• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Fiksi

Ikhwan Memesona itu Haram

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Fiksi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Pixabay

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

Oleh: Ramadani Ann Al-Qohirohiyyah

MALAM itu, sungguh tak ada yang spesial. Shakila masih lesu, mendekap bantal lalu pandangan menerawang ke luar jendela. Ada harap yang tak kunjung terpenuhi, rasa rindu membuncah. Sesosok pemuda rupawan telah menawan hatinya, Fauzi. Perkenalan yang tidak disengaja, dari sebuah grup Komunitas Penulis Indonesia di media sosial facebook.

Tulisan yang sering ia posting banyak membahas tentang syiar islam serta dakwah terkini. Shakila juga berkomunikasi dengannya lewat pesan pribadi, sekadar bertanya alamat hingga hal lainnya. Percakapan demi percakapan telah berlangsung, namun malam kemarin ada sesuatu yang terjadi, Shakila membalikkan badan. Posisinya masih terbaring di atas kasur, dengan posisi tubuh menghadap ke langit-langit kamar.

“Dek, sudah siap menikah?” tanya Fauzi saat chatting.

ArtikelTerkait

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

Suamiku Mantan Majikanku

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

Tentu saja pertanyaan tersebut dinanti sebagian wanita dari orang yang dicintainya. Begitu juga Fauzi, bermaksud untuk ta’aruf, namun Shakila tidak semudah itu memberi jawaban. Justru menjawab dengan kalimat berbelit, mengalih topik serta bersikap acuh tak acuh, hingga Fauzi berujar bahwa dirinya telah menutup diri. Padahal bukan seperti itu maksudnya, tapi Shakila membiarkan Fauzi dengan sangkaannya sendiri. Mau ditahan pun tidak mungkin; kita adalah pikiran masing-masing.

BACA JUGA: Bantal Guling

Sehari setelah kejadian malam itu, Shakila pergi mengunjungi sahabatnya Rukayyah. Mereka berdua duduk di sofa ruang keluarga, kebetulan suami dari sahabatnya itu sedang tidak berada di rumah. Shakila menumpahkan semua pikirannya, bercerita perihal Fauzi yang telah mendominasi hati juga ruang pikirnya akhir-akhir ini.

“Aku harus apa, Rukayyah?” ujarnya sangat gundah.

“Jauhi dia … mungkin itu bukan cinta tapi nafsu,” seru Rukay.

Shakila menatap ruangan dengan hampa; peristiwa ini mengingatkannya kembali pada kejadian beberapa tahun silam. Saat itu ia telah mengutarakan rasa cinta pada ikhwan yang tengah menuntut ilmu di Turki, Raffa; teman seangkatan di Madrasah Aliyah dulu. Namun, lagi-lagi pikiran gadis ini menerawang jauh ke depan, sebab Raffa berstatus seorang pelajar, ia khawatir pernyataan itu akan mengganggunya. Esoknya, Shakila memutuskan pertemanan dengan Raffa, menafikan segala rasa yang sempat tertanam dalam hatinya.

“Mungkin ini bukan cinta, tapi nafsu. Maafkan aku!” ujar Shakila pada Raffa di saat chatting terakhirnya dua tahun silam.

Meskipun begitu, Shakila merasa tidak enak hati. Hingga detik ini masih memikirkan Raffa, bukan bersebab cinta; tapi rasa bersalah telah pergi menjauh di saat yang sama mengutarakan cinta. Ah, sungguh rumit membahas cinta, pikirnya.

Advertisements

“Mengapa kalian tidak mencoba saling ta’aruf?” Rukayyah memandang gadis itu dengan wajah bersemangat.

Shakila menggelengkan kepala, Rukayyah menasihati gadis itu dengan santun serta bijaksana. Menurutnya, jika secara fisik maupun psikologis belum siap untuk menikah, maka segala hal yang dilarang agama; masalah interaksi dengan ikhwan juga dilarang, apapun bentuknya. Shakila menyanggah, interaksi dengan Fauzi hanya sebatas chatting, bukankah itu hal biasa. Rukayyah mengangguk lalu tersenyum, kembali memaparkan masalah interaksi tadi, katanya jika benar hanya sebatas chatting, bukan tidak mungkin kalau sampai memikirkannya.

