• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 12 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Perintah Shalat: Kalau Saja Umat Islam Shalat 50 Waktu

Oleh Sodikin
7 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Keutamaan Shalat Jumat

Foto: Aldi/islampos

1
BAGIKAN

ANNAS bin Malik mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Allah memerintahkan shalat sebanyak 50 waktu sebagai kewajiban atasku dan umatku.” Setelah  menerima perintah (shalat) itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam  kembali berpapasan dengan Nabi Musa as seraya berkata: “Apa yang diwajibkan oleh Tuhanmu kepada umatmu? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjawab, “Shalat sebanyak 50 waktu.”

Nabi Musa berkata, “Kembalilah menghadap Tuhanmu, sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya.” Maka Nabi Muhammad kembali  dan meminta keringanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti yang disarankan oleh Nabi Musa. Kemudian Allah memberikan keringanan sehingga jumlahnya menjadi separuhnya.

Setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam kembali bertemu Musa as, dan menyarankan agar meminta keringanan pada Tuhannya untuk kedua kalinya. “Kembalilah kepada Tuhanmu, sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya.”

Lagi-lagi Nabi menemui Tuhannya untuk memohon keringanan, dan Allah memberi keringanan menjadi lima waktu. Allah berfirman: “Inilah lima waktu shalat yang wajib, nilainya sama dengan lima puluh waktu dan kalam-Ku tidak dapat berubah lagi.”

ArtikelTerkait

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Lagi Nabi bertemu Nabi Musa as, dan lagi-lagi Musa meminta Nabi Muhammad agar meminta keringanan untuk ketiga kalinya. Tapi kali ini Nabi tidak menemui Tuhannya untuk memohon keringaan yang kesekian kalinya seperti yang disarankan Musa as. Nabi berkata: “Aku sangat malu bertemu Tuhanku.”

Setelah itu Jibril membawa Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha yang diselimuti berbagai warna yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Setelah itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam diizinkan masuk ke dalam surga, di dalamnya ditemukan tembok-tembok kecil yang terbuat dari mutiara dan tanahnya mengeluarkan wangi kesturi.” (HR. Bukhari).

Melihat Penghuni Neraka

Peristiwa Isra Mi’raj terjadi dengan rohani dan jasmani, bukan mimpi dalam tidur. Bagi orang yang beriman, peristiwa ini dialami Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dalam keadaan sadar dan terjaga. Ketika itu terjadi perdebatan sengit di antara para sahabat, bahkan tak sedikit yang murtad.

Kaum orientalis kemudian melontarkan sejumlah pertanyaan sinis seperti ini: “Kenapa peristiwa Isra’ Miraj terjadi di malam hari, kenapa tidak di siang hari agar bisa dilihat dan diyakini orang? Kalau memang mukjizat itu terjadi dengan kekuatan Allah, kenapa terjadi dalam semalam, bukan sekejap mata?”

Ketika orang lain meragukan dan mengingkari kisa perjalanan ghaib Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam ke Sidratul Muntaha, sahabat Abu Bakar As-Shiddiq-lah yang membenarkan kabar tersebut.

Dalam perjalanan mir’ajnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam melewati suatu kaum yang sedang bercocok tanam dan sedang menuai pada hari itu juga. Setiap kali mereka tuai, setiap itu pula tanaman tersebut tumbuh kembali, seperti sebelum menuai. Lalu Rasulullah bertanya kepada Jibril. “Siapa mereka itu ya Jibril? Jibril menjawab, “Mereka adalah kaum mujahidin fi sabilillah. Pahala yang diberikan kepada mereka berlipat ganda hingga 700 kali lipat.”

Kemudian, Rasulullah juga melihat seorang wanita tua. Pada kedua lengannya berderet perhiasan yang memesona. Rasulullah bertanya lagi kepada Jibril, lalu Jibril menjawab, “Ia adalah dunia dengan berbagai perhiasan yang ada padanya.”

Advertisements

Selanjutnya, Rasulullah melihat orang yang sedang memukul kepala dengan batu hingga pecah. Dari pecahan kepala itu mengucur banyak darah. Lalu kepada itu kembali sediakala, setelah itu kembali memukul kepalanya dengan batu hingga berdarah dan seterusnya hingga berkali-kali. Rasulullah bertanya kepada Jibril. “Siapa mereka ya Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang yang bermalas-malasan dalam menunaikan shalat wajibnya.”

