• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Minggu, 29 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Ramadhan Tanya Jawab Ramadhan

9 Pertanyaan tentang Puasa Qadha dan Jawabannya

by Eneng Susanti
1 tahun ago
in Tanya Jawab Ramadhan
Reading Time: 3 mins read
0
diet keluarga rasulullah, kurma tasbih teko air minum gelas puasa qadha

Ilustrasi kurma tasbih teko air minum gelas puasa qadha (Source: Freepik)

PUASA qadha dapat dilakukan muslim usai Ramadhan. Mulai dari bulan Syawal hingga Sya’ban, sebelum memasuki Ramadhan berikutnya. Namun, tak sedikit yang masih belum memahami tentang ini. Permasalahan seperti kapan dan bagaimana pelaksanaannya masih jadi pertanyaan di kalangan muslim.

Nah, berikut ini beberapa pertanyaan seputar puasa qadha disertai jawabannya yang dikutip Islampos dari Buku Rahasia Puasa menurut 4 Mazhab.

1 Berapa kali harus qadha?

Bagi orang yang membatalkan puasa Ramadhan dengan sengaja atau karena sebab-sebab lain yang menyebabkan dia wajib qadha, maka jumlah hari puasa qadhanya sama dengan jumlah hari batalnya dia puasa.

Misalnya, dia batal puasa 3 hari, maka dia wajib qadha sebanayak 3 hari.

BACA JUGA: 7 Ketentuan dan Larangan Puasa Qadha yang Harus Kamu Ketahui

2 Puasa qadha pada hari apa?

Siapa yang ingin melakukan qadha puasa, hendaknya memilih hari yang boleh digunakan untuk puasa sunah. Jangan memilih hari-hari yang diharamkan berpuasa. Ini merupakan pendapat jumhur ulama dari 4 mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hanbali).

3 Bagaimana hukmnya jika puasa qadha dilakukan bersama puasa nazar?

Jika seseorang berniat puasa nazar pada hari tertentu, dia tidak boleh berpuasa qadha di hari yang sama. Ini merupakan pendapat dari Mazhab Maliki dan Syafi’i. Sementara mazhab Hanafi dan Hanbali membolehkannya. Lebih lanjut, mazhab Hanbali berpendapat bahwa boleh puasa qadha dan nazar bisa diqadha di hari lain.

4 Bagaimana jika mengqadha puasa di bulan Ramadhan berikutnya?

Puasa Ramadhan disertai niat qadha puasa Ramadhan tahun lalu, maka puasanya tidak sah. Orang yang melakukan itu harus mengqadha puasanya yang tahun lalu serta puasanya yang tahun ini. Karena puasa Ramadhan hanya untuk puasa wajib pada tahun tersebut. Itu adalah pendapat dari mazhab Maliki, Syafi’I, dan Hanbali.

Sementara menurut mazhab Hanafi, puasa Ramadhannya sah, dan orang tersebut hanya wajib mengqadha puasanya yang tahun lalu.

5 Bagaimana hukumnya orang yang menunda qadha hingga tahun depan atau tahun berikutnya lagi?

Ada beberapa poin yang perlu dipahami.

  • Jika sebelum bulan Ramadhan berikutnya masih ada sisa hari yang cukup untuk mengqadha tanggungan puasa tahun sebelumnya, maka puasa qadha wajib ditunaikan secepatnya. Ini merupakan pendapat mazhab Syafi’I, Maliki dan Hanbali. Sedangkan menurut mazhab Hanbali, itu tidak wajib langsung ditunaikan, tetapi hukumnya sunah untuk dilaksanakan.
  • Siapa yang menunda qadha hingga tahun kedua, maka di samping wajib qadha, dia juga wajib membayar fidyah. Ini menurut mazhab Maliki, Syafi’I dan Hanbali. Sedangkan jumhur ulama 4 mazhab bersepakat bahwa jika orang tersebut bisa melakukan qadha sebelum datang Ramadhan tahun depan, tapi diasengaja tidak melakukannya, maka dia wajib membayar fidyah.
  • Jika dia ingin melakukan qadha beberapa tahun selanjutnya, selain wajib qadha dia wajib membayar fidyah. Ini pendapat mazhab Hanafi, Maliki dan Hanbali. Sementara pendapat mazhab Sayafi’I, dia hanya wajib qadha. Selain itu, dia wajib membayar fidyah sebanyak jumlah hari puasa qadha dikalikan jumlah tahun yang dia lewati. Misalnya, A memiliki tanggungan qadha 10 hari dan baru melaksanakan qadha tersebut setelah 5 tahun terlewati. Maka, dia wajib membayar 50 fidyah.

