• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 1 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Membungkus Makanan Sisa

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

0
BAGIKAN

Oleh : Raidah Athirah

(Perantau di Polandia)

 

“OALAH Mbak, jauh -jauh keluar negeri hanya untuk belajar ngebungkus makanan sisa toh?”

ArtikelTerkait

Hari Nakbah dan Izzudin Al-Qassam: Makna Sejarah bagi Rakyat Palestina

Perjanjian Hudaibiyah dan Gencatan Senjata Hamas-Amerika

Karakter Bani Israil, Pasca Kezaliman dan Kebangkitan

Kelak, Tidak Ada Tempat Bagi Penjajah Israel

Mungkin begitulah yang terlintas melihat kebiasaan saya hari ini. Memang benar tempat dimana kita tinggal akan turut serta membentuk karakter hidup.

Sejak menetap di Polandia, saya tak sungkan meminta pegawai restaurant untuk membungkus makanan yang tidak bisa saya habiskan saat itu. Entah mengapa saya sudah tak lagi peduli dengan pandangan orang lain tentang apa yang saya lakukan.

BACA JUGA: Penelitian: 1 dari 5 Kematian di Dunia Disebabkan Makanan

Bukankah salah satu sifat syaitan adalah boros.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27)

Saya tak pernah malu untuk menceritakan bahwa saya adalah kaki ringkih diantara ribuan pengungsi di tahun 1999.

Dengan segala keterbatasan, Allah Tuhan Yang Maha Memperjalankan membuka jalan dan langkah untuk tetap menyelesaikan pendidikan .

Saya sadar akar dimana saya berasal. Membuang makanan adalah bukan kebiasaan dalam keluarga. Ibu saya adalah sosok paling inspiratif terkait kebiasaan ini. Dan sejak menikah kebiasaan ini semakin kukuh saya pelajari dari Ibu mertua.

Advertisements

Saya pernah bekerja sebagai pembantu ketika masa berada dalam pengungsian di Maluku Utara. Tekanan-tekanan hidup itu telah mengukuhkan hati untuk mengingat nikmat dan kuasaNya.

Maka saya menetapkan kembali hati dan pikiran tentang adab -adab yang baik dalam dunia modernitas yang kadang membingungkan.

Membungkus makanan sisa tidak akan pernah merendahkan derajat saya di mata manusia. Dan lagi bukan urusan saya untuk berlelah hati mencari tahu apa pendapat orang lain tentang saya.

Ingatlah asal saudara! Mengapa demikian? Dengan merenung sejenak akan perjalanan hidup, Saudara akan paham bahwa dibandingkan mengeluh tentang rasa kekurangan, sudah sepantasnya lisan senantiasa mengingat nikmat-Nya.

Siapalah saya hari ini. Hanya seorang fakir.  Saya menulis ini untuk terus mengingatkan hati yang rapuh dan mudah silau terhadap dunia .

Pakaian yang indah dan gaya yang elegan tidak akan pernah membuat saya melupakan tempat dimana akar saya tertanam.

Membungkus makanan sisa adalah jati diri saya di negeri orang. Mengapa saya tak lagi malu?

Saya membayar makanan itu dengan hasil keringat. Sudah hak saya untuk membawa pulang makanan yang telah saya bayar. Adapun ketika saya berada dalam pertemuan-pertemuan international saya mengingatkan diri bahwa saya mewakili agama dan bangsa. Tingkah laku menjadi cermin siapa saya.

Sebelum saya menyendokkan makanan ke dalam piring. Saya bertanya kepada diri, betulkah saya akan menghabiskan makanan yang saya ambil? Bila saya kurang yakin, saya mengambil sedikit sekali makanan .

Pengendalian-pengendalian diri akan mengingatkan diri akan rasa syukur.

Mengapa saya menceritakan hal yang mungkin sebagian saudara anggap ” kampungan ”

Waktu itu di akhir tahun 1999. Almarhum Bapak menggandeng tangan kurus gadis kecil mengunjungi sanak keluarga guna meminta bantuan keuangan untuk keperluan membeli baju seragam .

BACA JUGA: Dianjurkan Alquran, 4 Makanan Ini Menyehatkan

Makanan jangan ditanya. Apa yang ada kami makan, tak ada. Kami bersabar.

Di situlah titik balik dan pengingat setelah pikiran “putus asa ” melihat keadaan yang serba tak mungkin.

Almarhum Bapak saya selalu membawa makanan ke rumah walau hanya dua atau tiga potong kue singkong yang sudah diolah sedemikian lezat.

Dengan pengingat inilah saya mendudukkan diri saya hari ini dalam pergaulan dengan sesama manusia.

Membungkus makanan sisa, nikmat mana lagi yang harus didustakan?

Polandia,12 Desember 2018. []

Tags: makanan sisapolandiaraidah athirah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Via Yenny Wahid, Dubes Saudi Minta Maaf soal Cuitannya

Next Post

Bahaya Percaya pada Segala Bentuk Ramalan

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Hari Nakbah dan Izzudin Al-Qassam: Makna Sejarah bagi Rakyat Palestina

1 Juni 2025
Israel, Hamas

Perjanjian Hudaibiyah dan Gencatan Senjata Hamas-Amerika

30 Mei 2025
Mukjizat Nabi Sulaiman, Nasrulloh Baksolahar, Perbedaan Nabi dan Rasul,, Nabi Musa.,, Bani Israil,

Karakter Bani Israil, Pasca Kezaliman dan Kebangkitan

28 Mei 2025
Israel, Yahudi

Kelak, Tidak Ada Tempat Bagi Penjajah Israel

26 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Hari Nakbah dan Izzudin Al-Qassam: Makna Sejarah bagi Rakyat Palestina

Oleh Saad Saefullah
1 Juni 2025
0

Jima, Suami Istri

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0

Ibu Hamil

Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Stress, Apa Bahayanya bagi Janin dalam Kandungan?

Oleh Saad Saefullah
31 Mei 2025
0

Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Oleh Haura Nurbani
31 Mei 2025
0

Syarat Agar Binatang Sembelihan Menjadi Halal, Qurbam, Kurban, Berqurban

Kenapa Aku Tidak Mau Berqurban, Padahal Aku Mampu?

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0

Terpopuler

Perubahan Hormon Perempuan di Usia 40 Tahun: Apa yang Terjadi di Tubuh?

Oleh Yudi
31 Mei 2025
0
bunga, menopause, berhubungan intim, hormon, perempuan

Estrogen adalah hormon utama wanita yang mengatur siklus menstruasi, kesuburan, dan kesehatan organ reproduksi.

Lihat LebihDetails

Akibat Makan Telur Setiap Hari

Oleh Haura Nurbani
30 Mei 2025
0
Akibat Makan Telur Setiap Hari

Apa akibat makan telur setiap hari?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Aku Tidak Mau Berqurban, Padahal Aku Mampu?

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0
Syarat Agar Binatang Sembelihan Menjadi Halal, Qurbam, Kurban, Berqurban

Mobil di garasi berbaris, tak satu pun yang semu, Lalu hatiku bertanya lirih: Kenapa aku tidak mau berqurban, padahal aku...

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Istri yang Toksik

Oleh Dini Koswarini
31 Mei 2025
0
Dosa Suami kepada Istri, Keutamaan Asiyah,. Ciri Istri yang Toksik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri istri yang toksik, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan emosional dan ruhiyah dalam rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.