• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 17 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Bagaimana Anjuran Khutbah pada Shalat Gerhana?

Redaktur Eneng Susanti
2 tahun ago
in Khutbah
Reading Time: 2min read
0
Bagaimana Anjuran Khutbah pada Shalat Gerhana?

Foto: Majelis Tafaqquh Fiddin

KHUTBAH dikenal dalam beberapa pelaksanaan shalat sunah seperti shalat Jumat, shalat Idul fitri, dan shalat idul Adha. Demikian juga dengan shalat gerhana.

BACA JUGA: Khutbah

Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, menceritakan khutbah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat, matahari mulai terlihat. Lalu beliau berkhutbah kepada para sahabat. Beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya. Lalu beliau menyampaikan,

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah, tidak mengalami gerhana karena kematian orang besar atau karena kelahiran calon orang besar. Jika kalian melihat peristiwa gerhana, perbanyak berdoa kepada Allah, perbanyak takbir, kerjakan shalat, dan perbanyak sedekah.

Lalu beliau mengatakan,

Wahai ummat Muhammad, demi Allah, tidak ada dzat yang lebih pencemburu dari pada Allah, melebihi cemburunya kalian ketika budak lelaki dan budak perempuan kalian berzina. Wahai Ummat Muhammad, demi Allah, andai kalian tahu apa yang aku tahu, kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. (HR. Bukhari 1044 & Muslim 2127).

Pada pelaksanaan shalat gerhana juga dikenal syariat terkait khutbah. Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai hukum khutbah shalat gerhana.

Pendapat pertama menyebut, khutbah tersebut dianjurkan. Ini merupakan pendapat Imam as-Syafii dan salah satu pendapat Imam Ahmad.

An-Nawawi ketika menyebutkan pendapat yang menganjurkan khutbah, beliau mengatakan,

Ini merupakan pendapat jumhur . dan dinukil oleh Ibnul Mundzir bahwa ini pendapat jumhur. (al-Majmu’, 5/59).

Dan ini pendapat yang dikuatkan oleh Imam Ibnu Baz dan Imam Ibnu Utsaimin. Mereka berdalil dengan hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas.

Pendapat kedua tidak menganjurkan khutbah. Ini pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad menurut riwayat yang masyhur.

Sementara hadis Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas, dipahami bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan khutbah karena hendak menjelaskan beberapa hukum terkait gerhana. Untuk meluruskan pemahaman mereka tentang peristiwa gerhana. (al-Mughni, 2/144).

Loading...

Sementara itu, madzhab Malikiyah mengatakan bahwa dianjurkan untuk memberikan nasehat setelah shalat gerhana. Namun bentuknya bukan seperti khutbah.

Ahmad as-Shawi mengatakan, dianjurkan untuk memberikan nasehat setelah shalat gerhana, artinya bentuknya bukan khutbah. Karena tidak ada khutbah untuk shalat gerhana. (Bulghah as-Salik, Ahmad as-Shawi, 1/350).

Dan pendapat yang lebih mendekati adalah pendapat jumhur ulama. Karena ini yang sesuai dengan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terlepas dari latar belakang khutbah yang beliau sampaikan.  Mengingat, yang namanya khutbah, tujuannya tidak hanya terbatas untuk menyelesaikan satu kasus. Tapi disesuaikan dengan semua kasus yang ada di masyarakat. (Ihkam al-Ahkam, 2/352).

Jadi, anjuran itu kembali kepada pedoman yang disunahkan Rasulullah SAW melalui hadisnya. []

SUMBER: KONSULTASi SYARIAH

Tags: khutbahshalat gerhana
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Di Malaysia, Pedagang Makanan Dilarang Buka Sebelum Pukul 2 Siang

Khutbah Jumat – Urgensi Pedagang Jujur dalam Islam

15 Januari 2021

Khutbah Jumat – Istiqomah untuk Meraih Kejayaan

8 Januari 2021
Batas Waktu Shalat Dhuha, Sampai Kapan?

Khutbah Jumat – Urgensi 2 Kalimat Syahadat

25 Desember 2020
Perayaan Maulid dan Muhasabah Cinta Nabi

Khutbah Jumat – Jangan Serampangan Merealisasikan Cinta Kepada Nabi 

18 Desember 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
kriminalisasi habib rizieq

TGB Yakini Pemimpin di Indonesia Perlu Menjabat Dua Periode

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Doa Penangkal Santet atau Sihir
Dunia Ghaib

Doa Penangkal Santet atau Sihir

Redaktur Yudi
1 jam ago
Hiy, 5 Hal Ini Katanya Bisa Bikin Kamu Didatangi Hantu atau Jin, yang Benar Sih?
Dunia Ghaib

Hiy, 5 Hal Ini Katanya Bisa Bikin Kamu Didatangi Hantu atau Jin, yang Benar Sih?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago
Perbedaan Windows 32 dan 64 Bit, Apa Saja?
Muslimtech

Perbedaan Windows 32 dan 64 Bit, Apa Saja?

Redaktur Sodikin
2 jam ago
Wanita, Bersyukurlah! Begini Nasib Wanita Sebelum Datang Islam
Tahukah Anda

Wanita, Bersyukurlah! Begini Nasib Wanita Sebelum Datang Islam

Redaktur Dini Koswarini
3 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add