• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 28 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Bagaimana Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan?

Oleh Saad Saefullah
6 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Muryanto/Islampos

Foto: Muryanto/Islampos

0
BAGIKAN

HADITS Nabi saw yang menyatakan bahwa pada bulan Ramadhan setan dikerangkeng oleh Allah SWT artinya sebagai berikut, “Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu sorga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu,”([HR. Muslim).

Dalam hadis di atas, pembelengguan setan (wa shufidat as-syayaathiin) secara bahasa berarti bahwa Allah swt mengikat mereka dengan tali atau rantai seperti halnya di dunia nyata. Itu maknanya secara hakiki. Namun pemaknaan secara hakiki itu belum tentu jadi alternatif satu-satunya. Yakni benar begitu adanya. Buktinya para ulama pun pada berbeda pendapat dalam memaknadi “shufidat as-syayaathiin” tersebut.

Ada yang memaknainya secara hakiki: setan itu memang hakikatnya dibelenggu selama Ramadhan, tidak bisa menggoda manusia lagi. Dan ada pulan yang menggunakan makna majaz : bukannya setan terbelenggu sepenuhnya secara hakiki, dia masih bebas berkeliaran, cuma tidak mempunyai kesempatan luas untuk menggoda manusia, pintu-pintu rahmat dan ampunan dibuka Allah seluas-luasnya.

BACA JUGA: Puasa Ramadhan Kita Diterima, Apa Tandanya?

ArtikelTerkait

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

Inilah 4 Keutamaan Ibadah Kurban Menurut Quran dan Hadits

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Dan memang benar banyak sekali amal kebajikan yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan. Bersedekah, menyantuni anak yatim, memberi bebuka pada orang yang berpuasa, salat tarawih, salat tahajud, kegiatan dzikir pun meningkat pesat. Sesuai dengan firman Allah “Sesungguhnya hambaku tidak ada kekuasaan bagimu (iblis) atas mereka, kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang sesat,” [QS. Al-Hijr:43].

Dan pada ayat lain : “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah SWT, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya,” [QS. Al-A’raf:201].

Pekerjaan-pekerjaan inilah yang sebenarnya bisa juga dianggap membelenggu setan sehingga tidak banyak kesempatan baginya menggoda orang-orang yang berpuasa. Hal mana sangat berbeda jauh dibanding dengan bulan-bulan selain Ramadhan. Itulah makna majaznya.

Memang, bisa jadi masih kemaksiatan masih ada, namun sangat berkurang drastis. Menentukan waktu shalat di kutub yang perbedaan waktunya tidak bisa diketahui dari peredaran matahari karena pergantian malam dan siang terjadi setahun sekali (tiap 6 bulan) dengan cara menyesuaikan dengan daerah lain dimana waktu-waktu shalatnya teratur.

Dalam hal ini kita bisa mengambil patokan daerah mana saja selain kutub yang peredaran waktunya ‘normal’ selama 24 jam, yaitu daerah-daerah di katulistiwa. Kalau ada ulama yang lebih mengutamakan Mekkah dijadikan patokan, itu tentu, di samping, karena waktunya yang teratur (masuk daerah katulistiwa), juga lebih mendekati praktek keseharian Nabi saw.

Yang mendasari ketentuan seperti ini adalah jawaban Nabi menanggapi pertanyaan seorang sahabat tentang kewajiban salat di daerah yang satu harinya menyamai seminggu (di Mekkah) atau sebulan atau bahkan setahun. “Wahai Rasul, bagaimana dengan daerah yang satu harinya (sehari-semalam) sama dengan satu tahun, apakah cukup dengan sekali salat saja?” Rasul menjawab “Tidak. Tapi perkirakanlah sebagaimana kadarnya (pada hari-hari biasa),” [HR. Muslim].

