• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Lisan Cermin Iman

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
podcast keutamaan menjaga lisan

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

Oleh: Dian Ayu Safitri
KSEI SEF Universitas Gunadarma,
dianayusaf.sef@gmail.com

RASULULLAH bersabda, “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamu. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibn Hajar Al-Haitami berkata, Barang siapa yang beriman kepada Allah, selamat dari azab Allah sampai kepada ridho Allah. Orang yang melaksana kan 3 hal ini, kalau beriman maka ia berbicara yang baik atau diam, kalau ia beriman maka ia memuliakan tamu dan memuliakan tetangga. Maka inilah kesempurnaan iman.

Menurut Ibn Hajar Al-Haitami kalimat ini seperti halnya seorang ayah yang berbicara dengan anaknya untuk memberikan semangat atau motivasi untuk taat. Jadi maksud dari hadits ini adalah agar orang-orang menjaga lisannya, memuliakan tamu dan juga tetangga.

ArtikelTerkait

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

BACA JUGA: Ujian Tergantung Kadar Keimanan

Yaitu hari akhir, tempat dibalasnya segala amal-amal; amal yang baik maupun amal yang buruk. Tidak disebutkan hal lain, selain peringatan dan pengarahan yang membangkitkan jiwa dan membangun ruh, menggerakkan keinginan supaya dilaksanakannya 3 hal yang merupakan tanda orang yang beriman.

Orang yang beriman kepada hari akhir hendaklah ia berkata yang baik-baik. Jadi, apabila sudah jelas apa yang ingin kita ucapkan; baik dan juga benar, tidak menimbulkan hal yang buruk, tidak membawa kepada ucapan yang haram atau makruh, barulah kita berbicara.

Dari hal ini kita ketahui bahwa hendaklah kita berpikir terlebih dahulu sebelum kita berbicara. Kita juga disunnahkan untuk diam meski yang dikatakan adalah mubah. Karena apabila diteruskan untuk berbicara, takut akan jatuh kedalam makruh atau haram. Kalaupun tidak jatuh ke makruh ataupun haram, bisa jadi hanya akan menghabisi waktu untuk hal yang sama sekali tidak ada manfaatnya.

“Tidak satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada malaikat yang mengawasi dan mencatat di dekatnya.” (QS. Qaf: 18). Pada ayat ini Allah menyebutkan bahwa ucapan manusia itu tidak luput dari pencatatam dua malaikat yang tugas nya mencatat perbuatan manusia, termasuk ucapan-ucapan yang mubah sekalipun.

Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa ucapan yang di catat oleh malaikat adalah ucapan-ucapan yang bernilai pahala atau dosa, begitulah pendapat dari Ibnu Abbas r.a. dan pendapat dari sahabat Nabi yang lain.

Seorang hamba hendaklah mengerti tentang zamannya, peduli kepada keadaannya, menjaga lidahnya, memperhatikan urusannya, meninggalkan pembicaraan yang tidak penting. Barangsiapa yang menghitung ucapannya, maka sedikitlah bicaranya yang tidak penting.

Di dalam hadits dijelaskan bahwa ada 2 perkara ringan yang Allah tidak berikan kepada hal lain melainkan seperti 2 hal ini, yaitu diam dan akhlak mulia. Adapun riwayat lain yang menjelaskan bahwa tidak akan lurus iman seseorang sebelum lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sebelum lurus lidahnya.

Imam Thabrani meriwayatkan, seorang hamba tidak akan mencapai hakikat takwa sampai ia bisa menjaga lidah nya. Ada juga riwayat yang menjelaskan bahwa seseorang akan tetap selamat selama seseorang itu diam, karena jika seseorang berbicara, bisa jadi dicatat sebagai pahala atau bisa dicatat sebagai dosa. Imam Ahmad, Imam Nasa’i, dan Imam Tirmidzi juga meriwayatkan, “Ada salah seorang diantara kamu berbicara dengan satu kata dan kata-kata nya diridhoi oleh Allah maka dituliskan Allah ridho-Nya untuk hamba itu sampai hari kiamat. Ada pula orang yang mengeluarkan kata-kata yang buruk, maka dituliskan untuk nya murka Allah sampai hari kiamat”.

Maka dari itu, para ahli hikmah setelah ijma’, menyepakati bahwa induk dari segala hikmah adalah diam. Imam Fudhail bin Iyadh berkata, “tak ada haji, tak ada ribath, tak ada jihad, yang lebih berat daripada menahan lisan”.

Ibnul Mubarok ketika ditanya mengenai nasihat Luqman kepada anaknya, lantas beliau berkata, “Kalaulah bicara itu perak, maka diam adalah emas”. Makna ucapan ini menurut Ibnul Mubarok adalah jika berbicara tentang ketaatan kepada Allah adalah sebuah perak, maka diam dari ghibah, namimah (mengadu domba) adalah emas.

Tetapi apabila melihat kemaksiatan, hukum nya wajib menentangnya dengan tindakan, lisan, dan hati. Menahan diri dari kemaksiatan lebih afdhal daripada melaksanakan ketaatan.

Diam lebih afdhal daripada berbicara, tetapi ada sekelompok dari kalangan salaf yang mengatakan bahwa berbicara itu lebih afdhal karena manfaatnya lebih besar. Imam Abul Qashim Al-Qushayri berkata, “Diam itu adalah selamat, diam pada waktu yang tepat adalah sifat para tokoh, berbicara pada saat nya kita harus berbicara adalah akhlak terbaik. Aku mendengar Abu Ali Ad-Daqqaq berkata, siapa yang diam ketika kebenaran diinjak-injak, maka ia adalah setan bisu”. Adapun orang-orang yang melawan nafsu itu lebih memilih diam daripada berbicara karena mereka paham bahwa berbicara lebih banyak salah dan di dalamnya ada keberuntungan yang akan memunculkan sifat puji yang pada akhirnya akan memunculkan keinginan agar orang-orang terkagum-kagum. Menahan berbicara ini salah satu cara dari induk nya riyadhoh. Imam Dzul-Nun Al-Misri mengatakan, “Orang yang paling menjaga dirinya adalah orang yang paling bisa mengendalikan lisan nya”.

BACA JUGA: Inilah Dosa Lisan, Besar tapi Terasa Kecil

Maka kesimpulannya adalah selayaknya bagi orang yang beriman kepada Allah; sebenar-benarnya iman, beriman kepada akhirat; bahwa ada balasan baik dan buruk, maka ia mempersiapkan diri; mempersiapkan dari menolak segala hal yang tidak baik, melaksanakan perintah Allah, menjauhi semua yang dilarang Allah, dan yang terpenting adalah bagaimana kita mengendalikan diri kita karena kita sama seperti menggembala hewan gembala. Maka ia bertanggung jawab atas setiap anggota tubuhnya.

Karena seperti yang kita ketahui bahwa maksiat yang paling besar dan membuat kita terjerumus adalah maksiat lidah. Maka ucapkanlah kata-kata yang baik dan tahan lidahmu. []

Tags: Cermin ImanlisanLisan Cermin Iman
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ilmuwan: Tiap Tahun, Poros Bumi Bergeser 10 Sentimeter

Next Post

Hikmah dari Rasa Lapar

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

mata, mata kuning

Penyebab Mata Bisa Berwarna Kuning, Hati-hati Kondisi Penyakit Ini

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat

Jenis-jenis Karbohidrat yang Lebih Berbahaya daripada Gula

Oleh Dini Koswarini
15 Mei 2025
0

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.