• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 30 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Ma’rifat dan Mahabbah Ilahiyyah

Oleh Saad Saefullah
1 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Keimanan yang Dikagumi Rasulullah tawassul, syarat taubat, Mahabbah Ilahiyyah

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

Oleh: Achmad Ghulam Fadel
[email protected]

Ma’rifat dan Mahabbah Ilahiyyah: Abstrak

Ma’rifat adalah pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati, sebagai kelengkapan pengetahuan terhadap Tuhan melalui daya ‘aqliyah yang lazim dikenal dengan al-;ilm billah. Seseoroang yang mencapai titik ma’rifat disebut al-‘arif dan yang mengenal Tuhan dengan daya nalar logikanya, terutama mencapai tauhid disebut al-;alim wal al-ulama.

Sedangkan mahabbah ilahiyyah atau cinta ilahi adalah salah satu dari hal-hal yang menjadi dambaan dan cita-cita setiap hamba-Nya, yaitu suatu perasaan cinta kepada yang Maha Suci, yaitu cinta suci Allah pada makhluk-Nya atau cinta suci terhadap Allah.

Ma’rifat dan Mahabbah Ilahiyyah: Pendahuluan

Pengertian ma’rifat berasal dari kata ‘arafa yang berarti pengetahuan. Ma’rifat juga mengartikan pengetahuan tentang rahasia hakikat agama, yakni ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu yang biasa kita dapatkan pada umumnya.

ArtikelTerkait

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

Medsos dan DNA Kaum Inlander

Perjalanan 22 Tahun Transformasi Sistem Pengelolaan Zakat oleh Negara

Ma’rifat adalah pengetahuan yang objeknya bukan hal-hal bersifat dhohir, akan tetapi lebih mendalam terhadap batin dengan mengetahui rahasianya. Hal ini berdasarkan pada pandangan bahwa akal manusia sanggup mengetahui hakekat ketuhanan, yang berarti satu dan segala yang maujud berasal dari Yang Maha Tunggal.

Ma’rifat digunakan juga untuk menunjukkan pada slah satu tingkatan dalam tasawuf. Dalam makna ini, ma’rifat diartikan sebagai pengetahuan mengenai Tuhan melalui batin, seseorang yang telah mencapai titik ini mampu memiliki rasa takut akan kedahsyatan Tuhan yang Maha Agung dan mampu mencapai mahabbah tehadap Allah.

Cara Menghentikan Kebiasan Masturbasi, Mahabbah Ilahiyyah
Foto: Freepik

Pengetahuan ma’rifat itu demikian lengkap dan jelas hingga jiwa merasa bersatu dengan yang diketahuinya, selanjutnya Prof. Dr. Harun Nasution tokoh islam dan seorang intelektual dan juga merupakan filsuf mengatakan bahwa ma’rifat menggambarkan hubungan rapat dalam bentuk gnosis atau gerakan keagamaan pengetahuan dengan batin, ma’rifat berarti mengetahui Tuhan secara dekat.

BACA JUGA: Kontroversi Ilmu Filsafat Ibnu Sina

Orang-orang sufi mengatakan bahwa ma’rifat, jika mata yang terdapat dalam hati manusia terbuka, maka kepalanya akan tertutup seketika itu hanya Allah yang dilihatnya. Ma’rifat adalah cermin, kalau seorang ‘arif meligat ke cermin itu maka yang terjadi hanya Allah yang akan dilihatnya, yang dilihat baik sewaktu tidur maupun sadar dari tidur.

Ma’rifat dan Mahabbah Ilahiyyah,

Dari beberapa definisi di atas dapat di ketahui, bahwa ma’rifat adalah mengetahui rahasia-rahasia dengan menggunakan hati. Dengan demikian lah tujuan yang dicapai oleh ma’rifat ini adalah mengetahui rahasia-rahasia yang tedapat pada Tuhan.

Alat untuk mecapai ma’rifat adalah qalb atau hati yang telah terdapat dalam diri manusia. Selain sebagai alat untuk merasa, hati juga dapat menjadi alat untuk berfikir, perbedaan qalb dan aql adalah, bahwasannya akal tidak dapat memperoleh pengetahuan sebenearnya tentang Tuhan, sedangkan hati atau qalb bisa mengetahui hakekat dari segala yang ada, dan jika terlimpahkan oleh cahaya Tuhan maka bisa mengetahui rahasia-rahasia Tuhan.

Hati yang telah dibersihkan dari segala perbuatan dosa dan maksiat melalui dzikir dan wirid secara istiqomah dan setelah hati ini disinari oleh cahaya Tuhan, maka akan dapat mengetahui rahasia-rahasia Tuhan.

Proses sampainya cahaya Tuhan terhadap hati ini behubungan erat dengan takhalli, tahalli, dan tajalli. Takhalli yakni mengosangkan diri dari perbuatan tercala dan maksiat melalui bertaubat. Diterusakan dengan tahalli, yakni menghiasi diri dengan akhlakul karimah dan amal ibadah, sedangkan tajalli dapat di katakan puncak atau akhir dari takhalli dan tahalli yakni terungkapnya nur ghaib untuk hati.

Mahabbah Ilahiyyah

Mahabbah ilahiyyah atau disebut dengan cinta ilahi adalah satu dari hal-hal yang menjadi suatu cita-cita dari setiap manusia, dia adalah satu dari dua sisi dalam satu wadah dari seorang sufi, yakni mahabbah dan ma’rifatullah. Mahabbah adalam maqam atau jabatan spiritual seseorang di hadapan Allah.

Bukan kondisi sesaat yang dalam hal ini adalah mencintai lebih dari yang lainnya, yakni mencitai sang pencipta, Allah. Mahabbah ilahiyyah yaitu perasaan cinta terhadap sang pencipta, yakni cinta Allah terhadap makhluk-Nya.

