• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 19 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Perjanjian Hudaibiyah dan Gencatan Senjata Hamas-Amerika

Para penguasa dunia yang sebelumnya enggan mengakui Hamas karena takut dimusuhi Amerika dengan cap "pendukung terorisme," kini mulai membuka diri.

Oleh Saad Saefullah
2 bulan lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Israel, Hamas

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Perjanjian Hudaibiyah dan Gencatan Senjata Hamas-Amerika 1 HamasGENCATAN senjata antara Hamas dan Israel pada Januari 2025 kembali menemui jalan buntu. Pasalnya, Israel kerap melanggar kesepakatan yang telah dibuat, bahkan enggan melanjutkan proses negosiasi. Kalaupun mengirimkan delegasi, mereka tak diberi wewenang untuk mengambil keputusan. Maka muncul pertanyaan penting: apakah perundingan semacam ini masih berguna? Dan bagaimana peran Amerika sebagai mediator?

Untuk memecah kebuntuan, Amerika Serikat akhirnya menghubungi langsung pihak Hamas dan faksi-faksi pejuang lainnya di Doha, Qatar. Sebuah proposal gencatan senjata diajukan, dan Hamas pun menyatakan persetujuan. Meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan pihak Palestina, langkah ini tetap diambil. Bahkan sebelum Ismail Haniyah dibunuh oleh Israel di Iran, Hamas telah lebih dahulu menyatakan setuju atas proposal tersebut.

Apa yang bisa dipetik dari langkah ini? Kita bisa menarik pelajaran dari sejarah Islam, khususnya Perjanjian Hudaibiyah yang terjadi pada masa Rasulullah ﷺ.

Saat itu, tujuan Rasulullah saw pergi ke Mekah adalah untuk menunaikan ibadah Umrah. Namun, kaum Musyrikin Quraisy melarangnya. Padahal para sahabat sangat yakin akan bisa melaksanakan Umrah karena Rasulullah ﷺ telah bermimpi melakukannya. Meskipun akhirnya ibadah itu gagal dilakukan tahun itu, Rasulullah menjelaskan, “Bisa jadi Umrah itu bukan tahun ini.” Sebuah penegasan bahwa perjuangan belum selesai, dan kemenangan kadang menuntut kesabaran.

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Begitu pula dengan perjuangan rakyat Palestina. Mungkin kemerdekaan tidak datang seketika setelah badai perlawanan Al-Aqsa. Namun, jalan menuju kemerdekaan bisa jadi terbuka melalui langkah-langkah strategis seperti kesepakatan gencatan senjata ini. Yang penting adalah terus berjuang.

Rasulullah ﷺ memang gagal melaksanakan Umrah saat itu, tetapi beliau berhasil mengikat perjanjian damai dengan Quraisy. Tujuan jangka pendek memang tidak tercapai, namun dalam jangka panjang, keberadaan kaum Muslimin diakui oleh suku Quraisy, suku terkuat di Hijaz. Ini menjadi pengakuan yang strategis.

Bukankah Quraisy adalah penopang banyak kabilah Arab lainnya, termasuk Yahudi dan kaum Munafik yang memusuhi umat Islam? Maka, perjanjian ini pun menjadi semacam pengakuan tidak langsung dari pihak-pihak tersebut. Dalam konteks kekinian, bukankah Amerika Serikat menempati posisi strategis seperti Quraisy di masa itu? Jika demikian, maka kesepakatan dengan Amerika, betapapun terbatas, bisa menjadi batu loncatan yang sangat penting.

Para penguasa dunia yang sebelumnya enggan mengakui Hamas karena takut dimusuhi Amerika dengan cap “pendukung terorisme,” kini mulai membuka diri. Amerika sendiri yang mengajak duduk bersama. Bukankah ini berarti membuka jalan untuk dukungan internasional yang lebih luas?

Tanda-tandanya mulai tampak: Inggris dan Spanyol menyerukan blokade senjata ke Israel. Beberapa negara Uni Eropa membatalkan perjanjian dagang. Kanada dan Australia pun mulai bersuara keras, padahal sebelumnya mereka pendukung utama Israel. Demonstrasi jalanan di banyak negara pun mulai berubah menjadi tekanan politik nyata.

BACA JUGA:  Jiwa Bertempur Pejuang Palestina dan Penjajah Israel

Menekan penjajah tidak selalu dengan senjata. Kehilangan dukungan dan sahabat adalah penderitaan tersendiri—baik bagi individu maupun dalam pergaulan internasional. Begitulah perubahan terjadi: perlahan tapi pasti, melalui langkah yang mungkin tampak kecil, namun memiliki dampak strategis besar di masa depan. []

Tags: amerikagazahamasisraelpalestinaPerjanjian Hudaibiyahyahudi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sejarah Bulan Dzulhijjah

Next Post

Kenapa Waktu Berjalan Sangat Cepat?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Hamas

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.