• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 10 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Tanya Jawab Ramadhan

Bersuka Cita saat Hari Idul Fitri/Idul Adha, Bolehkah?

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Tanya Jawab Ramadhan
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: worldbulletin

Ilustrasi. Foto: worldbulletin

17
BAGIKAN

TANYA: Bolehkah menampakan kegembiraan dan suka cita di hari raya Idul Fitri, Idul Adha, malam 27 Rajab, malam nisfu Sya’ban dan hari Assyura?

JAWAB: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan bahwa apabila yang demikian dilakukan pada Idul Fitri/ Idul Adha maka boleh selama dalam batasan-batasan syari’at. Seperti bersuka cita dengan hidangan makan dan minum sebagaimana sabda Nabi (yang artinya) : “Hari-hari Tasyrik adalah hari hari makan dan minum serta dzikrulloh.” Yaitu tiga hari setelah Idul Adha menikmati nikmat Allah azza wa jalla. Demikian juga Idul Fitri selama dalam batasan batasan syar’i.

BACA JUGA: Tradisi Khas Ramadhan dan Idul Fitri di Era Ottoman

Adapun pada malam 27 Rajab, Malam niysfu Sya’ban, hari Asy syura maka tidak boleh merayakan/ memperingatinya dengan kegembiraan sebagaimana sabda Nabi (yang artinya): “Berhati-hatilah kalian dengan perkara baru dalam agama, sesunguhnya setiap bid’ah (perkara baru) dalam agama adalah sesat.“

ArtikelTerkait

2 Hukum tentang Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan

4 Hukum Meminum Obat Pencegah Haid supaya Bisa Puasa Sebulan Penuh

9 Pertanyaan tentang Puasa Qadha dan Jawabannya

Bolehkah Mengulang Bacaan Surat yang Sama ketika Shalat Tarawih?

Kemudian, anggapan malam 27 Rajab adalah malam isra mi’rajnya Nabi Muhammad adalah tidak benar dalam sejarah Islam. Pun kalau seandainya itu benar, maka tidak boleh dirayakan sebagaimana ‘ied dan dirayakan dengan ibadah, karena yang seperti ini tidak pernah ada pada zaman Nabi. Adapun hari Asy syura’ yang dianjurkan adalah berpuasa pada hari itu. Puasa pada hari itu dikatakan oleh Nabi: “menghapuskan dosa dosa tahun sebelumnya”.

Nabi pun memerintahkan agar berpuasa sehari sebelum dan sesudah puasa Asy syura dalam rangka menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asy syura saja. []

SUMBER: QURANDANSUNNAH

Tags: Idul AdhaIdul Fitrilebaransuka cita
Share17SendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Masjid Raya Paris, Simbol Penghormatan kepada 100 Ribu Pejuang Muslim

Next Post

Kisah Ferdous, Atas Hal Apa Kelak Kita akan Diingat?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

mimpi basah di siang hari Ramadhan, Ilustrasi tidur miring kanan

2 Hukum tentang Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan

25 April 2022
mitos tentang haid, hukum meminum obar pencegah haid, Zikir Wanita Haid, implikasi haid bagi seorang muslimah

4 Hukum Meminum Obat Pencegah Haid supaya Bisa Puasa Sebulan Penuh

21 April 2022
diet keluarga rasulullah, kurma tasbih teko air minum gelas puasa qadha

9 Pertanyaan tentang Puasa Qadha dan Jawabannya

18 Mei 2021
fakta unik seputar tarawih, Macam Shalat Sunah, yang mengharuskan sujud sahwi, arah pandangan mata ketika shalat, keutamaan sujud shalat

Bolehkah Mengulang Bacaan Surat yang Sama ketika Shalat Tarawih?

5 Mei 2021
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist