• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 25 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Macam-macam Manusia dalam Mengingat Kematian

Redaktur Saad Saefullah
2 tahun ago
in Ibrah
Reading Time: 2min read
0
Di Akhir Zaman, Zina Dilakukan di Jalanan

Foto: Pexels

KETAHUILAH bahwa orang yang tenggelam dengan dunia, gandrung kepada tipu dayanya dan mencintai syahwatnya tak ayal lagi adalah orang yang hatinya lalai dari mengingat kematian; ia tidak mengingatnya bahkan apabila diingatkan ia tidak suka dan menghindarinya. Mereka itulah yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (al- Jum’ah: 8).

Kemudian manusia ada yang tenggelam dalam dunia, ada pula yang bertaubat dan ada pula yang ‘arif. Adapun orang yang tenggelam kedalam dunia , ia tidak mengingat kematian sama sekali. Jika diingatkan ia mengingat semata-mata untuk menyesali dunianya dan sibuk mencelanya. Baginya, mengingat kematian hanya membuat dirinya semakin jauh dari Allah.

Adapun orang yang bertaubat, ia banyak mengingat kematian untuk membangkitkan rasa takut dan khawatir pada hatinya lalu ia menyempurnakan taubat dan kadang-kadang tidak menyukai kematian karena takut disergap sebelum terwujud kesempurnaan taubat dan sebelum memperbaiki bekal.

Dalam hal ini ia dima’afkan dan tidak tergolong ke dalam sabda Nabi saw:

“Barangsiapa membenci pertemuan dengan Allah maka Allah membenci pertemuan dengannya.” (Bukhari dan Muslim)

Karena sesungguhnya ia tidak membenci kematian dan perjumpaan dengan Allah, tetapi hanya takut tidak dapat berjumpa dengan Allah karena berbagai kekurangan dan keteledorannya. Ia seperti orang yang memperlambat pertemuan dengan kekasihnya karena sibuk mempersiapkan diri untuk menemuinya dalam keadaan yang diridhainya sehingga tidak dianggap membenci pertemuan. Sebagai buktinya ia selalu siap untuk menemuinya dan tidak ada kesibukan selainnya. Jika tidak demikian maka ia termasuk orang yang tenggelam kedalam dunia.

Sedangkan orang yang ‘arif, ia selalu mengingat kematian karena kematian adalah janji pertemuannya dengan kekasihnya. Pecinta tidak akan pernah lupa sama sekali akan janji pertemuan dengan kekasihnya. Pada ghalibnya orang ini menganggap lambat datangnya kematian dan mencintai kedatangannya untuk membebaskan diri dari kampung orang-orang yang bermaksiat dan segera berpindah ke sisi Tuhan alam semesta. Sebagaimana diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ketika menghadapi kematian, ia berkata:

“Kekasih datang dalam kemiskinan, semoga tidak berbahagia orang yang menyesal. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa kemiskinan lebih aku cintai dari kekayaan, sakit lebih aku cintai dari kesehatan, dan kematian lebih aku cintai dari kehidupan maka permudahlah kematian atas diriku agar aku segera dapat berjumpa dengan-Mu.” []

Referensi: Intisari Ihya ‘Ulumuddin al-Ghazali Mensucikan Jiwa/ Disusun Oleh: Sa’id Hawa/ Penerbit:Robbani Press

Tags: mengingat kematian
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Inilah Salah satu Penyebab Mendapat Siksa Kubur yang secara Tak Sadar sering Dilakukan

Saat Iblis pun Ingin Bertobat

24 Januari 2021
Hendaknya Seorang Mukmin Takut dalam 6 Hal Ini

Hendaknya Seorang Mukmin Takut dalam 6 Hal Ini

22 Januari 2021
Akad Mudharabah, Apa Itu?

Menepati Janji; Kunci Datangnya Pertolongan Allah SWT

22 Januari 2021
Sedekah Manakah yang Paling Besar Pahalanya? Ini Kata Nabi

Sedekah untuk Mencegah Bencana

24 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Wantim MUI Melihat Jalinan Persatuan Bangsa Indonesia Mudah Melemah

Wantim MUI Melihat Jalinan Persatuan Bangsa Indonesia Mudah Melemah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Dampak Micin Terhadap Perilaku Masyarakat Menurut Ibnu Khaldun
Tahukah Anda

Dampak Micin Terhadap Perilaku Masyarakat Menurut Ibnu Khaldun

Redaktur Sodikin
51 menit ago
15 Balasan bagi Orang yang Suka Menyakiti Hati Orang Lain (2-habis)
Dunia Wanita

Ketika Wanita Menangis

Redaktur Laras Setiani
1 jam ago
Madinah Dipilih WHO sebagai Kota Tersehat di Dunia, Ini Alasannya
Dunia

Madinah Dipilih WHO sebagai Kota Tersehat di Dunia, Ini Alasannya

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
Diet Sehat dengan 4 Buah Ini
Kesehatan

Diet Sehat dengan 4 Buah Ini

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add