Mahabbah muncul dan tumbuh dalam hati seseorang, bukan karena dorongan atau paksaan, baik oleh akal dan atau nasfu melainkan karena kehendak dan anugerah Allah semata. Maka anugerah tersebut di berikan atas dasar istiqomah seseorang dalam melaksanakan tarekat beragamanya, bukan atas keinginan dan upaya-upaya seseorang, sikap tersebut tertanam dalam hati yang relatf tetap.

Dalam melakukan kajian mahabbah ini, setidaknya terdapat empat aspek yang bisa dikemukakan. Pertama, adalah tentang pengertian, tujuan, dan kedudukan dari mahabbah itu sendiri. Kedua, mengemukakan alat yang digunakan untuk mewujudkan mahabbah. Ketiga, tokoh-tokoh yang memperkenalkan konsep mahabbah. Dan yang keempat adalah pandangan dari Al-Quran dan Hadits tentang mahabbah tersebut.

Pengertian mahabbah dapat diartikan kecenderungan terhadap sesuatu yang sedang berjalan dengan tujuan untuk memperoleh kebutuhan baik yang besifat materi atau spiritual. Mahabbah pada tingkat selanjutnya dapat juga di artikan suatu upaya atau usaha yang sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat rohaniyah tertinggi dengan tercapainya gambaran kedekatannya terhadap Allah.

Ma’rifat dan Mahabbah Ilahiyyah, Tujuan

Sedangkan tujuan dari mahabbah dapat diperoleh dari pemahaman bahwa mahabbah adalah suatu keadaan jiwa yang mencintai terhadap Allah dengan sepenuh hati, sehingga sifa-sifat yang dicintai oleh Allah masuk kedalam diri yang dicintai-Nya. Tujuannya adalah untuk memperoleh kesenangan batiniyah yang sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata, akan tetapi dirasakan oleh jiwa diri kita.

Selain itu, juga dapat menggambarkan mahabbah adalah suatu kondisi atau keadaan seseorang, seperti perasaan senang, sedih, takut, dan sebagainya.

Nama Bulan Hijriah, Mahabbah Ilahiyyah
Foto: Pixabay

Alat untuk mencapai mahabbah dalam diri manusia ada tiga alat yang dapat digunakan behubungan dengan Allah. Pertama, yaitu al-qalb sebagai mengetahui sifat-sifat dari Allah. Kedua, al-ruh sebagai alat untuk mencari keberadaan Allah. Dan yang ketiga adalah, al-sirr yaitu sebagai alat untuk melihat Allah.

BACA JUGA: Mengenal Ibnu Miskawaih, Intelektual Muslim Pendiri Filsafat Akhlak

Arti dari sirr sendiri lebih halus daripada roh dan roh lebih halus daripada qalb. Yang mungkin sirr betempat pada roh dan roh bertempat pada qalb. Sirr muncul dan dapat menerima dari Allah, ketika roh dan qalb suci dan kosong, tidak berisi apapun. Dengan keterangan tersebut, bisa diketahui bahwa alat untuk mahabbah atau mencintai terhadap Allah adalah roh, yaitu roh yang sudah dibersihkan dari perbutan dosa dan maksiat serta dikosongkan dari kecintaan duniawi dan segala apapun itu, melainkan hanya diisi oleh cinta kepada Allah.

Ma’rifat dan Mahabbah Ilahiyyah, Kesimpulan

Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa ma’rifat dan mahabbah salalu berhubungan, baik dalam kedudukannya ataupun pengertiannya. Kalau ma’rifat adalah tingkatan kepada Allah melalui hati (al-qalb), maka mahabbah adalah perasaan kedekatan dengan Allah melalui cinta (ruhiyyah). []

Tags: Mahabbah Ilahiyyah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Cara Mudah Bisa Bersyukur

Next Post

Ketentuan Seputar Qadha Shalat

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Terkait Posts

Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

5 Hal Agar Jadi Manusia Sukses Dunia Akhirat

27 Januari 2023
Rasulullah Tak Bisa Baca Tulis, akad samsarah, Raqib dan Atid, Pekerjaan yang Dilaknat dalam Islam, hikmah

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

25 Januari 2023
JIka ada teman yang ngajak ghibah, tinggalin dia., Hukum Curhat pada Suami Orang, kuliah online, Medsos

Medsos dan DNA Kaum Inlander

23 Januari 2023
zakat

Perjalanan 22 Tahun Transformasi Sistem Pengelolaan Zakat oleh Negara

19 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Rasmus Paludan

Siapa Rasmus Paludan, Politisi Swedia yang Membakar Al-Quran?

Oleh Saad Saefullah
29 Januari 2023
0

“Jika menurut Anda tidak perlu ada kebebasan berekspresi, Anda harus tinggal di tempat lain,” kata Rasmus Paludan kepada massa yang...

Rasmus Paludan

Rasmus Paludan Ancam Akan Bakar Quran Setiap Hari Jumat

Oleh Saad Saefullah
29 Januari 2023
0

Rasmus Paludan menggambarkan tindakannya membakar Quran ini sebagai kebebasan berekspresi.

Ayat Alquran tentang siksa neraka ciri-ciri neraka jahanam

Inilah 4 Ayat Alquran tentang Siksa Neraka

Oleh Eneng Susanti
29 Januari 2023
0

Berikut beberapa ayat Alquran tentang siksa neraka:

naik haji, barang yang dilarang dibawa oleh jamaah, jamaah umrah, jamaah haji 2021

Naik Haji Lebih dari Sekali, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Eneng Susanti
29 Januari 2023
0

Namun, bagimana sebenarnya hukum naik haji lebih dari sekali menurut syariat Islam?

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
25 Februari 2022
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications