• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 18 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Infrastruktur yang Dibangun dan Dihancurkan Sendiri oleh Yahudi: dari Madinah ke Palestina,

Jejak Lama, Luka yang Belum Sembuh

Oleh Saad Saefullah
2 minggu lalu
in Kolom
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Abu Jahal, Yahudi

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Infrastruktur yang Dibangun dan Dihancurkan Sendiri oleh Yahudi: dari Madinah ke Palestina, 1 YahudiDALAM lorong waktu yang panjang, sejarah selalu menyimpan satu pelajaran pahit bagi siapa pun yang berani mengulang kesalahan lama: bahwa tangan yang membangun, bisa jadi adalah tangan yang merobohkan. Kaum Yahudi, dari Madinah abad ke-7 hingga Palestina abad ke-21, telah meninggalkan jejak yang mengejutkan: mereka membangun benteng dengan kekuatan, lalu menghancurkannya sendiri karena ketakutan, dendam, dan perhitungan politik.

Ini bukan hanya catatan masa lalu. Ini adalah pola. Pola pengkhianatan, keserakahan, dan kebencian yang memicu siklus kehancuran. Bukan oleh musuh mereka, tapi oleh tangan mereka sendiri. Sejarah di Madinah mencatatnya dengan darah dan debu. Palestina hari ini melanjutkannya dengan drone dan buldoser.

Dan Allah telah lebih dulu mengingatkan, dalam satu ayat yang mengguncang hati dan menyayat nurani:

“Maka mereka menghancurkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang Mukmin. Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan.” — (QS Al-Hasyr:2)

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Madinah: Ketika Kesepakatan Dikhianati, Rumah Jadi Abu

Bani Qainuqa’: Arogansi yang Menghancurkan

Kaum Yahudi dari Bani Qainuqa’ hidup berdampingan dengan umat Islam di bawah Piagam Madinah. Mereka bukan rakyat kecil—mereka pandai, punya industri logam, punya kekuasaan ekonomi. Namun kekuasaan tanpa adab melahirkan arogansi. Saat mereka melecehkan seorang wanita Muslim di pasar dan merendahkan Rasulullah ﷺ, persaudaraan itu pecah. Dikepung, mereka menyerah. Tapi sebelum pergi, mereka meruntuhkan rumah dan tokonya sendiri, lebih memilih melihatnya hancur daripada digunakan oleh kaum Muslim.

Bani Nadhir: Konspirasi Berujung Kehinaan

Berbenteng, berharta, dan merasa tak terkalahkan, Bani Nadhir berani merancang pembunuhan terhadap Nabi Muhammad ﷺ. Tapi Allah membongkar makar itu. Mereka dikepung, disuruh pergi, diberi waktu membawa apa yang mereka sanggup. Tapi, seperti sebelumnya, mereka memilih menghancurkan rumah mereka sendiri. Sebuah simbol bahwa pengkhianatan tidak hanya meruntuhkan kepercayaan, tapi juga peradaban.

Bani Quraizhah: Duri Dalam Daging yang Terbakar Sendiri

Saat Madinah dikepung dalam Perang Khandaq, Bani Quraizhah—yang terikat perjanjian damai—justru membuka pintu dari dalam. Mereka berkhianat ketika kaum Muslimin paling rentan. Setelah pengepungan dan kekalahan, mereka dihukum sesuai hukum Yahudi sendiri. Sebagian mereka merobohkan rumah dan membakar simpanan mereka agar tak tersisa apa pun untuk “musuh” mereka. Sebuah ironi: kekayaan yang dibanggakan tak bisa diselamatkan oleh kejahatan yang mereka mulai.

Palestina: Ketika Kekuasaan Membakar Rumah Sendiri

Hari ini, kisah lama itu menjelma dalam wajah baru. Negara Israel yang dibentuk oleh kaum Yahudi modern membangun perumahan, pangkalan militer, menara pengawas, dan jaringan permukiman ilegal di tanah Palestina. Namun ketika keadaan berbalik, mereka sendiri yang menghancurkannya. Bukan karena takdir, tapi karena strategi militer, rasa takut akan pembalasan, atau karena ingin menutupi kegagalan.

Apa yang dulu terjadi di Madinah, kini terlihat nyata di Gaza dan Tepi Barat: Israel membangun dengan tangan kirinya, dan merobohkan dengan tangan kanannya.

BACA JUGA:  Yahudi di Madinah, Zionisme di Palestina, Berakhir Sama?

Jejak Penghancuran oleh Tangan Sendiri di Palestina

1. Gaza, 2005 – Gush Katif Dibumihanguskan

Ariel Sharon memerintahkan evakuasi 8.000 pemukim Yahudi dari Jalur Gaza. Tapi mereka tidak pergi begitu saja. 21 permukiman Yahudi dihancurkan dengan buldoser Israel sendiri. Mengapa? Karena mereka takut Hamas akan menempatinya. Mereka lebih rela kehilangan bangunan daripada menyerahkan kendali. Trauma nasional pun membekas, bukan dari serangan musuh, tetapi dari rasa kalah kepada diri sendiri.

