• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
muhammadiyah

Foto: muhammadiyah.or.id

0
BAGIKAN

Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48 1 MuhammadiyahPERHELATAN akbar Muhammadiyah tahun ini kian dekat. Gegap gempita penyambutannya meriah di setiap daerah. Muktamar Muhammadiyah ke- 48 yang akan diadakan di Solo pada November ini disambut hangat tidak hanya di Solo, tapi juga di berbagai daerah. B

erbagai acara diadakan oleh masing-masing Pimpinan Daerah Muhammadiyah dengan ragam kegiatan yang menarik. Gerak jalan sehat, bazar produk UMKM, tabligh akbar, dan bakti sosial adalah sebagian acara yang diadakan untuk menyambut Muktamar.

Selain itu, berbagai acara seni budaya juga ikut menyemarakkan serangkaian kegiatan penyambutan Muktamar. Sebagai contoh, PD Muhammadiyah Bantul menggelar pentas seni dan budaya dalam penyambutannya.

Ragam seni serta budaya yang diselenggarakan antara lain Pameran Lukisan Anak, Panggung Puisi & Sastra, Launching Ontologi Puisi, dan Dialog Seni dan Budaya. Penampilan angklung dan keroncong tak luput ikut memeriahkan acara tersebut.

ArtikelTerkait

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

Apresiasi seni juga nampak di acara puncak Muktamar. Rencananya, pada Malam Mangayubagyo Muktamar Muhammadiyah akan dilakukan Penyerahan Anugerah Kebudayaan kepada 3 Maestro Keroncong Solo, yakni Pak Gesang (alm.), Bu Waldjinah, dan Didi Kempot (alm.). Ketiganya dianggap sebagai seniman musik asli Solo yang berjasa besar bagi perkembangan musik keroncong, langgam, dan campursari di tanah air.

Geliat Seni Budaya di berbagai acara Muktamar menunjukkan bahwa Muhammadiyah menerima kearifan budaya.

Dalam perspektif budaya yang berkaitan dengan tradisi lokal keislaman, Muhammadiyah sering dikritik sebagai gerakan budaya yang kering dan cenderung anti terhadap budaya lokal. Hal ini tentunya bisa jadi menjadi masukan agar Muhammadiyah berbenah dan lebih mudah diterima oleh masyarakat luas, salah satunya melalui seni dan budaya.

Jika selama ini sejumlah penilaian diberikan kepada Muhammadiyah sebagai gerakan civil society, gerakan keagamaan, ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan, maka selanjutnya perlu ditambah sebagai perspektif budaya.

BACA JUGA: Peristiwa 23 Februari, Wafatnya Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan

Menurut Hasyim¹, indikator yang dapat dilihat untuk menilai Muhammadiyah sebagai gerakan budaya diantaranya adalah, pertama, gerakan Muhammadiyah telah menjadikan nilai-nilai dari akar semua budaya sebagai sasaran utama yang perlu dirubah, misalnya merubah nilai yang semula sinkretis (campur aduk antara nilai Islam dengan bukan Islam) menjadi nilai yang Islami.

Kedua, Muhammadiyah menjadikan sektor pendidikan sebagai instrumen untuk perubahan masyarakat.

Ketiga, Muhammadiyah telah berhasil mengembangkan potensi seni budaya masyarakat (modern) yang merupakan alternatif pada zamannya, misalnya beladiri Tapak Suci, seni teater muslim, sastra dari puitisasi terjemahan Al Quran, dan lain sebagainya.

Advertisements

Keempat, pada awal perkembangannya, sebenernya Muhammadiyah cukup akrab dengan berbagai potensi seni budaya tradisional (lokal) seperti wayang, gending Jawa, ketoprak muslim, reog dan tari dengan kostum menutup aurat, dan lain sebagainya.

Hubungan dengan seni budaya memburuk ketika pada tahun 1960an seni tradisi lokal banyak mengalami politisasi dan dijadikan alat perjuangan politik untuk melawan serta menjelekkan citra umat Islam.

Merujuk sejarah, “Dakwah Kultural untuk Pencerahan Bangsa” menjadi tema sidang Tanwir Muhammadiyah di Denpasar pada tahun 2002. Ketua PP Muhammadiyah saat itu, Ahmad Syafi’i Ma’arif, dalam majalah Suara Muhammadiyah edisi No.2/Th.ke-87/16-31 Januari 2002, mengungkapkan bahwa tema tersebut merupakan paradigma baru dan komitmen Muhammadiyah sebagai bagian dari anak bangsa guna membantu dan mengatasi kondisi bangsa Indonesia yang tengah tercabik-cabik oleh krisis multidimensional.

