• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 23 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Inilah Bacaan Bilal Idul Fitri

Oleh Eneng Susanti
1 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
sunah azan, Syariat seputar hari tasyrik, bacaan bilal Idul Fitri, menjawab iqamat, amalan, seni azan, bacaan ketika mendengar azan

Ilustrasi. Foto: SeekersPath

0
BAGIKAN

PADA pelaksanaan shalat Id, bilal melafazkan beberapa bacaan. Bacaan bilal Idul Fitri ini biasa menghiasi pelaksanaan shalat Id, baik sebelum maupun sesudahnya. Susunan bacaannya memiliki keragaman yang dipraktikkan oleh masyarakat.

Seperti diketahui, Idul Fitri 1443 Hijriah tinggal menghitung hari. Gema takbir akan kembali berkumandang hingga pagi menjelang shalat Idul Fitri dimulai. Bilal pun akan menjalankan tugasnya pada hari kemenangan tersebut.

Apa yang biasanya dibaca Bilal Idul Fitri dalam pelaksanaan shalat Id?

Bacaan bilal Sholat Idul Fitri tentu berbeda dengan Shalat Jumat atau shalat tarawih. Pembacaan khotbah Idul Fitri sendiri dilaksanakan setelah selesai shalat Ied tanpa mengumandangkan azan. Bacaan Bilal Idul Fitri pun senantiasa mengiringi.

ArtikelTerkait

Hukum Mandi Junub Tidak Memakai Sabun

Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis karena Lupa

9 Tanda Orang Bertaqwa menurut Imam al-Hasan al-Bashri

Sebab Dilarang Bernapas ketika Minum

BACA JUGA: 6 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Sebelum Shalat Id, Apa Saja?

Pada shalat Idul Fitri, bilal atau muazin tidak dianjurkan untuk mengumandangkan lafal azan dan lafal iqamah. Akan tetapi, dianjurkan untuk menyeru dengan lantang, “as-shalāta(u) jāmi‘ah.”

 الصَّلَاةَ جَامِعَةً

As-shalāta(u) jāmi‘ah

“(Marilah) shalat Idul Fitri berjamaah.”

Adapun keterangan terkait seruan bilal pada shalat Idul Fitri dapat ditemukan pada Kitab Al-Muhadzdzab dan syarahnya Al-Majmu’ sebagai berikut:

ولا يؤذن لها ولا يقام لما روى عن بن عباس رضي الله عنهما قال ” شهدت العيد مع رسول الله صلي الله عليه وسلم ومع أبي بكر وعمر وعثمان رضي الله عنهم فكلهم صلى قبل الخطبة بغير اذان ولا اقامة ” والسنة أن ينادى لها الصلاة جامعة لما روى عن الزهري أنه كان ينادى به

“Pada shalat Idul Fitri terdapat kumandang azan dan iqamah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas RA ‘Aku menyaksikan shalat Id bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Ustman RA. Mereka semua melakukan shalat sebelum khotbah tanpa azan dan iqamah.’ (Bilal) Dianjurkan untuk menyeru dengan ‘as-shalāta(u) jāmi‘ah’ sebagaimana riwayat Az-Zuhri RA bahwa ia diseru dengan kalimat demikian.” (Lihat Imam As-Syairazi, Al-Muhadzdzab dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 17).

Bacaan Bilal Idul Fitri

bacaan bilal Idul Fitri, Khutbah pertama rasulullah
Ilustrasi. Foto: Unsplash
  • Sebelum shalat Id dimulai:

للهُ أَكْبَرُ × ٧ لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْد

صَلُّوْا / الصَّلَاةُ سُنَّةً لِّعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

Assholaaatu sunnatal li’iidil fithri rok’ataini jaami’atan rohimakumullah.

Bilal dapat menambahkan beberapa kata pada lafal seruan “as-shalāta(u) jāmi‘ah.” Lafal seruan setelah penambahan ini dapat berbeda-beda di masing-masing masjid dan mushalla.

Salah satu seruan bilal pada shalat Id adalah sebagai berikut:

الصَّلَاةَ… الصَّلَاةَ… الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ 

As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta(u) sunnatan li ‘īdil fithri jāmi‘ah rahimakumullāh.  

“(Marilah kita) shalat… (Marilah kita) shalat… (Marilah kita) shalat sunnah Idul Fitri berjamaah. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua.  

Atau:

الصَّلَاةَ… الصَّلَاةَ… الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta(u) sunnatan li ‘īdil fithri jāmi‘ah rahimakumullāh.

