BAGAIMANA hukum gombalan atau rayuan dalam pandangan Islam?
Rayuan dan kata-kata gombal biasanya diumbar lelaki untuk mencapatkan simpati perempuan yang memikat hatinya. Perempuan yang lebih mengedepankan perasaan biasanya lemah saat mendengar kata-kata romantis.
Hukum Gombalan: Tidak boleh, karena …
Kata-kata yang indah dan terlalu puitis itu tak ubahnya semacam sihir yang membuat kaum Hawa klepek-klepek.
Kata-kata romantis atau gombalan bisa menipu seseorang. Bahkan, terkadang gombalan juga disalahgunakan untuk menipu. Padahal, gombalan yang baik hanyalah sekedar untuk mencairkan suasana. Bukan gombalan yang mengandung maksud tertentu seperti yang diucapkan seorang playboy.
BACA JUGA: Kalau Istri Ngambek, Gombal No 33!
Dalam beberapa hal, gombalan juga terkadang mengandung unsur kebohongan. Sedangkan bohon itu sendiri adalah dosa.
Nabi ﷺ bersabda:
إن من البيان سحراً
“Sesungguhnya sebagian dari Al-bayan (susunan kata-kata yang indah) adalah sihir”.
Mengenai hadis ini, ulama menjadi bahwa kata-kata berlebihan atau terlalu memaksakan puitis dan bersajak itu tidak baik.
Mengingat semua hal itu, maka hukum gombalan itu tidak diperbolehkan. Terutama jika dilakukan oleh pasangan yang belum mengikat pernikahan.
Digombalin, Bagaimana menyikapinya?
Memang, biasanya justru kata-kata puitis itu yang di sukai oleh kebanyakan wanita. Bahkan, rayuan gombal seorang pria juga disertai hadiah yang beraneka ragam. Hal itu tentu sulit ditolak. Nah, bagaimana menyikapinya?
Cukup menyikapinya dengan penolakan yang baik. Dengan memberikan dia nasehat yang membuatnya tetap tegar dan bersemangat. Karena pada hakikatnya dia adalah saudara kita yang sedang menuju kejalan yang salah.
Hukum Gombalan: Boleh, jika …
Romantisme tidak sepenuhnya salah jika itu berada dalam naungan hubungan yang halal. Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.
“Aku bermimpi melihatmu di dalam tidur…”, kata Rasulullah. “Engkau dibawa malaikat dengan tabir sepotong kain sutera yang sangat bagus. lalu malaikat itu berkata padaku, ‘ini isterimu!’ setelah aku buka tabir itu, tampaklah wajahnya dan ternyata itu adalah engkau. maka aku berkata, ‘kalau hal ini dari sisi Allah pasti akan terlaksana.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA: Gombal
Perkataan beliau dalam mengungkapkan kasih sayang kepada istrinya sangat indah. Tentu Rasulullah ﷺ tidak berdusta akan hal ini.
Beliau memang mengungkapkan apa yang beliau lihat terhadap Aisyah.
Lalu, bagaimana caranya kita mengikuti hal yang sama dengan menilai secara objektif dan tidak terjebak dalam gombalan-gombalan semu?
Untuk mengungkapkan hal yang semanis itu, gombalan dibolehkan untuk diungkapkan kepada pasangan kita dinilai sangat perlu untuk menjaga hubungan keharmonisan keluarga. Karena islam mengerti akan hal ini dengan memberikan 3 tempat yang boleh kita melakukan dusta, sesuai dengan hadis Rasulullah ﷺ:
“Rasulullah ﷺ membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya.” (HR. Ahmad).
Diriwayatkan pula:
قالت أم كلثوم : ولم أسمعه يرخص في شئ مما يقول الناس إلا في ثلاث : يعني : الحرب ، والإصلاح بين الناس ، وحديث الرجل امرأته والمرأة زوجها
“Ummu Katsum berkata: Aku tidak pernah mendengar Rasul ﷺ memberi keringanan bagi ucapan (bohong) yang telah diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu, ketika perang, ketika dalam proses mendamaikan antara sesama manusia, serta perkataan (gombalan) suami kepada istrinya, atau istri kepada suaminya.”
Tentu dustanya bukan untuk mengelabuhu atau berbohong. Bukan untuk mengkhianati juga. Atau bukan untuk menyembunyikan sesuatu yang harusnya diketahui bersama atau mengada-ngada kebohongan untuk sesuai yang tak perlu, bukan itu semua.
BACA JUGA: Katakan Cinta
Melainkan gombalan ini menguatkan ikatan, memotivasi,dan menghargai. Dustanya bisa ungkapan romantis yang menyanjung penampilan, bisa dengan pujian masakan istri. Sederhana saja ucapannya tapi dengan gaya romantisnya untuk istri. Ini dapat memperkuat ikatan suami dan istri.
Cinta yang hakiki adalah cinta yang Bangun di atas tali pernikahan. Karena pernikahan adalah Satu-satunya jalan sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan untuk bisa menjalani asmara. Pernikahan merupakan sunnah Nabi ﷺ. Di dalamnya terdapat banyak berbagai macam keberkahan dan hal-hal yang positif. Dengan pernikahan seseorang bisa menjalani asmara tanpa berdosa karena telah menjadi halal.
Jadi, gombalan itu hanya diperbolehkan jika terkait dengan hal tersebut di atas. []
SUMBER: DALAM ISLAM