2. Yamit, Sinai, 1982 – Kota yang Diruntuhkan untuk Damai

Setelah damai dengan Mesir, seluruh kota Yahudi Yamit di Sinai dihancurkan. Bukan oleh musuh, tapi oleh tentara Israel sendiri. Kota yang dibangun bertahun-tahun diratakan hanya dalam hitungan hari. Mereka tak ingin Mesir “mewarisi” hasil kolonisasi mereka. Harga damai dibayar dengan penghancuran mimpi mereka sendiri.

3. Benteng Netzarim, Gaza, 2005 – Simbol Pertahanan yang Dilenyapkan

Pos militer Netzarim, jantung pertahanan Israel di tengah Gaza, dibongkar sebelum penarikan. Daripada jatuh ke tangan Hamas, mereka meledakkannya sendiri. Simbol pertahanan berubah jadi bukti kegagalan strategi jangka panjang.

4. Lebanon Selatan, 2000 – Kabur Sambil Menghancurkan

Ehud Barak memerintahkan mundur dari Lebanon Selatan. Tapi mereka tidak pergi begitu saja. Benteng, bunker, dan pos pengawasan dihancurkan untuk mencegah direbut Hizbullah. Kekalahan diplomatik ini menjadi noda yang terus menghantui militer Israel.

5. Outpost Migron, Tepi Barat, 2012 – Dibangun Ilegal, Dihancurkan Sendiri

Permukiman ilegal yang dibangun tanpa izin dibongkar oleh Israel sendiri setelah tekanan dari Mahkamah Agung. Bukan tanpa perlawanan: pemukim Yahudi menyerang tentaranya sendiri. Negara dan rakyatnya bertarung soal tanah yang bukan milik mereka.

6. Amona, 2017 – Perang Saudara Mini

40 rumah Yahudi di Amona dihancurkan karena berdiri di atas tanah milik Palestina. Negara Israel melawan ekstremisnya sendiri. Yang menang bukan hukum, tapi konflik batin sebuah bangsa yang retak di dalam.

7. Pos Militer Rafah, 2024 – Mundur dan Meruntuhkan

Setelah tekanan global dan ancaman dari Hamas, Israel menghancurkan sendiri pos militernya di Rafah. Jalur logistik dihancurkan karena ketakutan akan serangan balik. Tapi yang mereka hancurkan bukan sekadar infrastruktur—mereka merobek ilusi kendali.

8. Evyatar, 2021 – Harapan yang Dihancurkan Pemerintahnya Sendiri

Pemukim Yahudi membangun Evyatar tanpa izin. Pemerintah Israel menghancurkannya setelah gelombang protes. Yang tersisa hanyalah debu dan kekecewaan dua kubu yang tak sepakat tentang masa depan.

9. Kerem Shalom, 2023 – Pos Perdagangan yang Dihapus

Setelah serangan besar, Israel menghancurkan sendiri pos dagang Kerem Shalom agar tidak dipakai kelompok perlawanan. Rantai ekonomi yang mereka bangun sendiri dipotong dengan pisau ketakutan.

10. Gaza Utara, 2023 – Hancur Sebelum Digunakan

Peralatan berat, bunker, dan jaringan komunikasi yang dibangun di Gaza Utara dihancurkan oleh tentara Israel sendiri saat mundur. Mereka takut alat-alat itu digunakan oleh Hamas. Tapi efeknya adalah kehilangan aset militer bernilai jutaan dolar—dihancurkan oleh tangan yang membelinya sendiri.

BACA JUGA:  Propaganda Kebohongan Yahudi di Madinah

Ketika Sejarah Tak Dibelajari, Ia Menghukum dengan Cara yang Sama

Mereka membangun. Mereka mengkhianat. Lalu mereka hancurkan.
Dari Madinah ke Gaza, dari benteng ke bunker, dari rumah ke reruntuhan.

Surat Al-Hasyr ayat 2 tidak sekadar menggambarkan masa lalu, tapi membentuk pola abadi:

“Maka mereka menghancurkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri…”

Peringatan ini bukan hanya untuk kaum Yahudi, tapi untuk siapa saja yang memulai kerusakan dan berpikir ia bisa mengendalikannya. Yang merobohkan kehormatan dan perjanjian, akan melihat kehancuran bangkit dari tangan mereka sendiri.

Dan kini, saat dunia menyaksikan Israel mulai merobek-robek bangunannya sendiri—pertanyaannya bukan lagi, “kapan mereka hancur”, tapi:

“Sudah sejauh mana tangan mereka menggali kuburannya sendiri?” []

Tags: gazaisraelmadinahNasrullah Baksolaharpalestinayahudi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Gimana Cara Masak Mi Instan Rebus yang Enak?

Next Post

10 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Yahudi

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.