Selanjutnya, Sidang Tanwir Muhammadiyah Makasar 2003 merekomendasikan dakwah kultural sebagai pendekatan sekaligus metode dakwah di Muhammadiyah.

Melalui sidang Tanwir tersebut, Muhammadiyah memantapkan metode dakwah kultural ke depan agar menampilkan pola pemahaman agama secara santun terhadap lokalitas. Setelah pencanangan strategi dakwah kultural, Muhammadiyah bersikap lebih toleran, lapang dada, mau menerima dan menghargai adanya budaya lokal.

Menurut Muarif ², dakwah kultural dapat dipahami sebagai pendekatan sekaligus metode untuk menyikapi keberadaan lokalitas secara arif. Perspektif dakwah kultural yang digunakan untuk memahami keberislaman umat bukan atas dasar purifikasi, melainkan lebih mengakui khazanah budaya lokal.

Dalam aplikasi praktisnya, dakwah kultural membutuhkan keberadaan lokalitas sebagai medium penyampaian ajaran islam. Dalam hal ini, dakwah kultural lebih memposisikan kebudayaan lokal sebagai medium untuk memperkenalkan ajaran islam secara murni melalui proses berkelanjutan.

Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48 2 Muhammadiyah
Pra-Muktamar Muhammadiyah yang digelar di UMM | Foto: umm.ac.id

Melalui metode purifikasi, dakwah Muhammadiyah terkesan kurang apresiatif terhadap budaya lokal. Akibatnya, dakwah Muhammadiyah terkesan sangat garang dalam memberangus budaya lokal.

Melalui dakwah kultural, budaya lokal dapat dijadikan medium penyebaran ajaran islam dengan tetap memperhatikan beberapa aspek kebudayaan yang dipandang bersebarangan dengan ajaran islam agar berangsur-angsur senafas dengan ajaran islam.

BACA JUGA: Fatmawati, Kreator Sang Saka Merah Putih dari Muhammadiyah

Sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan kegiatan terhadap apesiasi seni, maka Muhammadiyah perlu menggalakkan kegiatan pentas seni budaya, lomba-lomba, dan sarasehan budaya di Seluruh Indonesia.

Sudah sewajarnya apabila Muhammadiyah melalui dakwah kulturalnya mulai memperhatikan dan memberikan semangat untuk membangkitkan kembali budaya lokal, terutama yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam, khususnya persoalan akidah.

Ketika geliat budaya kelihatan, maka hal ini menjadikan gerakan Muhammadiyah dikenal oleh masyarakat luas sebagai gerakan yang ramah budaya. []
_________
1.Hasyim, Mustofa W. “Menjadikan Muhammadiyah Sebagai Organisasi yang Ramah Budaya” dalam Soeratno,dkk., “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya : Suatu Warisan Intelektual yang Terlupakan”, 2009
2.Mu’arif . “Dakwah Kultural : Mencermati Kearifan Dakwah Muhammadiyah” dalam dalam Soeratno,dkk., “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya : Suatu Warisan Intelektual yang Terlupakan”, 2009

Tags: MuhammadiyahMuktamar Muhammadiyah ke-48
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Pilar Amal Shalih

Next Post

Kapolri Imbau Bikin atau Perpanjang SIM Jangan Lewat Calo, Kalau Ada Laporkan ke Sini

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Taaruf, Setrum, Rasulullah

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

12 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia

Cara Mengatasi Insomnia, Setengah Jam InsyaAllah Langsung Segera Tidur!

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

Makanan Pencegah Flu, Keistimewaan Buah-buahan di Surga, Buah-buahan, Buah-buahan

Buah-buahan yang Bagus untuk Dikonsumsi setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

cemburu

Kenapa Banyak Suami Muslim Tak Punya Rasa Cemburu saat Ini?

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Oleh Haura Nurbani
7 Mei 2025
0
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Berikut adalah daftar pekerjaan bergaji tinggi yang kini hilang atau hampir punah karena kemajuan teknologi, perubahan ekonomi, atau pergeseran gaya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.