• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Toleransi di Rumah Keluarga Pisarzewski

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto; Pribadi/Istimewa

Foto; Pribadi/Istimewa

1
BAGIKAN

 

Oleh: Raidah Athirah
Penulis, Kontributor Islampos, Tinggal di Polandia

SAYA  telah melewati 3 kali Desember di Polandia dalam rumah keluarga Pisarzewski.

Tetapi jangan Anda kira bahwa saya dan Abu Aisha (suami saya) saat acara Natal ikut bergabung. Jauh sebelum kami menikah, suami sudah menjadi muslim.

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

Apakah lantas hubungan dengan keluarganya terputus? Tidak! Justru kedua mertua saya yang dengan lisan mereka sendiri mengatakan bahwa suami setelah menjadi Muslim semakin baik adab/manners kepada mereka.

Suami bahkan semakin dekat silahtuhrahmi. Hanya saja memang ada hal-hal yang berubah. Dan hal ini terkait dengan masalah prinsipil /keyakinan, salah satunya yakni ” toleransi”.

Abu Aisha setelah menjadi muslim berusaha memberi pengertian kepada kedua orang tua bahwa semua yang berkaitan dengan ibadah, keyakinan agama memiliki batas masing-masing yang harus dijaga dan tidak boleh dicampurakkan.

Salah satu tradisi yang sudah biasa menjelang Desember adalah perayaan Natal. Tidak pernah suami mengucapkan “Selamat Hari Natal” kepada kedua orangtuanya. Setelah menikah, justru saya yang mulai dididik karena awalnya ada perasaan tidak enak. Khawatir keluarga suami menggangap saya ekstrem. Waktu itu tahu sih iya tapi itu ‘perasaan dilematis’.

Padahal kedua mertua saya biasa saja. Mereka juga sudah paham. Nggak ada istilah jadi hubungan retak. Ini karena pernah Abu Aisha mengajak ibu mertua ke Masjid Warsawa.

Beliau justru senyum sambil mengatakan, “Mana mungkin saya Kristiani ikut acara di masjid?”

Dan selesai sudah penjelasan panjang lebar dengan kesimpulan jelas, terang, dan mencerahkan bahwa begitu pula suami yang sudah menjadi Muslim mana mungkin ikut acara Kristiani.

Waktu saya kena Postpartum Depression, itu lagi sibuk-sibuknya keluarga Pisarzewski mempersiapkan acara Natal. Tak sedikit pun terbesit keinginan untuk bergabung. Mereka pun sudah tahu. Pernah menelpon suami kalau Aisha dirawat saja ibu mertua karena menjelang Natal beliau mendapat cuti panjang. Suami tetap nggak memperbolehkan.

Advertisements

Ibu mertua bertanya mengapa?

Abu Aisha menjawab, “Aisha seorang Muslimah, tidak sepantasnya diperkenalkan dengan tradisi Kristiani. Nanti saja kalau sudah selesai dari acara itu.”

Padahal saya waktu itu lagi sakit. Butuh Nani. Alhamdulillah, kedua mertua saya tidak mempermasalahkan. Justru mereka menyewa kenalan perempuan Polandia yang cantiknya ngalahin Luna Maya (ini saya serius memang sepintas agak mirip artis Indonesia ini).

Lima hari dalam seminggu dia datang. Kerjanya kayak asisten rumah tangga. Saya bahkan merasa nggak enak kalau dia bersihin toilet. Kadang sifat rendah diri saya suka muncul, masih memandang bule itu ‘wah’, lupa bahwa sama-sama manusia.

Sering juga dia gendong Aisha kalau saya mau sholat. Dia tahu saya muslimah. Mertua saya bilang dia bilang ke kalangan teman-temannya kalau dia suka sekali ke apartemen di Jablonna.

Alhamdulillah, semuanya atas pertolongan Allah kami terjaga dari dosa besar yakni menyekutukan Allah. Sebagai manusia saya paham bahwa kerap kali dalam kehidupan, kita dibenturkan dengan keadaan macam ini. Hendaklah kita tenang. Mohon perlindungan Allah dan sekuat keyakinan mempertahankan apa yang kita yakini.

Kedua mertua sampai saat ini biasa saja. Tak ada perselisihan atau kemudian putus hubungan atau tidak saling menyapa lantaran kami tidak mengucapkan “Selamat Hari Natal”.

Nasihat ulama untuk Abu Aisha bahwa walaupun telah berbeda keyakinan orang tua haruslah tetap dihormati, disayangi, dan dipatuhi, selama tidak menyuruh kepada kemaksiatan atau menyekutukan Allah.

Silah tanyakan kepada bapak Abdullah, bagaimana adab suami saya kepada beliau?

Subhanallah semuanya normal. Maka sayapun tersadar dan juga malu bahwa pemahaman saya terhadap toleransi adalah pemahaman sempit. Ada yang saya banggakan dari sister-sister mualaf di Polandia mereka berjuang keras memahamkan Islam dan toleransi yang benar kepada keluarga mereka yang non-muslim.

Begitulah saudara toleransi itu indah dan telah jelas.

“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku,” (QS. 109:6). []

Tags: Notetoleransi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Yang Ada di Sekeliling Kita

Next Post

Stereotipe Istri Bule Pasti Banyak Duit

Mila

Mila

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

diabetes

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

hati, jin, api, murtad, pekerjaan

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0

Beli Baju Lebaran, Tanda Kebahagiaan

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Hilangnya Keberkahan Waktu

Oleh Ari Cahya Pujianto
30 Mei 2019
0
Foto: Aldi/Islampos

Oleh: Taufik Aulia Saat dulu masih kecil dan belum punya gadget, jeda waktu dari maghrib sampai isya terasa sangat cukup...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.