Permasalahan adanya surga dan neraka merupakan permasalahan ghaibiyaat (di luar jangkawan akal) yang mau tidak mau kita harus mengimaninya. Dalam hal ini banyak sekali ayat atau hadis menerangkan tentang adanya surga sekaligus bagaimana keadaannya (silahkan baca surah as-Shaffaat:41-49, Yasin: 55-58, Shaad: 49-54, az-Zukhruf: 70-73, ad-Dukhan: 51-57, dan masih banyak lagi).

BACA JUGA: Tentukan 1 Ramadhan atau 1 Syawal Pakai Metode Hisab, Bolehkah?

Advertisements

Adapun pendekatan secara logika untuk mengetahui eksistensi surga dan neraka di akhirat kelak, para ulama mengaitkannya dengan keadilan Tuhan terhadap hambanya. Dalam arti bahwa jika pembalasan di akhirat (surga dan neraka) itu tidak ada, maka konklusi logisnya Tuhan itu tidak adil, karena membebaskan orang-orang yang berbuat maksiat dan ingkar terhadap perintah-Nya tanpa ada balasan sedikitpun, sedangkan orang mukmin yang terus berjuang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak mendapatkan sesuatu.

Maka dari itu sudah menjadi keharusan dan wewenang bagi-Nya untuk membalas dan menghukumi semua perbuatan menusia di dunia, baik dan buruknya. Di sinilah letak keadilan Tuhan, yaitu menyediakan surga bagi orang-orang yang taat dan neraka bagi orang-orang yang ingkar.

Di samping itu, dalam banyak ayat kita selalu menemukan perintah-perintah Allah swt selalu dibarengi dengan janji-janji bagi yang mematuhinya dan ancaman bagi yang ingkar, hal tersebut secara implisit mengisyaratkan bahwa Allah swt menjadikan dua hal tersebut sebagai cita-cita akhir dari segala perbuatan manusia.

Adapun setelah itu mau ke mana. Wallahu a’lam, itu sudah di luar jangkauan akal. Dan tak perlu kita mengkoreknya. Yang penting bagi kita adalah bertakwa kepada-Nya. []

SUMBER: PESANTRENVIRTUAL

Tags: bulan ramadhansetansetan dibelenggu bulan ramadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bagaimana Para Ulama Salaf dan Khalaf Terjatuh dalam Bid’ah?

Next Post

Begini Sejarahnya Penetapan Kalender Hijriah

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

27 Mei 2025
pernikahan, ta'aruf

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

27 Mei 2025
Syarat Agar Binatang Sembelihan Menjadi Halal, Qurbam, Kurban

Inilah 4 Keutamaan Ibadah Kurban Menurut Quran dan Hadits

27 Mei 2025
Keutamaan Sabar, Teman

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

26 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama, Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Ini Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0

Micin

Benarkah Micin Bikin Bodoh?

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Sunnah, Marah

Jangan Marah

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

pernikahan, ta'aruf

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Menguburkan Ari-ari Bayi, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Rizka Kurniasari
4 Maret 2020
0
Foto: Mummy

ada sebuah kepercayaan yang berkembang jika ari-ari bayi tersebut tidak dikuburkan, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada si bayi

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Oleh Haura Nurbani
26 Mei 2025
0
Keutamaan Sabar, Teman

Tidak semua orang layak dijadikan teman dekat. Sebab, pergaulan sangat berpengaruh terhadap cara kita berpikir, bersikap, bahkan menentukan arah hidup...

Lihat LebihDetails

Larangan Memotong Kuku ketika Hendak Berkurban dan 2 Hikmahnya

Oleh Haura Nurbani
6 Juli 2022
0
Hari Kiamat, memotong kuku, Hukum Mewarnai Kuku, Sebab Kenapa Harus Memotong Kuku, Tanda Tubuh Tak Mendapat Nutrisi dengan Baik, Cara Potong Kuku dalam Islam, Gunting Kuku

Salah satu perkara yang sering dibicarakan adalah larangan untuk memotong kuku menjelang Idul Adha.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.