Buat pengantin baru nih, berikut adalah persiapan malam pertama agar berkesan dan tak terlupakan!

Karim Benzema

Resmi, Wak Haji Karim Benzema Pindah ke Al-Ittihad Digaji Rp 3,1 Triliun!

by Amang Dede
9 Juni 2023
0

Dengan tambahan Benzema, Al-Ittihad diprediksi akan memiliki kesempatan bersaing untuk Liga Pro Saudi dan Liga Champions Asia.

Putri Ariani

Ini Sosok Putri Ariani, Remaja Berhijab yang Dapatkan Golden Buzzer Simon Cowell di America’s Got Talent 2023

by Amang Dede
9 Juni 2023
0

Putri Ariani mengaku bahwa ia kerap mendapatkan perundungan karena memiliki fisik yang berbeda.

Terpopuler

No Content Available
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.