• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 29 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Kisah Kapal Ertugul, Tragedi yang Mengeratkan Hubungan Jepang dan Kesultanan Ottoman

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: 
Hürriyet Daily News

Ilustrasi. Foto: Hürriyet Daily News

0
BAGIKAN

SULTAN Abdul Hamid II, pemimpin kesultanan Ottoman (Utsmaniyah) pada sekitar abad ke-18, pernah mengirimkan delegasi ke Jepang. Hubungan persahabatan Turki-Jepang telah dibangun pada masa itu.

Meski sudah berinteraksi sejak abad ke-15, hubungan diplomatik resmi antara dunia Islam dengan Kekaisaran Jepang baru dimulai pada akhir abad ke-19. Dua tren paralel tiba-tiba menggelitik minat orang-orang Muslim dan Jepang antara satu sama lain. Tren yang pertama terkait dengan imperialisme Eropa di dunia Islam. Sementara, tren yang kedua adalah kemunculan Jepang sebagai kekuatan politik di Asia dan kemampuannya bertahan melawan kekuatan Eropa yang predator.

BACA JUGA: Praktik Baik Warisan Tradisi Ottoman, Ini 6 Cara Hidup Sehat ala Masyarakat Turki

Kapal perang bernama Ertugrul pun dikirim Sultan Abdul Hamid II ke Jepang pada 1889. Itu membuka pintu yang lebar terkait hubungan diplomatik kedua pemerintahan.

ArtikelTerkait

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

Kapal perang yang mengangkut 609 pe laut Utsmaniyah itu ditugaskan membawa hadiah untuk Kaisar Meiji (yang memerintah Jepang antara 1867-1912). Sebelum Sultan Abdul hamid II mengirimkan Ertugrul ke Jepang, salah seorang saudara laki-laki dari Kaisar Meiji sudah lebih dulu mengunjungi Istanbul (ibu kota negara Utsmaniyah), dua tahun sebelumnya.

Ertugrul berhasil tiba di Jepang dengan selamat. Sesampainya di sana, penumpang kapal itu disambut dengan keramahan yang luar biasa oleh para pimpinan dan rakyat Negeri Matahari Terbit. Namun, nahas, da lam perjalanannya kembali ke Istanbul pa da 1890, topan besar menghantam Ertugrul saat kapal itu sedang berada di perairan se latan Jepang. Bencana tersebut menyebab kan tewasnya 550 penumpang kapal itu dan hanya menyisakan 69 orang yang selamat.

Nasib Ertugrul memang berujung tragis. Namun, misi pelayaran terakhirnya berhasil membentuk hubungan positif antara Kesultanan Turki Utsmaniyah dan Kekaisaran Jepang.

“Sampai sekarang, orang-orang Je pang dan Turki selalu rutin memperingati in si den Kapal Ertugrul setiap lima tahun sekali, meskipun rezim yang memerintah di kedua negara telah berulang kali mengalami pergantian,” ungkap Ketua Pusat Studi Islam Je pang, Prof Salih Mahdi al-Samarrai, dalam artikelnya berjudul “Islam in Japan Before 1900”, sebagaimana dikutip dari Republika.

Pada 1892, atau tepatnya dua tahun pascainsiden Kapal Ertugrul, seorang cendekiawan Jepang bernama Torajiro Yamada tiba di Istanbul. Tujuannya berkunjung ke ibu kota Kesultanan Turki Utsmaniyah ketika itu adalah untuk menjalankan misi sosial dan politik yang ia terima dari negaranya.

Di negerinya, Torajiro dikenal sebagai pemuda yang terpelajar. Dia memainkan peranan penting dalam kampanye penggalangan da na di kota-kota besar Jepang, untuk menyan tuni keluarga para pelaut Utsmaniyah yang tewas dalam Insiden Kapal Ertugrul.

BACA JUGA: Melalui Kesultanan Ottoman, Islam Masuk ke Jepang Sebelum Tahun 1900

Pada saat melakukan penggalangan dana tersebut, Torajiro mendapati bahwa simpati yang ditunjukkan masyarakat Jepang terhadap saudara-saudara Turki mereka sangatlah luar biasa. Dalam waktu relatif singkat, jumlah uang yang terkumpul mencapai 5.000 yen—atau setara 100 juta yen (hampir Rp 12 miliar) dengan nilai mata uang saat ini.

Advertisements

Kekaisaran Jepang pun lantas meminta Torajiro untuk mengantarkan langsung uang itu ke Istanbul. Setelah misinya di Istanbul selesai, lelaki itu lalu mengunjungi Mesir. Dia memutuskan untuk menetap di sana selama 20 tahun berikutnya.

Selama berada di Mesir, Torajiro berusaha melakukan semua yang dia bisa untuk mempererat hubungan politik dan budaya antara Kekaisaran Jepang– Kesultanan Turki Utsmaniyah.

Pada kemudian hari, Torajiro Yamada memutuskan untuk memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Abdul Khalil Yamada. Dia pun tercatat sebagai orang asli Jepang kedua yang memeluk Islam setelah Seitaro Noda—yang mengganti namanya menjadi Abdul Haleem Noda. []

 

Tags: IslamjepangOttoman
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Gagal Memercayai Orang…

Next Post

Benarkah Membaca Surat Al-Waqi’ah Bisa Melancarkan Rezeki?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Presiden Soekarno

Hari-hari Terakhir Presiden Soekarno

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

kurban

Akibat Orang Kaya Tapi Tidak Mau Berkurban: Tinjauan Hukum dan Etika Islam

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0

suami istri bosan berhubungan intim, jima'

7 Dampak Medis dan Psikologis Jika Suami Istri Lama Tidak Berjima’

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0

Perilaku Aneh, Overthinking

KUIS: Apakah Saya Orang Overthinking?

Oleh Dini Koswarini
29 Mei 2025
0

suami

Wahai Para Suami, Ingatlah Ini … Jika Engkau Perlakukan Istrimu dengan Kasih Sayang

Oleh Dini Koswarini
29 Mei 2025
0

Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2025
0

Terpopuler

Apakah Sering Minum Kopi Bisa Merusak Ginjal?

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2025
0
Akibat Menahan Buang Air Kecil, Tempat Kerja, Kopi

Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak, karena tergantung pada jumlah konsumsi,kopi kondisi kesehatan individu, dan gaya hidup secara keseluruhan.

Lihat LebihDetails

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

Oleh Yudi
28 Mei 2025
0
10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, haji, haji mabrur, Dzulhijjah

Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, hari yang sangat mulia di mana doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Spesial

Oleh Haura Nurbani
21 Juni 2023
0
10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Mengapa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sangat spesial? Para ulama mengarahkan kita untuk meningkatkan amal ibadah kita di hari-hari ini.

Lihat LebihDetails

Penyebab Perempuan Terkena Kista di Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0
kista

Namun, pada usia mendekati menopause, risiko kista berubah menjadi jenis yang lebih kompleks dan berpotensi ganas juga meningkat.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.