“(Marilah kita) shalat… (Marilah kita) shalat… (Marilah kita) shalat sunnah Idul Fitri berjamaah. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua.”

Atau:

الصَّلَاةَ… الصَّلَاةَ… الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta(u) sunnatan li ‘īdil fithri lā ilāha illallāh.

“(Marilah kita) shalat… (Marilah kita) shalat… (Marilah kita) shalat sunnah Idul Fitri berjamaah. Tiada tuhan selain Allah.”

  • Lalu, ketika akan shalat berjaamah, Bilal berdiri mengucapkan lafaz berikut:

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْالَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Ma’asyirol Muslimin Wa Zumrotal Mukminin Rohimakumullah, I’lamuu Anna Yaumakum Hadzaa Yaumu ‘Idil Fithri, Wa Yaumus Suruur, Wa Yaumal Maghfiroh, Ahallallahu Lakum Fiihi al-Tho’ama, Wa Harrama ‘Alaikumu al-Shiyaama, Idzaa Sho’ida al-Khotibu ‘Alal Minbar, Anshituu wasma’u, wa Athi’uu, Rohmakumullah

“Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Fithri (hari kembali suci), hari bahagia dan hari pengampunan.”

BACA JUGA: Takbir Malam Idul Fitri, Ini Dalilnya

  • Saat khatib menuju mimbar

Khotib akan menerima tongkat dari Bilal. Pada saat itu, Bilal akan melafazkan doa dan shalawat:

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَ مَوْلَانَا مُحَمَّد، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِيْ الدِّيْنَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allohumma Sholli ‘Alaa Sayyidina Wa Maulanaa Muhammad 2x, Wa ‘Ala Ali Sayyidinaa Muhammad Wa Baarik Wa Sallim, Allohumma Qowwil Islam Minal Muslimin wal Muslimat, Wal Mukminin Wal Mukminat, Al’Ahyaa’I

  • Saat khatib duduk, Bilal membaca takbir:

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إلٰهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

  • Setelah selesai khotbah Idul Fitri

Setelah khatib selesai menyampaikan khutbah, khatib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ []

SUMBER: NU ONLINE | OKEZONE

Tags: bacaan bilal idul Fitribilal Idul FitriIdul Fitrishalat id
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

10 Hal yang Dibolehkan ketika Puasa, Lho!

Next Post

Bahaya Bujangan di Zaman Modern

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

jima, Sisa Mani Keluar Setelah Mandi, Hukum Mandi Junub Tidak Memakai

Hukum Mandi Junub Tidak Memakai Sabun

21 September 2023
Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, Kelompok Manusia di Bulan Ramadhan, Keutamaan Istighfar setelah Shalat, Hukum Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Cara agar Shalat Istikharah Jitu, Shalat Khusus untuk Menambah Rezeki, Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis

Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis karena Lupa

21 September 2023
Tanda Orang Bertaqwa

9 Tanda Orang Bertaqwa menurut Imam al-Hasan al-Bashri

20 September 2023
Sebab Tidak Boleh Minum Sambil Berdiri

Sebab Dilarang Bernapas ketika Minum

19 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Amalan Pembuka Rezeki, Ciri Utama Harta Penuh Berkah, Sri Mulyani, Dunia

Dunia, Hanya Diberikan pada 4 Orang Ini

Oleh Haura Nurbani
22 September 2023
0

Ada hadis yang perlu kita renungkan, tentang kepada siapa dunia ini diberikan.

Pacaran dalam Islam, zina, Alasan Istri Boleh Minta Cerai, Hukum Pacaran untuk Nikah, Suami Tanggung Dosa Istri, Batasan Ungkapan Kiasan dalam Bercerai, Macam talak, Hukum Hidup Bersama Istri yang Tidak Disukai, Pernikahan

Agar Pernikahan Tak Hanya Manis di Awal

Oleh Haura Nurbani
22 September 2023
0

Begitu banyak kerikil dalam perjalanan pernikahan, bahkan badai besar yang mengguncang keutuhan rumah tangga.

Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Oleh Dini Koswarini
22 September 2023
0

Dalam Islam, apa hukum adik melangkahi kakak perempuan dalam pernikahan?

Hukum Membunuh Semut, Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim

Belajar Teknologi Semut

Oleh Saad Saefullah
22 September 2023
0

Ada kisah unik Nabi Sulaiman dengan semut. Mengapa Nabi yang mulia dikisahkan bersama semut?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.