SALAH satu cara Allah SWT menyampaikan sebuah hal yang wajib untuk dilakukan hambaNya adalah dengan memberi pertanyaan berisi pengingkaran. Contohnya ketika kita ditanya guru, “Kenapa kalian tidak mengerjakan PR?” Berarti PR itu diperintahkan untuk dikerjakan.
Sama seperti firman Allah SWT: “Maka apakah mereka tidak mentadabburi Alquran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (Q.S. An Nisa: 82)
Pada ayat tersebut Allah SWT bertanya “Apakah mereka tidak mentadabburi Alquran?” Ini berarti Alquran harus ditadabburi.
Tadabbur adalah perenungan yang menyeluruh untuk mengetahui maksud dan makna dari suatu ungkapan secara mendalam.
BACA JUGA: Beda Tafsir dengan Tadabbur
Syaikh Al-Utsaimin ra mendefinisikan tadabbur sebagai berikut.
التأمل في الألفاظ للوصول إلى معانيها
“Merenungkan lafal-lafal untuk sampai kepada kandungan-kandungan maknanya.”
Tanda-tanda tadabbur
Allah telah menyebutkan dalam Al-Qur’an berkaitan dengan tanda-tanda tadabbur. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad).” (QS. Al-Ma’idah: 83).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfaal: 2).
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, “Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira.” (QS. At-Taubah: 124).
“Katakanlah, “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang diberi pengetahuan sebenarnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Mahasuci Rabb kami, sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur aras muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Israa’:107-109)
BACA JUGA: Darimana Kita Memulai untuk Mentadabburi Sejarah Islam?
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).
”Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.” (QS. Al-Furqan: 73).
“Dan apabila dibacakan (Al-Qur’an) kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesunguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Rabb kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya).” (QS. Al-Qashash: 53).
Berdasarkan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan tanda-tanda tadabbur, yaitu:
- Menyatukan hati dan pikiran ketika membaca Al-Qur’an.
- Menangis karena takut kepada Allah
- Bertambahnya kekhusyu’an
- Bertambahnya iman
- Merasa Bahagia dan gembira.
- Gemetar karena rasa takut kepada Allah, kemudian diikuti dengan pengharapan dan ketenangan.
- Bersujud sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah.
SUMBER: MIM.OR.ID