“Benar, aku selalu memikirkannya ….” ujar Shakila.

“Nah, kalau begitu artinya sudah biasa. Cinta hadir karena terbiasa, kalau tidak dibiasakan mungkin tidak akan cinta!”

Shakila mulai mengerti, sebenarnya dia tahu, tapi rasa kagum berlebihan menutup tabir ilmu yang pernah dikuasainya itu. Rukayyah menghidangkan semangkuk sup hangat, dan kedua wanita tersebut menikmatinya sembari membahas keseharian yang dilewati Rukayyah selama berumah tangga. Suka duka menjalani kehidupan berdua, meski awalnya sepasang suami istri itu tidak mengenal satu sama lain.

Mereka dijodohkan, ridha atas pilihan orang tua, juga ridha karena jodoh langsung dipilih Allah. Sebagai makhluk-Nya, kita harus melabuhkan rasa cinta pada Sang Maha Cinta, bukan meliarkan nafsu berkedok cinta. Karena cinta itu sesungguhnya suci, tidak akan ternodai.

BACA JUGA: Bukan Romansa Biasa

Setibanya di rumah, Shakila mengambil benda layar putih seukuran telapak tangan yang terhubung dengan dunia maya itu, mencari nama Fauzi, dan memilih tombol delete contact.

“Fauzi, maafkan aku. Mungkin ini juga bukan cinta tapi nafsu!” Shakila menghapus pertemanannya dengan Fauzi, demi cinta.

Betapa pun indahnya pesona seorang ikhwan ketika belum halal, maka ia tetap tidak halal. Shakila berusaha menaati perintah Allah untuk menjauhi zina; sebab zina bukan hanya persetubuhan. Zina mata dengan melihat yang diharamkan, zina tangan dengan menuliskan sesuatu yang memudharatkan, serta indera tubuh lainnya. Ada lagi zina terbaru; zina pikiran. Berimajinasi bahwa seseorang itu telah kita miliki, mencipta daya khayal fantasi, tentu tidak akan dibenarkan dalam islam.

Malam ini, Shakila memandang langit yang tiada berbintang. Perihal jodoh telah ia serahkan sepenuhnya pada pemilik-Nya. Meskipun telah menghapus beberapa ikhwan yang sempat bersemayam di hatinya, semua dikarenakan rasa cinta pada Sang Maha Cinta. Bukankah lebih baik saling bertemu dalam do’a, berujar tasbih tahmid memuji keagungan-Nya, maka suatu hari nanti, insyaaAllah jodoh terbaik akan datang. Asal mau memantaskan diri dulu; berlaku santun, berujar baik, dan benar.

“Ikhwan memesona itu haram ….” ujarnya sembari tersenyum. []

Tags: cerpen
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Benarkah Hari Sabtu Penuh Tipu Daya?

Next Post

Hikmah Diharamkannya Bangkai

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Palestina, Semangka, tanah, Pelajaran dari Gaza, Palestina, Palestina

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

6 November 2023
Hadits tentang Sabar, Konsultasi Kesehatan, Puisi Terakhir WS Rendra

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

10 Oktober 2023
KDRT, Balasan bagi Orang yang Suka Memaki dan Menyakiti Orang Lain, Suamiku

Suamiku Mantan Majikanku

17 Agustus 2023
cantik, Rukun Islam, Amal Penghapus Dosa

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Makanan Pencegah Flu, Keistimewaan Buah-buahan di Surga, Buah-buahan, Buah-buahan

Buah-buahan yang Bagus untuk Dikonsumsi setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

cemburu

Kenapa Banyak Suami Muslim Tak Punya Rasa Cemburu saat Ini?

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Penyebab Matinya Hati

Berikut adalah penyebab ngantuk tapi tak bisa tidur, secara umum dan cara mengatasinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.