• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 10 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Kamu Sama Aja dengan Tetanggamu

Oleh Sodikin
8 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

291
BAGIKAN

“TERUS Er, selama kak Fashhan di rumah sakit, Altaf makannya gimana?” tanya seorang temanku suatu kali ketika anakku yang lain sakit.

“Pagi ayahnya yang siapin sarapan. Kalau makan siang kan musti dianter ke sekolah karena dia gak ikut catering sekolah, aku titip ikutan cateringnya bu RT,” jawabku sambil tertawa. “Kalau makan malem ada tetangga tiap hari ngasih makanan. Tapi sih kadang tetap juga beli karena si bungsu itu makannya porsi jumbo.”Kamu Sama Aja dengan Tetanggamu 1

“Eh, tetanggamu baik banget sih Er, gak kayak tetanggaku cuek banget,” cerocosnya.

“Cuek gimana?” tanyaku

ArtikelTerkait

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Infrastruktur yang Dibangun dan Dihancurkan Sendiri oleh Yahudi: dari Madinah ke Palestina,

“Iya, waktu aku sakit di rumah sakit, boro-boro anakku ada yang nganterin makanan, sekadar nanya aja enggak. Jadi di tempatku itu kelompok-kelompokan gitu. Kalau ada kelompok Cs nya yang sakit ya paling yang jenguk yang itu. Walau nempel rumah kalau bukan kelompoknya, ya gak urus lah orang-orang itu. Padahal dalam bertetangga kalau di depan kita sih baik-baik, ramah-ramah gitu, gak tau deh di belakangnya. Tapi sih menurutku kalau lagi senang dibaikin sih biasa, justru kalau lagi susah gitu bisa ketahuan siapa yang baik beneran dan baik bohongan,” celotehnya.

“Dirimu nya gitu juga gak ke tetangga, Jeng?” tanyaku.

“Ih Er, aku sih gak pernah ikutan ngelompok-ngelompok. Siapa aja yang butuh bantuan ya aku bantu, aku gak pilih-pilih ngebaikin tetangga. Yang jauh aja aku baikin apalagi yang deket. Tapi sejak itu aku jadi males sama orang-orang itu. Dulu nih, mereka kalau anaknya sakit pasti minta obat ke aku, tiap bulan ada aja yang minjem uang ke aku, sekarang tau mereka begitu ya gak lagi deh,” terangnya.

“Ya udah, kalau niatnya ngebaikin tetangga karena Allah ya biarin aja mereka begitu. Kebaikan kita sama orang lain karena Allah gak perlu kita hitung dan bandingin dengan kebaikan yang orang kasih sama kita. Gak perlu mengharapkan kebaikan manusia, setiap kali kita berbuat baik gak usah berpikir mudah-mudahan orang juga berbuat baik sama kita. Kalau kita baik sama orang karena Allah, saat kita butuh pertolongan Allah yang bantu nanti,” kataku berusaha menetralkan kekecewaannya.

“Terus, waktu itu siapa yang ngurusin makan anakmu?” tanyaku.

“Temen – temen pengajian. Gantian tiap hari nganterin makanan,” jawabnya.

“Nah… tuh kan ada juga yang baik ngurusin sampai pada gantian gitu, padahal gak tinggal sekomplek kan?” tanyaku.

“Iya, tapikan jadi jelas sebenernya siapa yang baik dan siapa yang enggak, siapa yang perduli siapa yang enggak. Yang jauh aja perduli yang dekat enggak kan kebangetan,” katanya dengan nada agak tinggi.

“Kamunya baik sama tetangga?” tanyaku lagi

“Lah tadi kan aku udah ceritain gimana aku sama tetangga?” katanya dengan nada jengkel.

“Kalau begitu maaf kalau aku bilang kamu sama aja sama tetanggamu,” kataku sambil tertawa.

“Loh kok gitu sih?” tanyanya dengan sewot.

“Kalau sikap baik tidak berbalas kebaikan itu biasa. Tapi kalau sikap buruk dibalas kebaikan itu baru luar biasa. Kalau kamu mutung dengan sikap mereka, ya menurutku kamu belum baik, masih katagori biasa aja. Tapi kalau dengan sikap mereka yang begitu malah membuatmu makin baik dengan mereka, jempolku 2 ini berdiri buatmu deh,” jelasku.

“Ngomong denganmu susah, ih!” gerutunya.

“Eh bukan gitu. Seburuk apapun sikap tetangga sama kita itu gak membuat kewajiban kita memenuhi hak-hak tetangga jadi gugur. Biarlah mereka gak memenuhi hak tetangga, yang penting bukan kita yang abai sama hak tetangga. Aku ngingetin aja… Karena aku sayang sama sahabat, karena sikap kita dalam pemenuhan hak bertetangga pun bakal dihisab,” kataku berusaha mengingatkan.

“Iyaa… iyaa… bawel!” sungutnya sambil melemparku dengan bantal kursi.

Kami pun tertawa bersama

Tidak semua perlakuan orang lain seperti apa yang kita harapkan. Tapi
perlakukanlah orang lain seperti apa kita ingin diperlakukan. Lakukan semua karena Allah tanpa berharap balasan, karena pertolongan dari Allah akan datang kadang dari arah yang tak pernah kita sangkakan.

Man la Yarham, la Yurham.. “-Hadis Riwayat Muslim. Barangsiapa yang tidak menyayangi, dia tidak akan disayangi. []

DISCLAIMER: Tulisan ini secara ekslusif diberikan hak terbit kepada www.islampos.com. Semua jenis kopi tanpa izin akan diproses melalui hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mencantumkan pengumuman ini di rubrik Kolom Ernydar Irfan dikarenakan sudah banyak kejadian plagiarisme kolom ini di berbagai media sosial. Terima kasih. 

Tags: Kolom Ernydar IrfanMiripsamaTetangga
Share291SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kisah Lelaki yang Resign dari Hotel Penyaji Arak

Next Post

Guru Besar UIN Jakarta: Masyarakat Jepang Banyak Praktikkan Nilai Islam

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Abu Jahal, Yahudi

Infrastruktur yang Dibangun dan Dihancurkan Sendiri oleh Yahudi: dari Madinah ke Palestina,

6 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

Oleh Haura Nurbani
10 Juli 2025
0

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0

rumah tangga, suami, istri

Pertengkaran dalam Rumah Tangga, Sebab Suami atau Istri Tidak Puas

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

diabetes

Apakah Terkena Diabetes di Usia Muda Bisa Sembuh?

Oleh Yudi
10 Juli 2025
0

Terpopuler

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Berikut adalah ciri-ciri darah yang sudah ‘rusak’ atau tidak sehat yang bisa secara umum dikenali oleh diri sendiri.

Lihat LebihDetails

Jarang Diketahui Muslim, 5 Hewan Ini Ternyata Tidak Boleh Dipelihara

Oleh Yudi
18 Juni 2024
0
HEWAN, tikus

Pada dasarnya seorang Muslim boleh saja memelihara hewan, tetapi tentu saja yang dibolehkan berdasarkan syariat.

Lihat LebihDetails

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

Oleh Haura Nurbani
9 Juli 2025
0
Kerja

Pertanyaan: Apa hukum memalsukan absen di tempat kerja dalam pandangan Islam?

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.