6 Apakah qadha harus dilakukan secara beruntun tanpa putus?

Ulama 4 mazhab berpendapat, disunahkan melakukan puasa qadha secara beruntun. Namun, boleh juga dilakukan secara terpisah.

7 Apakah qadha wajib dilaksanakan langsung usai Ramadhan, tanpa jeda?

Ulama 4 Mazhab bersepakat bahwa orang yang memiliki tanggungan qadha puasa, disunahkan menunaikan qadha setelah tanggal 1 Syawal. Namun, dia boleh menundanya hingga Ramadhan tahun depan.

Lebih lanjut, Mazhab Syafi’i berpendapat, jika qadha disebabkan batalnya puasa Ramadhan yang disengaja, maka puasa qadhanya harus ditunaikan secepatnya.

BACA JUGA: Puasa Qadha, Ini Aturannya

8 Bagaimana dengan tanggungan puasa qadha orang yang meninggal?

Loading...

Jika belum sempat melakukan puasa qadha Karena sempitnya waktu, sakit,musafir, atau tidak mampu, maka tidak ada tanggungan qadha baginya. Ini merupakan pendapat jumhur ulama 4 mazhab. Namun, jika sebelum meninggal dia tidak mengqadha puasa padahal sebenarnya dia mampu melakukannya, maka ahli warisnya wajib menunaikan fidyah untuknya .

Fidyah tersebut diambil dari harta peninggalannya. Namun, jika tidak ada harta yang ditinggalkan, maka yang menanggungnya adalah ahli warisnya atau ada pengganti yang melakukan puasa qadha untuk almarhum. Jika ada orang selain kerabatnya yang bersedia melakukan puasa qadha tersebut, maka puasanya sah. Ini merupakan pendpat mazhab Syafi’i.

9 Bagaimana dengan qadha puasa sunah?

Mazhab Syafi’i dan Hanbali berpendapat, orang yang berpuasa sunah dan batal, tidak wajib mengqadha puasa sunahnya. Sementara menurut mazhab Hanafi dan Maliki, puasanya tetap haris dilanjutkan dan wajib mengqadhanya.

Mazhab Syafi’i dan Hanbali berpendapat, mengqadha puasa sunah itu hukumnya sunah.

Selain itu, ulama 4 mazhab bersepakat, jika seseorang melaksanakan puasa pada hari-hari yang diharamkan puasa seperti Idul Fitri dan Hari Tasyrik, lantas dia membatalkan puasanya tersebut, maka dia tidak wajib qadha. []

Referensi: Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab/Karya: DR. Thâriq Muhammad Suwaidân/Penerbit: Maghfirah Pustaka/Tahun: 2013

Tags: fidyahJawabanPertanyaanPuasa QadhaQadha
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Jaminan Rumah di Jannah untuk Mereka yang Melakukan Ini!

Next Post

6 Pernyataan Sikap FLP atas Tindakan Israel terhadap Palestina

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

mimpi basah di siang hari Ramadhan, Ilustrasi tidur miring kanan

2 Hukum tentang Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan

25 April 2022
hukum meminum obar pencegah haid, Zikir Wanita Haid, implikasi haid bagi seorang muslimah

4 Hukum Meminum Obat Pencegah Haid supaya Bisa Puasa Sebulan Penuh

21 April 2022
fakta unik seputar tarawih, Macam Shalat Sunah, yang mengharuskan sujud sahwi, arah pandangan mata ketika shalat, keutamaan sujud shalat

Bolehkah Mengulang Bacaan Surat yang Sama ketika Shalat Tarawih?

5 Mei 2021
Sahabat Berusia Muda, ahli surga, melihat masjid sunah harian

Kapan Waktu Masuk dan Keluar Masjid untuk I’tikaf?

5 Mei 2021
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Ilustrasi Foto: 
Okezone Lifestyle

Ini Cara Aman Penderita Penyakit Jantung Menjalankan Puasa

by Dini Koswarini
2:30 pm
0

...

doa agar dijauhkan dari kemiskinan, Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, munajat terbaik,

Siapakah Orang yang Celaka di Bulan Ramadhan?

by Eneng Susanti
11:30 am
0

...

Tips memilih kurma:, tujuh manfaat kurma

7 Keutamaan Memberi Makan Buka Puasa

by Eppi Permana Sari
5:31 pm
0

...

Keutamaan Shalat Berjamaah, Sebab Sulit Bangun Malam, Hidayah Shubuh

Petunjuk I’tikaf dari Rasulullah

by Adam
10:45 am
0

...

perluasan masjid nabawi

Kerugian Manusia di Bulan Ramadhan (1)

by Adam
8:45 am
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.