• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 22 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Abu Ubaidah bin Jarrah, Sahabat yang Wafat saat Terjadi Wabah

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Abu Bakar Diusir dari Kota Mekah, Abdullah bin Abbas

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

“Bagi setiap umat ada orang kepercayaannya, Dan orang kepercayaan dari umat ini Adalah Abu Ubaidah ibn Jarrah.” (Nabi Muhammad Saw)

Waktu itu Abu Ubaidah bin Jarrah berada di Syam tengah memimpin kaum Muslimin dengan hasil kemenangan yang satu ke kemenangan yang lain. Allah akhirnya memberinya kekuasaan atas seluruh Syam sampai wilayah Furat bagian timur serta Turki bagian utara.

Negeri Syam sedang dilanda wabah sampar yang ganas. Rakyat belum pernah mengalami wabah sampai yang separah itu, yang menelan korban jiwa tidak sedikit. Umar ibn Khaththab menulis surat kepada Abu Ubaidah sebagai berikut:

BACA JUGA: Mengapa Para Sahabat Selalu Mengingat Rasul?

ArtikelTerkait

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 Golongan Manusia yang Protes di Hari Kiamat

“Aku punya keperluan yang tidak boleh tidak kecuali Anda yang harus mendampingi di sini. Bila surat ini sampai pada malam hari, kuharap Anda berangkat tanpa menanti pagi. Dan bila surat ini sampai pada siang hari, janganlah menunda hingga malam tiba.”

Menerima surat perintah ini Abu Ubaidah memberikan balasan: ”Wahai Amirul Mukminin, aku telah memahami keperluan Anda. Tetapi aku sedang berada di tengah-tengah kaum Muslimin yang sedang ditimpa malapetaka di Syam ini, dan tidak patut aku menyelamatkan diri sendiri.

Aku tidak mau meninggalkan mereka sampai Allah menetapkan takdir-Nya atas diriku dan mereka. Bila surat ini telah sampai di tangan Anda, bebaskanlah aku dari perintah Anda dan izinkanlah aku tetap tinggal di sini.”

Setelah membaca surat tersebut, Umar ibn Khaththab menangis tersedu-sedu sampai orang-orang yang ada di sekelilingnya bertanya gugup, “Apakah Abu Ubaidah wafat, Amirul Mukminin?”

“Tidak,” jawab Umar, “tetapi kematian itu dekat kepadanya.”

Dugaan Umar tidak meleset. Tak lama kemudian Abu Ubaidah tertular penyakit sampar-sampai merenggut nyawanya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir dia berpesan kepada seluruh pasukannya, “Saudara-saudara, aku ingin meninggalkan pesan yang bila kalian mengikutinya niscaya akan selalu dalam keadaan baik.

Pertama, laksanakanlah shalat lima waktu.

Kedua, berpuasalah pada bulan Ramadhan.

Ketiga, lakukanlah ibadah haji.

Keempat, berumrahlah.

Kelima, saling berwasiatlah satu dengan yang lain.

Keenam, patuhlah kepada pimpinan. Jangan menghianati mereka.

Ketujuh, jangan terperdaya oleh dunia. Sesungguhnya andai ada manusia yang hidup sampai usia seribu tahun, dia tetap akan menemui kematian seperti yang kalian saksikan ini.”

BACA JUGA: Sahabat yang Ingin Zakat Lebih Banyak

Sejenak kemudian Abu Ubaidah berpaling kepada Mu’adz ibn Jabal. Abu Ubaidah berkata, “Wahai Mu’adz, pimpinlah kaum Muslimin dalam shalat mereka.”

Lalu keluarlah ruh Abu Ubaidah dari tubuh kasamya. Mua’dz segera berdiri dan berkata, “Wahai saudara-saudara, kalian telah dikejutkan oleh kematian seseorang, yang demi Allah aku belum pernah melihat orang yang seperti dia.

Dia baik, jauh dari kedengkian dan kejahatan hati, lebih mencintai akhir kehiduparmya, dan tulus mengabdikan diri demi kepentingan umum. Mohonkanlah ampunan dan rahmat kepada Allah untuknya, semoga Allah mengasihi kalian….” []

Sumber: Sosok Para Sahabat Nabi/ Penulis: Dr. Abdurrahman Raf’at al-Basya/ Penerbit: Qisthi Press/ 2017

Tags: abu ubaidah bin jarrahsahabatsirahSirah NabawiyahWabah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Suami Melarang Pergi ke Rumah Kerabat, Bagaimana?

Next Post

Inilah Sunnah Sambut Kelahiran Buah Hati yang Diajarkan Nabi

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ali bin Abi Thalib

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

15 September 2023
Amalan Agar Bisa Jumpa Rasul di Surga, Nasab Nabi Muhammad, Aminah, shalawat

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ

5 September 2023
Haid, Khadijah

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 September 2023
Hari Kiamat

4 Golongan Manusia yang Protes di Hari Kiamat

2 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Oleh Dini Koswarini
22 September 2023
0

Dalam Islam, apa hukum adik melangkahi kakak perempuan dalam pernikahan?

Hukum Membunuh Semut, Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim

Belajar Teknologi Semut

Oleh Saad Saefullah
22 September 2023
0

Ada kisah unik Nabi Sulaiman dengan semut. Mengapa Nabi yang mulia dikisahkan bersama semut?

mahfud, al-zaytun, polri, NII, menteri

Hasto Sebut Ada Menteri yang Tak Beres Urus Food Estate, NasDem Minta Sebut Nama

Oleh Yudi
22 September 2023
0

Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni meminta agar Hasto menyebutkan langsung nama menteri itu.

jokowi, presiden, gaji, pandemi, pemimpin, IKN, Jakarta

Presiden Jokowi Soroti Beban Berat Jakarta, dari Macet hingga Polusi

Oleh Yudi
22 September 2023
0

Jokowi menambahkan bahwa setelah melalui studi yang panjang, dia memutuskan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.