Dalam Mi’rajnya, Rasulullah juga melihat suatu kaum yang memotong-motong lidah dan bibirnya sendiri dengan menggunakan gunting dari besi. Setiap kali lidah dan bibirnya terpotong, setiapkali itu pula  bibir dan lidahnya kembali seperti sediakala, lalu dipotong lagi dan seterusnya. Rasulullah bertanya kepada Jibril, siapa mereka? Jibril menjawab, “Mereka adalah penceramah dan ahli pidato fitnah yang kerjanya menyuruh orang mengerjakan sesuatu, tapi mereka tidak melakukannya. Mereka orang yang suka ceramah, tapi tidak sesuai dengan kata dan perbuatannya.”

Kemudian, Rasulullah melihat seekor banteng besar keluar dari dalam perut yang besar, lalu banteng itu ingin masuk lagi, tapi tak bisa, Rasulullah terheran-heran. Maka beliau bertanya kepada Jibril dan dijawab, “Ia adalah perumpaan seorang yang berjanji dan bersumpah, tapi tak mampu ditunaikan.”

Rasulullah juga melihat suatu kaum berenang di lautan darah. Mereka berenang disana dan memakan batu-batuan ke dalam mulutnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bertanya kepada Jibril tentang mereka, lalu dijawab, “Mereka adalah pemakan uang riba.”

Lanjut, Rasulullah melihat orang-orang yang meninggalkan daging segar dan mengerumuni daging busuk. Rasulullah bertanya kepada Jibril, siapa mereka? Jibril menjawab, “Mereka adalah para pezina. Lelaki yang mempunyai istri halal dan sehat, tetapi ditinggalkan dan mencari perempuan haram yang berpenyakit. Begitu pula sebaliknya, perempuan yang mempunyai suami yang  halal dan sehat, tapi dia mencari lelaki yang haram di jalan.”

Tak lama kemudian, Rasulullah melihat seorang lelaki sedang memikul barang yang tidak kuat dipikulnya, namun ia masih menambah pikulannya itu dengan memasukkan barang-barang lain. Rasulullah bertanya tentang orang itu, dan Jibril menjawab, “Ia adalah orang yang sedang membawa amanat meskipun tidak sanggup ditunaikan. Bebannya sudah berat, ia tambah lagi dengan amanat yang baru.” [Desastian]

 

Tags: Isra Mirajperintah shalat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Asosiasi Wartawan Palestina: Israel Sengaja Tembak Wartawan Yasir Murtaji

Next Post

Niat yang Benar Itu Menguatkan

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

11 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

7 Juni 2025
mayit, Perbuatan

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Selingkuh dalam Islam, khilafiyah, perbuatan zalim, pacaran, zina

7 Cara Anak Muda agar Tak Terjerumus kepada Perilaku Zina

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Rajin Sholat Tapi Maksiat Masih Jalan, Apa yang Salah?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
3 Kali Tidak Shalat Jumat saat Pandemi, doa iftitah, keutamaan shalat berjamaah, shalat berjamaah, sholat, shalat, imam, masbuk

Justru ketika seseorang belum bisa meninggalkan maksiat, maka kewajiban sholat itu semakin dia butuhkan.

Lihat LebihDetails

Meninggal Dunia Masih Pakai Behel dan Rambut Sambung, Apakah Harus Dicopot?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
gigi, behel, anak

Sebelum lebih jauh, muslim harus mengetahui terlebih dahulu mengenai hukum penggunaan behel dan rambut sambung.

Lihat LebihDetails

14 Sifat Teladan Rasulullah ﷺ dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Sebab Nabi Muhammad Diutus di Arab, Bukti Kenabian Muhammad

Salah satu karakter mulia Rasulullah ﷺ adalah tidak pernah mengasingkan diri dari kaumnya meski diperlakukan semena-mena.

Lihat LebihDetails

Apakah Di Usia 40 Tahun Gairah Seksual Suami Istri Menurun?

Oleh Yudi
2 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Salah satu alasan utama yang sering dikaitkan dengan penurunan hasrat seksual di usia 40-an adalah perubahan hormon.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.